• November 28, 2024

Jamaah An-Nadzir Rayakan Idul Adha Lebih Awal, Ini Alasan Mereka

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Jamaah An-Nadzir tak hanya mengandalkan bulan untuk menentukan Idul Adha, tapi juga mengamati pasang surut air laut.

MAKASSAR, Indonesia — Berbeda dengan umat Islam pada umumnya, jemaah An-Nadzir di Makassar mempunyai perhitungan tersendiri terkait Idul Adha.

Oleh karena itu, ketika sebagian besar umat Islam merayakan Idul Adha pada Jumat pekan depan, jemaah An-Nadzir justru merayakannya pada hari ini, Kamis, 31 Agustus 2017.

Sekitar 600 jamaah An-Nadzir yang mengenakan pakaian serba hitam berkumpul untuk melaksanakan Salat Id di Desa Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Ketua Jemaah An-Nadzir, Lukman A Bakti mengatakan, penetapan hari raya Idul Adha didasarkan pada pengamatan ruqyat perjalanan bulan dan tanda-tanda alam seperti pasang surut air laut.

Alhasil, Kamis ini mereka yakin sudah memasuki 10 Dzulhijjah. “Penentuan bulan bukan berdasarkan imajinasi, melainkan hasil pengamatan, perhitungan, dan pengetahuan,” jelas Lukman.

Penetapan waktu salat Idul Adha, lanjutnya, dilakukan jauh-jauh hari dan kemudian diumumkan kepada ratusan jamaah yang tinggal di Desa Mawang.

Ia mengatakan, bulan sabit pertama tidak akan terlihat dengan peralatan apa pun, seperti yang diumumkan NASA, yaitu Badan Antariksa yang memantau luar angkasa.

“Kami mengamati bulan sejak tahun 1999 hingga 2017 dan kami menemukan fakta bahwa bulan terbit 54 menit lebih lambat setiap malam,” lanjut Lukman.

Selain mengamati bulan, jamaah An-Nadzir juga mengamati pasang surut tertinggi dan surut di Pantai Galesong, sebagai indikasi pendukung adanya efek gravitasi antara matahari dan bulan sehingga membentuk garis astronomi. Garis inilah yang menyebabkan gravitasi air laut paling tinggi mencapai garis pantai sebagai tanda masuknya 10 Dzulhijjah.

Imam dan khatib salat Idul Fitri dipimpin oleh Ustad Samiruddin Pademmui. Di tengah salat, personel TNI dan Polsek Bontomarannu terlihat menjaga ibadah jemaah An-Nadzir.

Aparat keamanan yang dipimpin Kapolsek Bontomarannu AKP Robert Naro mengungkapkan, pengamanan dan pengawalan ini dilakukan agar pada saat salat tercipta rasa aman dan tenteram bagi seluruh jemaah An-Nadzir.

“Kami hanya memantau saja, semua orang harus merasa nyaman dan aman saat menjalankan shalatnya masing-masing,” ujarnya.

Saat hari raya umat Islam, Jamaah An-Nadzir diketahui selalu mengadakan salat Idul Fitri terlebih dahulu, baik pada hari Idul Fitri maupun Idul Adha.

Usai salat, sebagian jemaah An-Nadzir akan menyembelih sapi dan membaginya kepada jemaah lainnya. —Rappler.com