• November 29, 2024
Inflasi Juli 2017 Rendah, Daya Beli Turun?

Inflasi Juli 2017 Rendah, Daya Beli Turun?

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Sebanyak 23 kota sampel mengalami deflasi

JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan levelnya Inflasi Juli 2017 sebesar 0,22%, lebih rendah dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 3,88%. BPS juga mengumumkan inflasi Januari-Juli 2017 sebesar 2,60%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, rendahnya inflasi menunjukkan stabilitas harga sekaligus indikasi melemahnya daya beli masyarakat yang diyakini disebabkan oleh lesunya transaksi jual beli.

“Inflasi pada Juli 2017 relatif rendah dibandingkan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya. Hal ini merupakan dampak dari situasi pasca Idul Fitri. Dampak kenaikan tarif listrik juga sudah tidak ada lagi, kata Suhariyanto.

(BA : Kesulitan mengendalikan harga pangan)

BPS juga mengumumkan deflasi Indeks harga produsen pada bulan Juli 2017. Indeks harga produsen (PPI) triwulan II tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 0,33 persen dibandingkan triwulan I tahun 2017 (y-o-y) dan meningkat sebesar 3,52 persen dibandingkan triwulan II tahun 2016 (y-o-j). PPI Sektor Pertanian triwulan II tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 0,72 persen dibandingkan triwulan I tahun 2017 (y-o-y) dan meningkat sebesar 2,88 persen dibandingkan triwulan II tahun 2016 (y-o-y).

Suhariyanto juga mengatakan kenaikan harga garam sejak Juni 2017 tidak berpengaruh terhadap inflasi Juli. “Harga garam memang naik. Namun, beban inflasi sangat kecil sehingga tampaknya tidak memberikan kontribusi terhadap inflasi. “Kami hanya memperhatikan yang dominan,” ujarnya.

(BA: Jaga perbekalan, gudang maritim bawa garam dari NTT)

23 kota mengalami deflasi

BPS mengumumkan pada bulan Juli 2017 bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,00. Dari 82 kota IHK, 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 2,44% dengan IHK sebesar 134,83 ​​dan terendah terjadi di Meulaboh sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 127,99.

Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,50% dengan IHK sebesar 133,53 dan terendah terjadi di Metro dan Probolinggo masing-masing sebesar 0,07% dengan IHK masing-masing 136,49 dan 126,10.

Inflasi terjadi akibat kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh kenaikan sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan sebesar 0,21%; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,57%; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,06%; kelompok sandang sebesar 0,06%; kelompok kesehatan sebesar 0,15%; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,62%. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08%.

(Mendengarkan: Daya beli saat lebaran 2017 menurun)

Suhariyanto mengatakan, idealnya inflasi yang rendah akan menjaga daya beli masyarakat dan diharapkan mendorong konsumsi dalam negeri. Untuk menjamin tingkat pertumbuhan masyarakat, BPS akan merilis produk domestik bruto triwulan II tahun 2107 pada tanggal 5 Agustus 2107. – Rappler.com

situs judi bola