Jaga Perbekalan, Kapal Maritime Outlet Datangkan Garam dari NTT
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pemerintah akan mengimpor garam untuk menekan kenaikan harga
JAKARTA, Indonesia – Sebanyak 280 ton garam disiapkan untuk memenuhi kekurangan garam di Jawa Timur. Hal ini merupakan upaya pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok (bapok) masyarakat, khususnya garam meja. Solusi sementara yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan program Gerai Maritim Kementerian Perdagangan
“Sejak Jumat malam kemarin (28/7), KM Logistik Nusantara 1 sudah sandar di Tanjung Perak, Surabaya. Kapal ini salah satunya membawa 14 kontainer garam, kata Direktur Logistik dan Sarana Distribusi Kementerian Perdagangan Sihard Hadjopan Pohan.
Pohan menjelaskan, stok garam tersebut akan disalurkan oleh PT Sumatraco (Surabaya) garam curah sebanyak 100 ton, UD Bayu Tirta Samudra (Pati) sebanyak 80 ton garam curah dan garam beryodium sebanyak 20 ton, dan CV. Karya Barokah ( Pati) sebanyak 80 ton garam curah.
“Sampai saat ini ada 37 kontainer garam di Sabu yang menunggu untuk diangkut,” kata Pohan dalam keterangan tertulis yang diterima Rappler, 30 Juli 2017. Selain garam, KM Logistik Nusantara 1 juga mengangkut 16 kontainer kenari, 1 kontainer kopra, dan 2 kontainer besi tua dari Lewoleb. KM Logistik Nusantara 1 berangkat dari Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur sejak Rabu 19 Juli 2017.
Kapal Nusantara I melewati jalur 3 yang mempunyai rute Tanjung Perak-Calabai (Dompu) – Maumere – Larantuka Leweoleba – Rote – Sabu – Waingapu – Sabu – Rote – Lewoleba – Larantuka – Maumere – Calabai (Dompu) – Tanjung Perak.
Program Maritime Outlet merupakan upaya optimalisasi proyek tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo. Selain itu, Toko Maritim juga berperan dalam mengurangi perbedaan harga, menjaga integrasi pasar dalam negeri dan meningkatkan perdagangan antar pulau. Dalam pelaksanaannya, program Gerai Maritim menggunakan penyediaan pelayanan publik angkutan barang oleh Kementerian Perhubungan dengan tarif kompensasi. Sebanyak 7 jalur tol laut dioperasikan oleh PT PELNI.
(BA: Maritime Outlet untuk menjaga harga di Indonesia Timur)
Awalnya, jalur tol laut fokus pada perbedaan harga melalui ketersediaan barang di daerah terpencil, ekstrem, dan perbatasan. Dalam perkembangannya terdapat muatan balik dan muatan antar pelabuhan yang umumnya merupakan produk unggulan dan potensi daerah yang juga dapat menjadi komoditas ekspor.
Sinergi Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan akan semakin intensif, terutama setelah terbitnya Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Barang Dari dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Luar Negeri. perbatasan. Daerah.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pihaknya meminta PT Garam mengajukan izin impor untuk meredam kenaikan harga garam. PT Garam merupakan satu-satunya importir garam sehingga mudah bagi pemerintah untuk mengontrol kuota impor. Permohonan PT Garam diajukan setelah mendapat data faktual di lapangan bahwa produksi belum mencukupi kebutuhan rumah tangga.
“Jadi, begitu kami terima, kami akan rilis. Jadi sore ini kami akan segera menelepon dan mengecek ke PT Garam tentang izin impor, kata Enggar saat mengunjungi Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat, 28 Juli 2017.
Menurut Enggar, Dirjen Perdagangan Luar Negeri bersama Dirjen Kementerian Kelautan dan Perikanan membahas kelangkaan garam dan berkomunikasi dengan PT Garam untuk segera mengajukan permohonan impor garam meja. Menurut Enggar, kenaikan harga ini disebabkan berkurangnya pasokan akibat gagal panen akibat kendala cuaca yang menyebabkan banyak hujan sepanjang 2016-2017. – Rappler.com