Indonesia vs Vietnam: Kurangi kecepatan lawan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kemenangan akan menjamin posisi Indonesia sebagai pemimpin Grup B
JAKARTA, Indonesia — Timnas U-19 akan menjalani laga lanjutan Grup B Piala AFF U-18 melawan Vietnam pada Senin, 11 September pukul 15.30 WIB. Laga tersebut penting karena menentukan siapa yang pantas memimpin Grup B.
Pantauan kekuatan Vietnam dilakukan Pelatih Indra Sjafri pada Sabtu, 9 September. Seiring dengan gaya bermain dan gaya bermain lawan yang digunakan, Indra memastikan akan melakukan perubahan pada starting line-up pada laga kali ini.
Rotasi tipis kemungkinan besar akan dilakukan tim berjuluk Garuda Nusantara itu. Karakter pemain dan taktik strategis yang akan mereka terapkan selalu berjalan beriringan, sehingga perubahan harus dilakukan.
“Kami sudah memperhitungkan siapa yang akan kami lawan melawan Vietnam. Prinsipnya, setiap pertandingan kami akan memberikan metode yang berbeda dengan identitas yang sama, dan mungkin dengan pemain yang sedikit berbeda, ujarnya.
Namun, dalam urusan gaya bermain dengan bola-bola pendek, percayalah penguasaan bola Dan membangun Serangan dari bawah masih akan dipertahankan pelatih Sumbar.
“Gaya permainan kami masih sama seperti kemarin, namun kekurangan yang ada masih kami perbaiki,” ucapnya.
Indonesia di Grup B memiliki dua pertandingan tersisa untuk dimainkan sejauh ini. Jika bisa mengalahkan Vietnam, Indonesia pasti bisa keluar sebagai juara grup karena hampir pasti menang melawan Brunei Darussalam di laga final.
Mengurangi kecepatan striker lawan
Vietnam banyak memainkan taktik dengan tiga penyerang. Mereka biasanya bermain lebih dalam untuk membuka ruang bagi sayap untuk bergerak ke atas.
Indra Sjafri tentu harus menyediakannya. Alasannya adalah gaya permainan ini akan membuat permainan menjadi lebih baik penguasaan bola yang disertai membangun serangan dari bawah harus dilakukan dengan hati-hati.
Hal itu juga diakui Nurhidayat Haji Haris dan Rachmat Irianto, duet bek tengah yang banyak terlibat dalam permainan inti timnas.
“Kami tahu dan sudah mengevaluasi di mana letak kesalahannya. “Kami tidak bisa terlalu lama bermain di lini belakang, agar tidak melakukan kesalahan dan blunder,” ujar kapten tim, Rachmat.
Nurhidayat juga mengatakan hal serupa. Baginya, kesalahan seperti saat melawan Filipina dan Myanmar akan dua kali lebih berbahaya saat melawan Vietnam.
“Mereka mengandalkan kecepatan, kami harus bermain lebih cerdas dan tidak mudah terprovokasi, kami harus lebih spartan dari mereka. “Jika kita melakukan itu, peluang kita untuk menang sangat terbuka,” ujarnya.
Tunggu kalau Egy dimatikan
Dalam dua laga terakhir Egy Maulana Vikri dan Feby Eka Putra menjadi dua pemain fenomenal. Tak ada salahnya, Indra kembali bereksperimen dan menempatkan Egy di depan Hanis Saghara alias sang striker.
Sedangkan Hanis ditempatkan di belakang Egy untuk menerapkan strategi menarik pemain bertahan dan Hanis masuk dari belakang Egy. Taktik tersebut sejauh ini belum pernah dicoba karena Feby lah yang berhasil memimpin dan Hanis tertinggal.
Tak ada salahnya mencoba, namun itu hanya dilakukan pada masa pembentukan Garuda bersama abu Hanis penyerang tunggal lagi-lagi gagal membuahkan hasil.—Rappler.com