Jokowi dan Presiden Korea Selatan akan membahas krisis di Korea Utara
- keren989
- 0
JAKARTA, Indonesia – Presiden Korea Selatan Moon Jae In dijadwalkan melakukan kunjungan bilateral ke Jakarta minggu depan. Indonesia terpilih menjadi negara pertama di kawasan Asia Tenggara yang dikunjungi Moon setelah ia dilantik menjadi presiden negeri Ginseng itu pada Mei lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan terpilihnya Indonesia sebagai negara ASEAN pertama yang dikunjungi menunjukkan komitmen Korea Selatan untuk terus meningkatkan kemitraannya dengan Indonesia. Bulan rencananya berada di Indonesia selama tiga hari, yakni 8-10 November.
Sedangkan Jokowi dijadwalkan bertemu Bulan pada Kamis pagi, 9 November, di Istana Bogor. Rencananya ada empat hal yang menjadi fokus pertemuan kedua pihak.
Pertama, meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, kedua meningkatkan investasi, perdagangan, perlindungan WNI dan isu-isu regional seperti ketegangan di Semenanjung Korea, kata Edy Yusup, Direktur Asia Timur dan Pasifik, saat jumpa pers. rilis di Kementerian Luar Negeri pada Kamis, 2 November.
Edy bahkan menyebut Moon kemungkinan besar akan meminta dukungan kepada Jokowi terkait kebijakannya dalam menghadapi Korea Utara. Moon dikenal memiliki kebijakan yang berbeda dibandingkan pendahulunya, Park Geun Hye.
Jika Park lebih tegas dan enggan membuka dialog dengan Korea Utara, Moon malah sebaliknya. Ia memilih untuk terus memberikan tekanan kepada Korea Utara dengan memberikan sanksi sekaligus mengajak negara di bawah kepemimpinan Kim Jong-Un untuk berdialog. Moon berharap dengan pendekatan yang berbeda, Korea Utara akan bertindak lebih tenang dan berhenti melakukan provokasi dengan meluncurkan rudal.
Namun cara ini tampaknya kurang efektif. Pasalnya Jong-Un justru semakin berani dan rutin meluncurkan rudal balistik.
Sikap Moon bahkan mendapat kecaman dari Presiden AS Donald Trump.
“Korea Selatan harus memahami, seperti yang pernah saya katakan kepada mereka, bahwa cara mereka berkomunikasi untuk meredakan ketegangan dengan Korea Utara tidak akan berhasil. “Mereka (Korea Utara) hanya akan memahami satu hal,” tulis Trump di akun media sosialnya pada awal September lalu.
Trump menulis tweet tersebut setelah Korea Utara berhasil melakukan uji coba nuklir keenam dan terkuatnya.
“Presiden Moon akan meminta dukungan kepada Jokowi atas kebijakannya. Kebijakan presiden saat ini adalah menerapkan sanksi sekaligus memberikan bantuan kemanusiaan dan dialog. Cara ini sejalan dengan pemikiran Jokowi. Indonesia selalu terbuka untuk menjadi mediator jika diminta. Namun belum ada pembahasan ke arah itu, kata Edy.
Pertemuan dengan Jokowi ini terjadi setelah Korea Selatan “tersentuh” oleh China karena mengabaikan tuntutan mereka. China telah meminta Korea Selatan untuk memindahkan sistem pertahanan buatan Amerika Serikat bernama Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di kawasan perbatasan kedua Korea. Korea Selatan sengaja menempatkan peralatan tersebut di kawasan perbatasan untuk mencegah Korea Utara mengambil langkah agresif dan berperang.
Tiongkok bolak-balik menyampaikan protesnya ke Korea Selatan, namun diabaikan. Terakhir, Tiongkok menggunakan cara lain untuk memprotes.
Mereka menutup semua toko supermarket Lotte Korea Selatan. Akibatnya, pemilik supermarket terpaksa menjual toko supermarket tersebut ke supermarket di China. Negeri Tirai Bambu tidak mengakui adanya larangan resmi terhadap bisnis Korea Selatan. Namun editorial di media pemerintah China seolah memberi isyarat bahwa hal tersebut terjadi karena kekesalan Beijing terhadap negeri Ginseng tersebut.
Meningkatkan hubungan ekonomi
Oleh karena itu, Moon berupaya mencari peluang di bidang perekonomian bersama Indonesia. Negeri Ginseng diketahui menjadi mitra dagang penting Tanah Air. Bahkan, peningkatan hubungan ekonomi akan dikaitkan dengan bentuk kemitraan yang disebut “Special Strategic Partnership”.
“Realisasi kata istimewa di sini ada pada struktur kerjasama. Korea Selatan mengusulkan diadakannya pertemuan 2+2 di tingkat wakil menteri. “Kemudian mereka juga mengusulkan dilakukannya dialog rutin yang bersifat segitiga, yakni antara Korea Selatan, Indonesia, dan negara-negara lain di Pasifik Selatan,” kata Edy.
Dalam kunjungan tersebut diharapkan ada tiga nota kesepahaman yang dapat ditandatangani kedua negara, yaitu di bidang industri transportasi dan kesehatan.
“Namun, saya belum bisa membeberkan detail isi MoU tersebut karena masih dalam tahap finalisasi. Mudah-mudahan minggu ini bisa dicapai kesepakatan, ujarnya.
Kedua pemimpin juga berniat meningkatkan hubungan perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan. Jokowi menilai Negeri Ginseng punya sikap positif terhadap ambisinya membangun infrastruktur di Tanah Air. Artinya, kata Edy, Korea Selatan telah menyatakan bersedia mendukung visi pembangunan Jokowi.
Salah satu yang diwujudkan adalah Posco melakukan investasi melalui Posco Indonesia Inti sehingga bisa memproduksi 20 juta ton baja dalam satu tahun.
Hal lain yang dibantu Korea Selatan adalah di bidang kebudayaan. Perusahaan CJ (Cheil Jedang) E&M Film Division siap menghadirkan film-film Indonesia untuk ditonton di negeri Ginseng. CJ Entertainment juga terlibat dalam produksi dua film Indonesia yaitu Pengabdi Setan dan Sweet 20.
Hal lain yang akan dibahas oleh kedua pemimpin adalah komitmen mereka untuk melindungi warga negaranya masing-masing. Tercatat 34 ribu WNI diketahui bekerja di Korea Selatan. Sedangkan WN Korea Selatan berada di Indonesia sekitar 20 ribu orang.
Meski demikian, Edy mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap TKI yang bekerja sebagai ABK di Korea Selatan. Sebab, mereka kerap menjadi korban perbudakan di tempat kerja.
Padahal, Indonesia sudah meminta Korea Selatan untuk memasukkan ABK dalam sistem rekrutmen WNI yang ingin bekerja di sana (Employment Permit System). Namun Korea Selatan belum siap. “Mereka menyarankan kami untuk menggunakan peraturan ketenagakerjaan yang ada di sektor perikanan,” ujarnya.
Meskipun demikian, Indonesia masih berupaya menindaklanjuti sistem perlindungan ketenagakerjaan. Nah, rencananya pada awal tahun 2018, Korea Selatan dan Indonesia akan membentuk kelompok kerja yang khusus membahas konsep perlindungan tenaga kerja asing.
Usai bertemu Jokowi, Moon akan terbang ke Vietnam untuk menghadiri KTT APEC dan KTT ASEAN di Manila. – Rappler.com