• October 7, 2024
Indonesia menolak bantuan luar negeri untuk menangani bom Sarinah

Indonesia menolak bantuan luar negeri untuk menangani bom Sarinah

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Indonesia mengaku masih memiliki peralatan teknis yang cukup untuk menyelesaikan kasus teror bom Sarinah.

JAKARTA, Indonesia – Indonesia menolak bantuan yang ditawarkan beberapa negara untuk menangani kasus teror bom yang terjadi di Jalan MH Thamrin pada Kamis, 14 Januari. Pemerintah merasa masih cukup mampu mengusut tuntas persoalan tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan yang ditemui Jumat malam mengatakan, beberapa negara yang memberikan bantuan antara lain Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Malaysia.

“Negara-negara ini menawarkan, tapi sampai saat ini kita masih mencukupi dengan kemampuan kita sendiri,” kata Luhut.

Luhut mengatakan, bantuan yang diberikan berbagai negara berkaitan dengan sisi teknis. Namun, dia melihat Polda Metro Jaya dan Detasemen Khusus (Densus) 88 masih memiliki perlengkapan yang cukup, sehingga masih bisa menanganinya sendiri.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan dunia internasional mengapresiasi respon cepat kepolisian Indonesia dalam menangani penyerangan di kawasan Thamrin. Sebab, dalam waktu tiga jam saja situasi sudah bisa dikendalikan dan kemungkinan-kemungkinan lain bisa dicegah.

Dukungan dunia internasional terhadap Indonesia menghadapi aksi teroris juga disampaikan melalui berbagai kritik, kata Retno yang ditemui di Istana Negara, Jumat pekan lalu, usai melapor ke Presiden Joko Widodo.

Beberapa pemimpin dunia internasional menyampaikan simpatinya dengan menghubungi Jokowi melalui telepon.

“Pada hari Kamis Presiden menerima telepon dari Perdana Menteri Malaysia, yang akan segera menjadi Perdana Menteri Australia. Raja Saudi dan Kanselir Jerman juga akan menelepon, jelas mantan duta besar Indonesia untuk Belanda itu.

Selain Jokowi, Retno juga dihubungi beberapa rekan Menlu negara lain.

“Saya juga banyak menerima telepon dari Menteri Luar Negeri yang ingin bekerja sama dan menyampaikan simpati kepada rakyat kita,” tambah Retno.

Akibat aksi teroris ini, tujuh orang tewas dan 33 lainnya luka-luka. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Muhammad Iqbal, sebanyak lima teroris yang melakukan penyerangan berhasil dilumpuhkan. Jenazah mereka masih dalam proses identifikasi di RS Polri Sukanto Kramat Jati.

Sehari pasca penyerangan di kawasan Thamrin, Densus 88 Antiteror menangkap sejumlah terduga teroris di berbagai wilayah di Indonesia. Polisi menangkap terduga teroris di Bekasi, Tegal (Jawa Tengah), Cirebon dan Depk (Jawa Barat) serta Balikpapan. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com

BACA JUGA:

Keluaran Sidney