
Jokowi-Duterte saling bersulang saat makan malam kenegaraan
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Jokowi kembali mengaku punya banyak kemiripan dengan Presiden Duterte.
JAKARTA, Indonesia – Presiden Filipina Rodrigo Duterte menjamu Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk makan malam di Istana Malacanang pada Jumat, 28 April. Menariknya, jika Duterte mendapat hadiah kemeja batik dari Presiden Jokowi saat kunjungan kenegaraannya ke Indonesia tahun lalu, malam ini giliran mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang mengenakan kemeja khas Filipina bernama “barong”.
Kehadiran Jokowi dalam jamuan makan malam tersebut dinilai ditunggu-tunggu oleh para tamu Duterte. Bahkan, Jokowi berhasil membuat mereka tertawa saat berpidato.
Dalam pidato singkatnya, Jokowi mengakui hubungan Indonesia dan Filipina sangat erat. Bahkan, ia terang-terangan menyatakan ada banyak kesamaan antara dirinya dan Duterte.
“Kami berdua adalah walikota di kota-kota kecil dan kami tidak kaya. Namun kami terpilih karena akal sehat dan rasa cinta terhadap rakyat masing-masing, kata Jokowi yang disambut senyuman Duterte yang duduk di sebelahnya.
Ia mengaku sangat senang dan bersemangat bisa mengunjungi Davao City lusa. Di sana, keduanya akan meresmikan jalur pelayaran dari Davao Citu hingga Bitung, Sulawesi Utara.
“Saya diberitahu di Davao ada begitu banyak buah-buahan enak seperti durian. Bagus sekali (bagus sekali),” ujar mantan Wali Kota Solo ini kembali disambut senyum lebar penonton.
Jokowi sukses mencuri perhatian pada jamuan makan malam kenegaraan tersebut.
Sedangkan Duterte menganggap Indonesia adalah saudara. Kunjungan Jokowi ke Manila bertepatan dengan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Filipina.
“Sebagai negara kepulauan dan berkembang, Indonesia dan Filipina menghadapi tantangan yang sama. “Salah satunya di sektor maritim,” kata Duterte.
Dalam pertemuan bilateral yang digelar pagi harinya, Duterte mengaku membahas beberapa isu mulai dari politik, keamanan hingga ekonomi. Bahkan keduanya juga membahas cara menghentikan perdagangan obat-obatan terlarang. Baik Jokowi maupun Duterte menganggap negara yang mereka pimpin sedang darurat narkoba.
Sebagai wujud persahabatan erat kedua negara, di akhir pidatonya, baik Jokowi maupun Duterte sama-sama bersulang untuk kesehatan dan kesejahteraan kedua warganya. – Rappler.com