ITENAS Bandung menciptakan mobil listrik
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Mobil ini mampu melaju hingga 80 km/jam
BANDUNG, Indonesia – Institut Teknologi Nasional Bandung (ITENAS) berhasil menciptakan mobil listrik berjenis crossover yang cocok untuk segala kondisi jalan di Indonesia.
Proses desain mobil yang merupakan gabungan sedan dan SUV ini memakan waktu 3 tahun. Tenaga listrik yang dimiliki mobil listrik bernama Evhero ini mampu bertahan hingga dua jam.
Tenaga saat ini di atas kertas 2 jam atau kecepatan rata-rata 60 hingga 80 km/jam, kata desainer produk Evhero Amirul Nefo di sela-sela acara peluncuran di Bale Dayang Sumbi Kampus ITENAS, Jalan PHH Mustafa Kota Bandung, Rabu 15 November 2017.
Evhero merupakan singkatan dari Electronic Vehicle Hero yang saat ini masih berupa prototype. Mobil ramah lingkungan ini merupakan hasil kolaborasi dosen ITENAS dari berbagai jurusan yaitu teknik elektro, desain produk, teknik mesin, dan teknik industri. Biaya pembuatan prototipe Evhero ditanggung oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta produsen sepeda motor listrik, Betrix.
“Alhamdulillah dengan biaya yang sangat terbatas, jika kita membeli satu mobil kita bisa menggunakan sepuluh mobil untuk membuat prototipe ini. Ini masih kurang dari apa yang telah dibahas sebelumnya. “Untuk membuat mobil listrik ini (biayanya) ratusan kali lipat dibandingkan kendaraan biasa,” kata Nefo.
Meski dibanderol lebih mahal, Nefo mengklaim Evhero lebih awet dibandingkan mobil konvensional.
‘Kami hanya menjamin baterainya akan bertahan 25 tahun. Hanya membeli sekali. Beli saja yang pertama yang harganya relatif tinggi, kata Nefo yang juga mengatakan Evhero tahan terhadap arus pendek meski terkena air.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengapresiasi mobil karya anak negeri ini. Mobil Evhero, kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, membuktikan anak negeri siap memproduksi mobil bertenaga listrik. Menurutnya, pemerintah pusat harus mendukung kendaraan yang dapat membawa manfaat bagi lingkungan.
“Pemerintah pusat harus bisa mendukung teknologi ramah lingkungan ini agar udara bisa lebih bersih, polusi berkurang dan karya anak negara bisa. “Teknologi dari Indonesia bisa dihadirkan di negara sendiri,” kata Emil di lokasi peluncuran.
Emil sempat melakukannya uji jalan Evhero mengelilingi kampus ITENAS. Ia mengaku senang dengan performa mobil berkapasitas lima penumpang tersebut.
“Saya berkendara dengan stabil, tidak ada masalah, nyaman, tidak berisik. Saya pikir ini belum dimulai, tetapi ternyata sudah. “Nah, itulah kelebihan mobil listrik ini,” kata Emil dengan sedikit promosi.
Penciptaan mobil listrik, kata Emil, jika didukung dengan kebijakan pemerintah dapat merevolusi moda transportasi di Indonesia dan menjadikan lingkungan perkotaan bebas polusi. Emil berjanji Pemkot Bandung siap mendukung kehadiran mobil listrik dua pintu tersebut.
“Pemkot Bandung di tingkat daerah akan mendukung semaksimal mungkin. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita uji di jalanan Kota Bandung,” ujarnya penuh harap. —Rappler.com