Indonesia tengah berkolaborasi dalam promosi untuk menggenjot ekspor ke Hong Kong
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Rata-rata total nilai perdagangan nonmigas antara Indonesia dan Hong Kong selama 5 tahun terakhir tercatat sebesar US$4,36 miliar.
HONG KONG, Tiongkok — Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Dewan Pengembangan Perdagangan Hong Kong (HKTDC) menjalin kerja sama di bidang promosi perdagangan. Kerja sama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Arlinda dan Direktur Eksekutif HKTDC Margaret Fong pada 1 Mei 2017 di Hong Kong dalam sebuah acara. rangkaian acara Pertemuan Bisnis Indonesia-Hong Kong.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, Duta Besar RI di Beijing Soegeng Rahardjo, Konjen RI di Hong Kong Tri Tharyat, serta 300 pelaku usaha asal Hong Kong. dan Indonesia. “Dengan ditandatanganinya MoU ini diharapkan produk ekspor Indonesia dapat dikembangkan sesuai dengan selera pasar internasional dan tren produk saat ini yang pada akhirnya dapat terus meningkatkan volume perdagangan Indonesia,” kata Enggartiasto, dalam keterangan tertulis yang diperoleh Rappler. pada hari Selasa tanggal 2 Mei 2017.
MoU ini merupakan pembaharuan komitmen antara Kementerian Perdagangan HKTDC yang dituangkan dalam MoU sebelumnya yang ditandatangani pada tahun 2012 dan telah berakhir pada tanggal 20 Februari 2015. Arlinda menjelaskan, kerja sama ini menjadi bukti kesadaran pemerintah akan pentingnya sisi promosi yang harus terus diperkuat guna meningkatkan ekspor nasional. ““MoU baru ini lebih menekankan kerja sama di bidang promosi yaitu pertukaran informasi, penyelenggaraan dialog bisnis, pemanfaatan platform elektronik, serta pelatihan bagi pelaku ekspor nasional,” kata Arlinda.
Sasaran industri yang akan dikembangkan melalui kerjasama ini antara lain: seni dan kerajinan dekoratif, peralatan rumah tangga, furnitur, hadiah, mainan dan permainan, permata dan perhiasan, garmen dan tekstil, fesyen dan aksesoris, makanan dan minuman, teh, alat tulis, tekstil rumah tangga, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), peralatan medis, bayi produk, ikan dan perikanan, Dan sepatu.
Direktur Eksekutif HKTDC Margaret Fong menyatakan dengan penandatanganan MoU ini diharapkan para pelaku usaha di Hong Kong dapat meningkatkan hubungan dagang dengan pengusaha Indonesia. Di sisi lain, pengusaha Indonesia bisa memanfaatkan platform pasar online HKTDC telah lama digunakan oleh dunia bisnis internasional untuk melakukan transaksi perdagangan.
Sekilas Perdagangan Indonesia-Hong Kong
Hong Kong merupakan pasar yang prospektif bagi Indonesia. Rata-rata total nilai perdagangan nonmigas antara Indonesia dan Hong Kong selama 5 tahun (2012-2016) tercatat sebesar US$4,36 miliar dolar. Pada tahun 2016, total nilai perdagangan nonmigas tercatat sebesar US$3,90 miliar dolar, dengan nilai ekspor nonmigas sebesar US$2,14 miliar dolar dan nilai impor nonmigas sebesar US$1,76 miliar. , sehingga Indonesia mengalami surplus sebesar US$380 juta. .
Nilai ekspor nonmigas Indonesia pada Januari 2017 tercatat sebesar US$193 juta dolar dengan ekspor utama Indonesia ke Hong Kong meliputi perhiasan, makanan olahan, emas, produk elektronik, dan produk perikanan. Sedangkan nilai impor Indonesia dari Hongkong pada Januari 2017 tercatat sebesar US$138,93 juta dolar dengan produk impor utama Indonesia dari Hongkong antara lain aksesoris, kertas dan produk kertas, produk plastik, tekstil dan produk tekstil, serta produk besi.
Hong Kong adalah pusat global perdagangan dunia yang dapat dijadikan pintu masuk produk Indonesia ke pasar internasional, khususnya ke China yang merupakan pasar dengan jumlah penduduk lebih dari 1,4 miliar orang. – Rappler.com