Informasi mahasiswa yang tewas dalam tawuran di Klaten adalah hoax
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Tawuran antar pelajar memang terjadi di Klaten, namun tidak ada korban jiwa seperti diberitakan di media sosial.
JAKARTA, Indonesia – Polisi memastikan informasi perkelahian antar pelajar yang memakan korban jiwa di media sosial adalah hoaks atau tidak benar. Tawuran antar pelajar memang terjadi pada Selasa, 2 Mei, di Jalan Merbabu, Klaten, namun tidak ada korban jiwa.
“Tidak ada yang meninggal. Namun tiga orang pelajar mengalami luka berat dan lima orang mengalami luka ringan, kata Kabid Humas Polda Jateng Djarot Padavoka saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu, 3 Mei.
Menurut Djarot, tawuran antar pelajar terjadi secara spontan. Ada dua kelompok yang bertemu di suatu saat, yakni mahasiswa asal Yogyakarta dan Klaten.
“Mereka konvoi, euforia merayakan kelulusan. “Ada adu mulut, tawuran, langsung pecah (perkelahian),” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Klaten AKBP Muhammad Darwis mengaku memantau perkembangan informasi tawuran antar pelajar di media sosial. Menurutnya, gambar-gambar tersebut bukan berasal dari TKP di Klaten, melainkan dari perkelahian antar pelajar di Bogor pada tahun 2015.
“Sebenarnya ada tiga orang yang mengalami luka berat yakni luka di tangan, punggung, dan kepala. Lima orang mengalami luka ringan dan semuanya pulang ke rumah. “Tidak ada yang masuk rumah sakit,” kata Darwis yang juga dikonfirmasi melalui telepon.
Dijelaskannya, perkelahian bermula saat rombongan mahasiswa asal Yogyakarta memasuki wilayah Klaten melalui jalur alternatif. Jalur ini, kata dia, tidak dijaga polisi.
“Kami memang sangat memperhatikan keamanan pada wisuda kali ini,” ujarnya.
Kemudian kedua pihak mengeluhkan bunyi siulan gas sepeda motor. Aksi berlanjut dengan saling sindir hingga berujung adu jotos.
“Kami menangkap 136 mahasiswa kemarin. “Sekarang kami fokus pada 15 orang,” ujarnya seraya menyebutkan 15 siswa tersebut merupakan pelajar Yogyakarta.
Ia menambahkan, satu dari 15 mahasiswa tersebut ditetapkan sebagai tersangka. Pelajar tersebut kini mendekam di Mapolres Klaten.
“Saat ini kami masih mendalami (tersangka lainnya). Karena ada informasi bahwa para siswa ini sudah saling kenal sebelumnya. Kami masih belajar, tim masih melampaui segalanya. Yang pasti, tersangka baru lainnya masih dikembangkan, ujarnya. – Rappler.com