• November 25, 2024

Inilah 13 aksi teror di Prancis abad ini

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Sejak tahun 2003, 16 orang terluka di dekat KBRI Paris akibat serangan bom

JAKARTA, Indonesia – Serangan teroris di Paris bukanlah kejadian pertama di Prancis. Sebelum peristiwa ini terjadi serangan terhadap kantor Charlie Hebdo pada bulan Januari.

Sepanjang abad ini, setidaknya ada 13 aksi terorisme yang melanda negeri ini:

20 Juli 2003. Dua pemboman melukai 16 orang di kantor wilayah Direktorat Bea dan Perbendaharaan di Nice. Kelompok Front Nasional untuk Pembebasan Korsika mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

8 Oktober 2004. Serangan tersebut melukai 10 orang di dekat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris. Kelompok Front Bersenjata Islam Prancis mengaku berada di balik serangan ini.

1 Desember 2007. Penembakan terjadi di Capbreton, Landes, di mana dua personel Garda Sipil Spanyol yang memantau anggota Euskadi Ta Askatasuna (ETA), sebuah kelompok yang menuntut kemerdekaan wilayah Basque di Spanyol, terbunuh.

11-22 Maret 2012. Kelompok Mohammed Merah melakukan serangan bersenjata di kota Toulouse dan kota Montauban yang mengakibatkan terbunuhnya tiga pasukan terjun payung Perancis, seorang Rabi Yahudi dan tiga anak sekolah Yahudi (berusia delapan, enam dan tiga tahun), serta lima orang. kematian. terluka.

23 Mei 2013. Seorang tentara Prancis di Paris terluka setelah ditikam oleh polisi setempat yang kemudian dilaporkan sebagai kelompok Islam radikal.

20 Desember 2014. Seorang pria melakukan penikaman yang mengakibatkan tiga petugas di kantor polisi terluka. Penusuknya tewas seketika akibat tembakan polisi.

21 Desember 2014. Sebelas orang terluka akibat ditabrak mobil orang tak dikenal di Kota Dijon. Pelaku ditangkap polisi setelah mencoba bunuh diri.

7 dan 9 Januari 2015. Terjadi serangan bersenjata yang menewaskan 20 orang dan melukai 22 lainnya dalam penembakan massal di kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris yang dilakukan oleh Said Kouachi dan Chérif Kouachi, dua orang yang mengaku sebagai anggota Al-Qaeda di Yaman. Sementara itu, Amedy Coulibaly – mengaku anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dan teman Kouachi bersaudara bertanggung jawab atas dua penembakan dan penyanderaan di pasar halal Hypercacher, Paris.

3 Februari 2015. Sebanyak tiga tentara yang menjaga pusat komunitas Yahudi di Nice terluka akibat ditikam oleh seseorang bernama Moussa Coulibaly. Dalam penyelidikan lanjutan, polisi Prancis mengumumkan bahwa Moussa tidak memiliki hubungan keluarga dengan Amedy, yang terkait dengan ISIS.

19 April 2015. Seorang wanita tewas di kota Villejuif akibat tembakan seseorang yang mengaku sebagai pejuang Aljazair.

26 Juni 2015. Satu orang tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan senjata tajam di Saint Quentin-Fallavier. Polisi Prancis melaporkan bahwa seorang pengemudi laki-laki dipenggal oleh kelompok yang terkait dengan ISIS, menyebabkan kendaraannya menabrak van tabung gas dalam upaya meledakkan gedung gas Air Products. Tujuan aksinya gagal, meski mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.

21 Agustus 2015. Terjadi penembakan dan penikaman yang mengakibatkan empat orang terluka dalam aksi bersenjata di kereta berkecepatan tinggi Thalys dari Amsterdam (Belanda) menuju Paris (Prancis). Korban luka-luka tersebut antara lain para pelaku aksi bersenjata yang melumpuhkan penumpang kereta api, termasuk penumpang anggota militer Amerika Serikat (AS) yang sedang berlibur.

13 November 2015. Polisi Prancis menyebutnya sebagai serangan teroris paling mematikan dalam sejarah Menara Eiffel. Penembakan dan pelemparan granat terjadi di tempat konser musik, stadion olahraga, dan restoran etnik. 153 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam bom bunuh diri tersebut.– Laporan Antara/Rappler

BACA JUGA:

Inilah 13 aksi teror di Prancis abad ini

Sidney hari ini