Inovasi UMKM dan pemerataan ekonomi menjadi prioritas
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Tren proteksionis dan peran ekonomi digital bagi UMKM dibahas dalam pertemuan Menteri Perdagangan APEC
HANOI, Vietnam – Inovasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di era ekonomi digital menjadi salah satu perhatian utama pada Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan Ekonomi APEC ke-23 atau The 23rd APEC Menteri yang bertanggung jawab atas perdagangan (APEC MRT) di Pusat Konvensi Nasional, Hanoi, Vietnam. Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai menghadiri MRT APEC, Minggu 21 Mei 2017.
“Kami menyadari pentingnya memajukan UMKM agar dapat terlibat dalam rantai produksi global. UMKM berperan penting dalam mempertahankan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. “Di era perdagangan digital ini, tantangannya adalah bagaimana UMKM dapat dibekali dengan berbagai inovasi dan teknologi sehingga dapat menjangkau lebih banyak pasar global dan memenangkan persaingan,” ujar Mendag.
Pada pertemuan yang berlangsung pada 20-21 Mei 2017, 21 Menteri Perdagangan kawasan Asia Pasifik yang tergabung dalam Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) juga membahas upaya pengembangan kawasan yang berkelanjutan, inklusif dan inovatif serta memacu pertumbuhan ekonomi global. , perdagangan dan investasi. Untuk itu, para menteri menekankan upaya berkelanjutan anggota APEC untuk mencapai tujuan Bogor berupa perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka pada tahun 2020.
Isu lain yang dibahas antara lain bagaimana mengatasi kecenderungan proteksionis dan di sisi lain mendorong fasilitasi perdagangan, konektivitas regional, inovasi, penggunaan teknologi digital dan inklusivitas.
(BA: Mendag enggan membahas Bawang Putih dengan Menteri RRT)
Para Menteri Perdagangan Ekonomi APEC menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi harus dirasakan oleh seluruh lapisan, oleh karena itu penting bagi APEC untuk dapat menciptakan beberapa inisiatif baru untuk mengurangi tingkat kesejahteraan. Indonesia juga menyoroti pentingnya upaya pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan seperti yang dibahas di APEC.
Mendag Enggar mengatakan, sejak tahun 2013, Indonesia telah memulai inisiatif untuk mendorong perdagangan produk-produk yang berkontribusi terhadap pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif melalui pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan.
“Beberapa kegiatan telah dilakukan untuk melaksanakan amanat para pemimpin anggota APEC mengenai inisiatif ini sebagai upaya untuk memastikan bahwa elemen masyarakat miskin yang tinggal di pedesaan dapat menikmati manfaat dari kerja sama perdagangan dan investasi di kawasan Asia-Pasifik,” ungkapnya. . Menteri Perdagangan.
Para Menteri Perdagangan Ekonomi APEC juga membahas APEC setelah tahun 2020, mempercepat pertumbuhan yang berkelanjutan, inklusif dan inovatif serta kerja sama ekonomi regional. Di sela-sela pertemuan MRT APEC, Mendag Enggar melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa Menteri Perdagangan negara sahabat antara lain Australia, Hongkong, Rusia, Kanada, Peru, Tiongkok, dan Jepang. – Rappler.com