“Indonesia punya banyak aktor berbakat”
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Dituduh Terlalu Sering Tampil di Terlalu Banyak Judul Film, Reza Bagikan Komentarnya Soal Kelahiran Kembali Aktor dan Aktris di Indonesia
JAKARTA, Indonesia —Pertumbuhan sinema Indonesia semakin menggembirakan. Judul-judul film lokal semakin banyak yang tayang di bioskop-bioskop Indonesia, bahkan bersaing dan bersanding dengan film-film Hollywood. Hal ini menunjukkan bagaimana industri film semakin bergerak ke arah yang baik.
Namun, berbagai kalangan menilai pertumbuhan industri film tidak sejalan dengan kebangkitan aktor. Alhasil, hanya segelintir aktor yang diklaim rutin tampil di banyak judul film. Salah satunya adalah Reza Rahadian.
Baru-baru ini, sutradara Hanung Bramantyo mengaku tak mudah mencari aktor baru yang bisa menandingi level akting Reza. Kebangkitan aktor di Indonesia tidak semudah yang dibayangkan. Meski akhirnya Hanung tersandung komentarnya sendiri. Sebab ia kemudian mengatakan kelahiran kembali aktris lebih mudah dibandingkan aktor karena aktris hanya punya modal fisik. Yang tentu saja tidak benar.
(BACA JUGA: Hanung Bramantyo Klarifikasi Tuduhan Seksisme Akibat Pernyataannya Soal Profesi Akting)
“Direktur punya pandangan masing-masing. Hak sutradara memberikan pandangan kepada aktor. Apapun itu, saya pikir sebagai pemain semua orang bisa berusaha sebaik mungkin. Bermainlah sebaik-baiknya,” kata Reza sambil menambahkan antara latihan kinerja Istri Chairil di Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Rabu 8 November.
Reza tak terpengaruh dengan komentar Hanung. Baginya, Indonesia tidak pernah kekurangan aktor-aktor hebat dan berbakat. “Aktor-aktor ini sekarang, saya akan menyebutkan nama mereka, mereka adalah aktor muda di usia yang sangat muda dan berbakat. Boleh diasah, tapi terserah mereka mau terus mengasahnya atau tidak. Tergantung masing-masing orang, kata Reza.
“Ada Adipati Dolken, Jefri Nichol, Morgan Oey. Saya pikir mereka adalah aktor berbakat. Aktris juga. Putri Marino, Sekar Sari. Itu aktris yang luar biasa. Artinya mereka punya bakat. Ya ke depannya kita tinggal mengasahnya dan terus memperdalamnya. Aktor juga berkembang seiring bertambahnya usia. Jika tidak digali terus-menerus, ia tidak akan tumbuh seiring bertambahnya usia. Bisa jadi monoton atau permainannya akan seperti itu saja. “Pilihannya ada di tangan aktornya,” kata Reza yang sudah berkecimpung di dunia akting sejak 2004.
Di mata Reza, banyak sekali aktor berbakat di Indonesia. Tak hanya berbakat, tapi juga produktif. Para aktor ini konsisten berkiprah di dunia perfilman. “Makanya saya agak bingung dengan mereka yang bilang isi filmnya sama saja atau semacamnya. Mungkin Anda harus lebih banyak menonton film Indonesia. Jadi tahukah kamu berapa jumlah film Indonesia dalam satu tahun. Katakanlah tahun ini ada 100 film yang beredar. Ya, lihat siapa yang ada di sana. Yang jelas itu bukan lagi saya.”
Sementara itu, Reza berbeda pendapat dengan Hanung terkait kebangkitan aktris tersebut. “Saya merasa aktris tidak hanya cantik. Ini pendapat pribadi saya lho. Aktris juga punya banyak modal. Kecantikan itu relatif tetapi aktris butuh kedalaman dalam aktingnya, keterampilan memainkan setiap peran juga penting. Keahlian Namun, seni akting tetap di atas segalanya. Tidak dapat dipungkiri bahwa fisik juga penting. Tapi yang paling penting buat saya adalah kemampuan akting seseorang, bagaimana dia mendalami dan menghidupkan karakter yang diperankannya, tergantung mediumnya, di panggung, di sinetron, atau di film.”
Soal sulitnya mencari bakat baru, Reza melihatnya secara relatif. Tidak mudah namun juga tidak sulit. “Kalau mudah mungkin wajahnya akan selalu terlihat baru kan? Tidak terlalu. Jadi itu tidak mudah. Tentu saja hal itu juga tidak mudah. Oleh karena itu, harapannya jika bertemu bisa menjaga aktingnya. Itu berkembang sepanjang waktu.”
Menurut Reza, kunci untuk terus berkembang di dunia seni peran adalah keinginan untuk bermain dengan baik dan tiada hentinya belajar dan mencoba. “Saya juga pergi ke Berlin tahun lalu untuk belajar akting. Saya juga terlibat dalam teater untuk belajar akting lagi. Untuk mempertajam seleramu, olahlah rasamu, olahlah vokalmu, olahlah tubuhmu. Pemahaman. Karena teater itu sangat kontemplatif, bukan? Bagi saya itu penting.”
—Rappler.com