• October 11, 2024
“Jangan berperang,” bekerjalah dengan DOH

“Jangan berperang,” bekerjalah dengan DOH

Perwakilan Johnny Pimentel mengingatkan Jaksa Penuntut Umum Persida Acosta bahwa PAO harus berkoordinasi dengan DOH dalam penyelidikan kematian Dengvaxia

MANILA, Filipina – Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat meminta Ketua Kantor Kejaksaan Umum (PAO) Persida Acosta untuk menahan diri dari melontarkan tuduhan tak berdasar terhadap Departemen Kesehatan dan pakar lain yang menyelidiki kekacauan Dengvaxia.

Ketua Komite Tata Kelola dan Akuntabilitas Publik Johnny Pimentel menanyai Acosta pada Senin, 26 Februari, ketika DPR melanjutkan penyelidikan terhadap program vaksinasi demam berdarah yang kini ditangguhkan.

Ia bertanya kepada Acosta apakah PAO bisa membagikan temuan pemeriksaan forensik PAO terhadap 26 penerima vaksin muda kepada Departemen Kesehatan (DOH) atau tidak, namun Acosta mulai gelisah.

Pertukaran dimulai ketika Sekretaris DOH Enrique Domingo mengkonfirmasi kepada Pimentel bahwa para ahli dari Universitas Filipina-Rumah Sakit Umum Filipina (UP-PGH) saat ini sedang meninjau catatan klinis dari 39 anak yang meninggal setelah divaksinasi dengan vaksin demam berdarah Sanofi Pasteur yang divaksinasi untuk menemukan mencari tahu apakah kematian mereka terkait dengan vaksin demam berdarah.

DOH melibatkan panel ahli UP-PGH untuk melakukan studi independen ini.

Acosta turun tangan dan mengecam DOH dan UP-PGH karena tidak secara terbuka menyebutkan nama anak-anak yang catatan klinisnya mereka pelajari.

Dia juga mengeluh bahwa rumah sakit yang dikelola DOH mewajibkan orang tua yang menghubungi PAO untuk menyerahkan identifikasi yang benar sebelum mereka dapat mengamankan catatan klinis anak-anak mereka.

Pak, sepengetahuan kami, nama tersebut kami rilis ke media. Yang di DOH tidak diketahui,” kata Acosta yang terus mengarahkan jari telunjuknya ke arah Domingo.

(Pak, dalam penelitian kami, kami selalu mengumumkan nama-nama (korban) kepada media. Korban yang diklaim (dipelajari) oleh DOH tidak diketahui.)

Kami tidak tahu apakah milik kami benar-benar termasuk di antara mereka…. Di PAO kami berusaha untuk menyelesaikan pemeriksaan forensik. Bagi mereka mereka tidak memiliki jaringan (spesimen),” dia berkata.

(Kami tidak tahu apakah kasus yang mereka pelajari sudah termasuk kasus yang sedang kami ulas…. Di PAO, kami berupaya menyelesaikan penyelidikan forensik. Sebaliknya, mereka tidak memiliki sampel jaringan.)

Pimentel kemudian bertanya kepada ketua PAO apakah mereka mau membagikan sampel jaringan yang mereka peroleh selama ini.

Orang tua tidak menginginkannya karena mereka (DOH) yang memvaksinasi anak mereka! Tuan, aku tidak akan menjaminkan jiwaku!seru Acosta.

(Orang tua tidak mau berbagi dengan mereka karena DOH-lah yang memvaksinasi anak-anak mereka (pertama-tama)! Pak, saya tidak akan menjual jiwa saya!)

Saat itu, erangan keras terdengar dari massa yang sebagian besar terdiri dari anggota legislatif, stafnya, dan jurnalis.

Pimentel dengan tenang mengatakan kepada Acosta bahwa dia diundang ke sidang sehingga PAO dan DOH dapat melengkapi upaya mereka.

“Pengacara, itu belum ditentukan. Oleh karena itu kami memanggil bapak/ibu untuk hadir dalam sidang ini karena kami ingin adanya koordinasi yang baik antara bapak/ibu karena bapak dan ibu sama-sama instansi pemerintah…. Kita tidak bisa begitu saja menuduh mereka bias. Kami ingin mengetahui kebenarannya,” kata Pimentel dalam bahasa campuran Inggris dan Filipina.

Sekretaris DOH Francisco Duque III telah lama ingin melengkapi upaya PAO dan Relawan Melawan Kejahatan dan Korupsi.

Namun, Acosta menolak untuk bekerja sama, dengan mengatakan ada konflik kepentingan karena DOH adalah departemen yang melaksanakan program vaksinasi demam berdarah yang sekarang ditangguhkan.

‘Jangan berperang’

Pimentel juga menanyakan kepada Acosta apakah tim forensik PAO telah menyelesaikan penyelidikannya.

Bukannya menjawab ya atau tidak, Acosta malah mengecam panel ahli UP-PGH.

Acosta mengatakan, pemeriksaan forensik dilakukan oleh ahli patologi dari Manila Medical Center.

Jujur saja, bukan hanya ahli patologi UP saja yang bagus pak! Kami adalah 100 juta orang Filipina!kata Acosta. (Ahli patologi UP bukan satu-satunya yang baik, Pak, sejujurnya! Ada 100 juta orang Filipina!)

Pimentel kemudian menyuruh Acosta untuk tenang.

“Ya, tapi Jaksa Acosta, jangan berperang. Kami di sini untuk saling membantu. Itu sebabnya saya katakan sebelumnya, Anda tidak boleh berkelahi. Anda berdua adalah instansi pemerintah…. Kami tidak melakukan investigasi ini supaya bisa melawan PGH,” ujarnya.

UP-PGH sejauh ini telah menyelesaikan penilaiannya terhadap kematian 14 orang interniran. Tiga di antaranya meninggal karena demam berdarah meski telah menerima vaksin untuk mencegahnya. Namun, para ahli belum memiliki bukti apakah Dengvaxia berdampak pada kematian tersebut. – Rappler.com

taruhan bola online