Jangan mengeluh ketika kamu sedang melalui masa-masa sulit
keren989
- 0
Jokowi juga disebut-sebut merupakan pemimpin yang ambisius karena ingin merealisasikan banyak proyek infrastruktur besar dalam waktu 5 tahun dan dengan dana terbatas.
JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengimbau masyarakat Indonesia bersatu dan tidak cepat mengeluh saat menghadapi masa perekonomian sulit. Sebab di akhir masa kepemimpinannya, pembangunan infrastruktur akan terealisasi.
Sejak awal terpilih menjadi orang nomor satu, eks Gubernur DKI ini memang fokus pada pembangunan infrastruktur dibandingkan bidang lainnya. Jokowi mengatakan, pembangunan infrastruktur menjadi landasan pergerakan perekonomian masa depan Indonesia.
Saat ini, setidaknya ada tujuh proyek infrastruktur besar yang dikerjakan pada masa pemerintahan Jokowi – Jusuf “JK” Kalla, yakni kereta cepat Jakarta-Bandung, tol laut, pembangkit listrik, bandara, pelabuhan, serta pembangunan MRT dan LRT. angkutan massal. Mantan Wali Kota Solo itu menargetkan semuanya rampung pada akhir masa kepemimpinannya pada 2019.
Maka tak heran jika ia disebut sebagai pemimpin yang ambisius. Lantas bagaimana reaksi Jokowi terhadap julukan itu?
“Ya, saya memang ambisius. Pekerjaan ini harus ambisius dan tidak boleh pesimis. Sejujurnya, bekerja harus optimis, kata Jokowi, Minggu, 26 Februari, di hadapan sekitar 2.500 masyarakat Indonesia di Sydney, Australia.
Ia menyindir masyarakat Indonesia yang kerap pesimis jika diberi target. Reaksi serupa pun tak luput ia dengar saat ingin merealisasikan mega proyek pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu Megawatt tersebut.
“Banyak yang bilang: ‘susah pak. Ya, jangan katakan seperti itu di depanku. Jangan pesimis dulu. “Kebiasaan orang Indonesia, kalau diberi target kecil, pencapaiannya sangat kecil,” kata Jokowi yang disambut gelak tawa penonton di International Convention Center (ICC).
Pasalnya, dalam 71 tahun kemerdekaan Indonesia, pemerintah hanya mampu membangun pembangkit listrik sebesar 53 ribu Megawatt. Sementara itu, Jokowi diberi target 35 ribu Megawatt selesai dalam waktu 5 tahun. Katanya, bukan berarti harus pesimis jika mendapat target.
“Kalau 25 ribu Megawatt selesai, itu juga akan menjadi lompatan lapangan kerja yang luar biasa. Dan saya yakin di atas masih bisa kita lakukan dan masih ada waktu 2,5 tahun lagi,” ujarnya.
Jokowi mengatakan, ketersediaan listrik universal di Indonesia merupakan kebutuhan yang mendesak. Ia kerap mendengar keluhan warga yang mengatakan aliran listriknya sering padam.
“Setiap saya ke daerah itu, selalu ada keluhan listrik di karpet. “Saya cuma marah-marah saja,” kata Jokowi yang kembali disambut tawa.
Hal lain yang juga menjadi target ambisius adalah pemerataan harga BBM antara Pulau Jawa dan Papua. Jokowi mengaku bingung kenapa harga premium di Pulau Jawa bisa Rp 6.450 per liter, padahal di Papua malah bisa mencapai Rp 60 ribu per liter. Bahkan, di waktu-waktu tertentu bisa saja harganya terus naik hingga Rp 100 ribu per liter.
“Coba, dimana keadilannya? memasak hal seperti ini ingin dilanjutkan. Sedangkan di Pulau Jawa harga BBM naik Rp500 – Rp1.000, terjadi demonstrasi hingga tiga bulan, ujarnya.
Terakhir, untuk mengatasi hal tersebut, Jokowi mengambil keputusan tegas dan meminta PT Pertamina menyamakan harga. Pada Oktober 2016, Jokowi mengklaim harga BBM di Papua setara dengan harga di Pulau Jawa.
“Tetapi itu pun harus diinjak sana sini. Jika tidak, itulah masalahnya TIDAK akan selesai,” katanya.
Anda harus berani mengambil keputusan
Jokowi memahami tidak mudah mewujudkan impian besarnya di bidang infrastruktur. Faktanya, anggaran secara teoritis tidak mencukupi.
Untuk merealisasikan seluruh proyek besar tersebut dalam lima tahun, dibutuhkan dana sekitar Rp5.400 triliun. Angka tersebut jelas melebihi APBN yang dimiliki pemerintah Indonesia yaitu Rp 1.500 triliun.
“Sisa dananya dari mana? Ya, dari pihak swasta dan sekuritisasi. Kalau hanya bergantung pada APBN, tidak akan selesai sampai kiamat. Padahal masyarakat butuh pelabuhan, bandara, dan jalan tol, ujarnya.
Namun, untuk mencapai hal tersebut, masyarakat harus rela diajak melewati masa-masa sulit terlebih dahulu.
“TIDAK tidak ada pada awalnya yang menyakitkan dan pahit. Jangan dimanjakan dulu-manjaan dan sedikit mengeluh karena pada akhirnya kita akan mencapai sesuatu,” kata Jokowi.
Dikatakannya, sebagai seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan dan siap menerima segala risiko yang timbul dari keputusan tersebut. Sebab, jika tidak, keinginan dan impian tersebut hanya akan menjadi mimpi belaka.
Pertemuan dengan WNI di ICC merupakan agenda terakhir kunjungan kenegaraan Jokowi ke Australia. Hal itu menebus pertemuan akhir tahun lalu yang batal karena saat itu Jokowi menunda kunjungannya ke Negeri Kanguru. – Rappler.com