Jokowi menyerahkan Penghargaan Bintang Adipurna RI kepada Raja Salman
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Penghargaan ini merupakan tanda penghormatan tertinggi dan diberikan atas jasa-jasanya yang luar biasa dalam mempererat hubungan Indonesia dan Arab Saudi.
JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyerahkan Penghargaan Bintang Adipurna Republik Indonesia kepada Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud di Istana Bogor pada Rabu, 1 Maret. Penghargaan ini merupakan tanda kehormatan tertinggi dan diberikan atas jasa luar biasa di berbagai bidang sehingga hubungan Indonesia dan Arab Saudi sangat erat.
Pemberian tanda kehormatan tertinggi ini juga memperhatikan kesetaraan hubungan timbal balik bernegara dimana sebelumnya Presiden Joko Widodo juga mendapat tanda kehormatan serupa, yaitu Bintang Medali Ordo Raja Abdul Aziz Al-Saud di Istana Al-Salam Diwan Malaki. , Jeddah pada 12 September 2015,” kata Kepala Biro Pers Istana Bey Machmudin dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 1 Maret 2015.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Presiden Jokowi menyambut baik kunjungan pertama Raja Salman ke Indonesia. Kedatangan Raja Salman tidak datang secara tiba-tiba dan sudah didekati sejak dua tahun terakhir.
Hubungan kedua negara membaik pesat setelah Presiden Jokowi mengunjungi Arab Saudi pada tahun 2015. Oleh karena itu, tak heran jika dalam pertemuan bilateral yang digelar di Istana Bogor, kedua pemimpin terlihat berdiskusi berbagai persoalan dalam suasana bersahabat.
Di bidang perdagangan, Jokowi meminta Raja Salman menghilangkan hambatan dan memberikan kemudahan akses terhadap produk-produk Indonesia yang diekspor ke Saudi, antara lain produk halal, perikanan, obat-obatan, alat kesehatan, tekstil, dan garmen.
Sementara itu, kedua pemimpin bidang investasi membahas berbagai proyek yang ditawarkan Indonesia, antara lain proyek pembangunan pipa bawah laut di Balongan dan pembangunan PLTU di Jambi, proyek infrastruktur dan perumahan, kata Retno, Rabu, 1 Maret.
Jokowi, kata mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, menyambut baik penandatanganan proyek pengilangan di Cilacap, Jawa Tengah dengan PT Pertamina senilai US$6 miliar. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap kerja sama tersebut segera ditindaklanjuti dengan membentuk perusahaan patungan.
Sementara terkait kuota haji, Presiden Jokowi memberikan apresiasi karena pemerintah Saudi mengembalikan kuota normal jemaah asal Indonesia menjadi 211 ribu, ”ujarnya.
Kemudian pada tahun 2017, angka tersebut kembali meningkat sebesar 10 ribu menjadi 221 ribu.
Jokowi juga mempercayakan WNI yang tinggal di Saudi dan berkontribusi terhadap pembangunan di sana untuk mendapatkan bimbingan dan perlindungan dari Raja Salman. Seperti diketahui, saat ini terdapat sekitar 500 ribu TKI yang masih bekerja di Negeri Petro Dollar.
Masalah Palestina menjadi topik yang dibicarakan kedua pemimpin negara tersebut. Keduanya sepakat bahwa perjuangan kemerdekaan Palestina harus terus dilanjutkan. Namun penyelesaian damai antara Palestina dan Israel menjadi keinginan berbagai pihak.
Indonesia juga mengedepankan pentingnya persatuan umat Islam dan permasalahan umat Islam di seluruh dunia. Usai melakukan pembicaraan bilateral, keduanya menyaksikan penandatanganan 11 MoU di tingkat pemerintah. – Rappler.com