• October 3, 2024

Jokowi Minta Rizal Ramli Perbaiki ‘Stay Time’

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kalau Indonesia lebih lambat dan tidak efisien dibandingkan negara lain, maka akan tertinggal, kata Jokowi

JAKARTA, Indonesia—Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta laporan perbaikan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengenai perbaikan tepat waktu untuk waktu tinggal Jokowi sebelumnya mengarahkan Rizal untuk mengurangi waktu tunggu bongkar muat barang di pelabuhan (waktu tinggal).

“Saya ingin mendapat laporan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan menteri terkait lainnya mengenai langkah-langkah yang telah kita lakukan untuk menekan waktu tinggal,” kata Jokowi pada Selasa 22 Desember.

Apa yang diinginkan Jokowi dari Rizal? Saya ingin melihat perubahan yang konkrit, ujarnya.

Jokowi mengatakan, pihaknya tidak hanya melimpahkan tugas perbaikan waktu tunggu di pelabuhan kepada Rizal, tapi juga melakukan pengawasan melalui Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. “Saya taruh di lapangan dan dapatkan hasilnya,” ujarnya.

Jokowi menegaskan, upaya perbaikan proses tidak main-main waktu tinggal itu. “Akibat apapun kita telah memasuki era kompetisi, era persaingan antar negara yang memerlukan kecepatan dan efisiensi untuk meningkatkan kinerjanya. daya saing kita, tingkatkan daya saing kita,” ujarnya.

Jika Indonesia lebih lambat dan tidak efisien dibandingkan negara lain, maka Indonesia akan tertinggal.

“Saya minta tahapannya terus diperbaiki izin bea cukaijuga tidak hanya bea cukai“, perbaikan jalur dan pemeriksaan fisik, mengatasi penumpukan peti kemas melebihi batas waktu, terkait akses menuju pelabuhan, baik melalui jalan darat maupun kereta api,” ujarnya.

“Kami berharap semuanya bisa diselesaikan secepatnya,” ujarnya lagi.

Tarif penalti waktu tinggal Selama ini dinilai terlalu murah yakni Rp 27.500 per hari per kontainer berukuran 20 kaki persegi.

Pertengahan Juni lalu, Presiden Joko “Jokowi” Widodo sangat marah ketika berkunjung dan menemukan pelabuhan Tanjung Priok waktu tinggal masih sekitar 5,6 hari dari target 4,7 hari. Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Rizal untuk membenahinya waktu tinggaldengan target 4 hari, paling lambat bulan Oktober 2015.

Rizal Ramli dilantik pada 12 Agustus tahun lalu bergerak lagi (lepaskan) kabinet volume pertama. Ekonom senior ini menggantikan Indroyono Soesilo.

Rizal menjelaskan sejumlah langkah untuk mengurangi waktu tunggu bongkar muat.

Antara lain:

  • Menambah biaya denda atas kelebihan waktu tunggu.
  • Minimalkan barang yang masuk ke garis merah.
  • Membuat daerah penyanggayaitu tempat penyimpanan barang-barang yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, misalnya yang berkaitan dengan karantina Kementerian Kesehatan atau Kementerian Pertanian, atau bahan peledak.
  • Yang akan dijadikan tempat pemeriksaan adalah pulau di kawasan Kepulauan Seribu. Untuk bahan berbahaya misalnya, pihaknya akan menyiapkan Pulau Damar yang jaraknya tidak jauh dari Pelabuhan Tanjung Priok.
  • Membangun jalur kereta barang yang langsung menuju pelabuhan.
  • Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk membantu administrasi barang.
  • Potong perizinan.
  • Hilangkan praktik mafia.

Apakah Rizal Ramli sudah melaksanakan seluruh rencananya untuk memenuhi target presiden?

BACA JUGA

Toto sdy