• November 22, 2024
Inter Milan vs AS Roma: Ujian kebangkitan Inter Milan

Inter Milan vs AS Roma: Ujian kebangkitan Inter Milan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Inter Milan harus membuktikan bahwa mereka telah kembali sebagai tim yang unggul. Melawan Roma merupakan ujian ketiga mereka setelah Juventus dan AC Milan

JAKARTA, Indonesia – Sepanjang empat musim sebelumnya, Inter Milan tidak pernah dianggap sebagai favorit juara. Alhasil, Serie A hanya menjadi “perlombaan dua kuda” antara AS Roma dan Juventus.

Namun musim ini berbeda. Nerazzurri bukan lagi tim yang diunggulkan.

Pada periode kedua masa kepelatihannya di La Beneamata, Roberto Mancini mulai mencapai kestabilan. Inter hanya kalah sekali musim ini, melawan Fiorentina. Skor pun telak, 1-4. Namun, itulah satu-satunya hasil buruk Nerazzurri di tangan Mancini.

Mereka menahan imbang Juventus 0-0 di derby d’Italia dan mengalahkan AC Milan 1-0 di derby della Madonnina. Performa mencetak gol mereka hanya tertinggal 2 poin dari pemimpin klasemen, Roma.

Perubahan paling kentara dalam performa Inter adalah performa lini pertahanan. Rival sekota AC Milan menjadi tim dengan kebobolan paling sedikit. Hanya 7 gol.

Bagi klub yang bahkan tidak finis di 5 besar musim lalu, situasi ini mengirimkan pesan kepada rivalnya: Inter telah kembali.

Mancini menyampaikan pesan tersebut dengan jelas seperti dikutip FourFourTwo. “Kami tidak berpikir untuk memulai pertandingan sebagai underdog. Kami tahu siapa yang kami hadapi dan kami akan memberikan segalanya.” kata Mancini.

Sayangnya, Mancini tak bisa mendampingi timnya saat menjamu AS Roma di Giuseppe Meazza. Mantan pelatih Manchester City itu harus absen usai mendapat kartu merah saat mendampingi pasukannya melawan Bologna pada 28 Oktober. Begitu pula dengan gelandang asal Brasil Felipe Melo. Melo mendapat kartu merah di pertandingan yang sama.

Situasi menjadi lebih menguntungkan bagi Inter karena konsentrasi Roma terpecah. Usai bertandang ke Milan, mereka harus menghadapi Bayern Leverkusen di Liga Champions. Selanjutnya mereka ditunggu dalam derby Roma melawan rival klasiknya, Lazio.

Pelatih Roma Rudi Garcia mengakui Inter lebih unggul. Selain itu, Danielle De Rossi juga tidak bisa bermain karena cedera. Gelandang Indonesia Radja Nainggolan akan menggantikan De Rossi di tengah permainan.

Garcia mengaku sudah mempersiapkan diri sejak lama untuk laga melawan Inter. “Kami berlatih setiap hari untuk menghadapi mereka. Melawan Inter akan menarik. Roberto Mancini adalah pelatih yang cerdas,” kata Garcia.

Mancini pun mempersiapkan pasukannya untuk menjinakkan serigala Romawi. Beberapa pemain kunci sudah masuk radar. “Mereka adalah Edin Dzeko, Gervinho dan Mohamed Salah. “Jangan biarkan kami memberi mereka terlalu banyak ruang,” dia berkata.

Salah satu kelebihan Roma, kata Mancini, adalah soliditas skuad. Tim Giallorossi sudah lama bermain bersama. Sejumlah andalan masih bertahan. Selain dua ikon klub, De Rossi dan Francesco Totti, pemain lain seperti Douglas Maicon dan Miralem Pjanic bermain di ibu kota selama lebih dari 3 musim.

Apalagi musim ini mereka mendapat suntikan energi baru dalam diri Dzeko (pinjaman dari Manchester City) dan Salah yang baru dibeli dari Chelsea.

“Tidak hanya pemain yang sudah lama bermain bersama. Namun sang pelatih juga mengelola klub untuk waktu yang singkat. “Inilah kekuatan mereka,” kata Mancini.

Akankah Inter takut pada Roma? Mancini menggelengkan kepalanya. Pendekatan permainan ini adalah dengan tidak memberikan tekanan pada pemain untuk menang.

“Bagaimana kita bisa takut pada pertandingan sepak bola? “Kami sebenarnya senang bisa bermain di pertandingan besar antara dua klub raksasa Italia,” kata Mancini.—Rappler.com

Sidney prize