Indonesia-Türkiye menyepakati lima bidang kerja sama
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kerja sama yang terjalin mulai dari industri pertahanan hingga pemberantasan terorisme
JAKARTA, Indonesia – Indonesia dan Turki menyepakati lima bidang kerja sama dalam kunjungan kenegaraan Presiden Joko “Jokowi” Widodo ke Ankara pada Kamis, 6 Juli. Kelima bidang kerja sama tersebut berada pada bidang perjanjian di bidang perdagangan, industri pertahanan, penerbangan, energi listrik, dan kontra-terorisme.
Kesepakatan ini dicapai setelah Jokowi dan jajarannya menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, Kamis pekan lalu. Kunjungan Jokowi ke Turki merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Erdogan ke Jakarta pada tahun 2015.
“Kami sepakat untuk mencoba mengembalikan tren positif dalam perdagangan dan investasi, termasuk melalui perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turki (IT-CEPA). Kemudian, mengurangi atau mengakhiri hambatan perdagangan dan menciptakan iklim investasi yang kondusif, kata Jokowi yang memberikan siaran pers bersama dengan Erdogan.
Sementara itu, di bidang industri pertahanan, Indonesia dan Turki sepakat untuk meluncurkan tank kelas menengah ‘Kaplan’ yang merupakan produksi bersama antara Indonesia dan Turki. Tank ini diluncurkan pada Mei lalu di Pameran Industri Pertahanan Internasional (INDEF) ke-13 di Istanbul.
CEO perusahaan FNSS, Nail Kurt, mengklaim tank tersebut sangat efektif untuk kondisi perang asimetris yang banyak dihadapi tentara saat ini. Tangki ini dilengkapi dengan turret CMI Cockerill 3105 untuk menembakkan peluru 105 milimeter yang mampu memberikan data tembakan tinggi.
Sementara di bidang penerbangan, PT Dirgantara Indonesia dan industri penerbangan Turki sepakat membuat kapal selam dan truk.
“Langsung ditindaklanjuti oleh tim dari kedua negara,” ujarnya.
Jokowi juga menjelaskan, ada kerja sama terkait distribusi listrik. Beberapa kapal listrik asal Turki diketahui beroperasi di Medan, Amurang, Bolok, dan Ambon untuk memenuhi kebutuhan listrik warga di wilayah tersebut.
Penguatan kerja sama di bidang energi difokuskan pada pemenuhan kebutuhan energi listrik di wilayah kepulauan Indonesia, termasuk penggunaan power ship atau kapal yang menyediakan pasokan listrik, kata Jokowi dalam penjelasannya.
Bagikan informasi intelijen
Sementara persoalan pemberantasan terorisme menjadi perhatian kedua pemimpin. Kedua negara sepakat untuk berbagi informasi intelijen yang diikuti dengan pengembangan sistem teknologi informasi intelijen yang memudahkan penanganan terorisme secara global.
Türkiye merupakan negara strategis bagi anggota kelompok militan ISIS asal Indonesia. Sebab, mereka sering menyeberang lewat darat dari Türkiye ke Suriah.
Pada akhirnya, Erdogan pun sepakat mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada 2019-2020. Beberapa negara telah menyatakan dukungannya.
Usai bertemu Erdogan, Jokowi kemudian berangkat ke Hamburg, Jerman untuk menghadiri KTT G20.
– Rappler.com