‘JomBlo reload’, penebusan dosa untuk Hanung Bramantyo
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Film ‘JomBlo reboot’ akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 5 Oktober.
JAKARTA, Indonesia – Saat pertama kali mendengar kabar itu film Lajang (2006) hendak dibuat ulang, saya sedikit terkejut. Biasanya karya yang dibuat ulang adalah film yang sudah berumur puluhan tahun. Namun film ini baru berumur satu dekade. “Terlalu cepat,” pikirku saat itu.
Tapi ketika saya punya kesempatan untuk menonton film Lajang Versi: kapan memuat ulang (2017) oleh Gala Perdana pada hari Jumat tanggal 29 September saya cukup terkejut dengan pekerjaan yang saya lihat. Alur cerita dalam film tersebut Lajang ini benar-benar berbeda dari film sebelumnya — dengan cara yang sangat baik.
Muat ulang JomBlo masih berkisah tentang empat orang sahabat sesama mahasiswa jurusan Teknik Sipil, Agus (Ge Pamungkas), Doni (Richard Kyle), Olip (Deva Mahenra), dan Bimo (Arie Kriting), yang sama-sama mencari cinta pada diri mereka sendiri. Kanan. tata krama dan tata krama. Ciri umum keempat tokoh ini masih sama, Agus polos dan menjadi pusat cerita, Doni Si bermain anak laki-laki tampan yang suka bergonta-ganti pasangan, Olip yang tak berani mengutarakan perasaannya, hingga Bimo”badut” yang sebenarnya sensitif.
Tidak hanya itu. Ciri-ciri umum ketiga tokoh utama wanita ini masih sama. Rita (Natasha Rizky) yang cerewet namun penyayang, Asri (Aurellie Moeremans) yang mandiri, dan Lani (Indah Permatasari) yang bimbang.
Tapi entah kenapa (dipersembahkan untuk sutradara Hanung Bramantyo, novelis Adhitya Mulya, dan Ifan Ismail sebagai penulis skenario), dengan tujuh tokoh utama yang sama, film ini mampu menghadirkan cerita yang benar-benar berbeda.
Rekonsiliasi
Dalam konferensi pers singkat setelahnya Gala PerdanaHanung secara singkat menyampaikan alasan utama ia memutuskan untuk membuat ulang film ini: Ia merasa bersalah terhadap wanita atas citra yang ditampilkan dalam film tersebut Lajang lebih awal
“Saya merasa bersalah karena Agus dan Doni ambivalen, akhir“Mereka bahagia dengan pasangannya masing-masing,” kata sutradara kelahiran Yogyakarta 1 Oktober 1975 itu.
Hanung ingin menunjukkan Lajang versi baru yang segardapat diterima secara turun temurun seribu tahun, dan tentunya memberikan pesan yang lebih baik. Dan menurut saya tujuan itu tercapai dengan film tersebut Muat ulang JomBlo. Berdurasi sekitar dua jam, film ini mampu menghadirkan karakter perempuan yang lebih kuat dalam menghadapi laki-laki yang terkadang ingin mendominasi suatu hubungan.
Meski memiliki pesan yang cukup berat, Muat ulang JomBlo masih sangat menghibur dan menyenangkan. Komedi yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari adegan khayalan, dagelanhingga komedi sarkastik yang membuat film ini memiliki unsur tragikomedi memisahkan.
Artikel berikut berisi memanjakan.
Perubahan latar belakang dan interaksi antar karakter
Cerita bermula dari pertemuan kembali Agus dengan Rita, teman SMP-nya yang kini berhijab dan membuat Agus terpesona. Hubungan Agus-Rita menjadi pusat drama (dan komedi) yang dihadirkan sepanjang film. versi Rita memuat ulang digambarkan sebagai wanita shaleh yang sangat terobsesi dengan hidup sehat. Obsesi tersebut kemudian menimbulkan masalah dalam hubungannya dengan Agus.
Di awal film, penonton akan langsung melihat karakternya bermain anak laki-laki Seorang Doni. Namun ada perbedaan besar yang langsung terlihat dari Doni “baru” yang ingin ditampilkan film ini. Jika dulu Doni adalah pria ganteng tanpa cela yang selalu disukai para wanita, di sini Doni ditampar (secara harfiah) karena perilakunya yang tidak sopan terhadap wanita.
Selain itu, Doni digambarkan memiliki persahabatan yang spesial dengan Olip. Keduanya berteman sejak SMA dan sudah seperti keluarga. Fakta itu kemudian menambah bumbu drama ketika Olip ditolak Asri yang kemudian menjalin hubungan dengan Doni.
Asri digambarkan sebagai perempuan mandiri dengan banyak aktivitas. Berbeda jauh dengan film pertamanya, Asri digambarkan sebagai perempuan cerdas, berintegritas, dan tidak tunduk pada laki-laki. Hal itu tercermin saat ia berhasil membalaskan dendam sepupunya yang disakiti oleh Doni – sesuatu yang tidak tersampaikan di film. Lajang sebelum.
Sedangkan menurut saya, sosok Bimo di film ini jauh lebih kompleks. Ia tetaplah sosok yang selalu tampil ceria dan tanpa malu-malu berusaha mendekati semua gadis di kampus, yang tentu saja selalu gagal. Namun lebih dari itu, Bimo disini juga mempunyai permasalahan tersendiri.
Pertama, sama seperti di film sebelumnya, Bimo punya teman ngobrol yang misterius. Kalau sebelumnya dia penelepon misterius di kediaman itu, versi Bimo Muat ulang JomBlo berkenalan melalui media sosial dan move on mengobrol. Namun sosok misterius bernama Feby ini selalu menolak jika diajak bertemu.
Selain Feby, ada satu nama lagi yang juga tersedia minat cinta Bimo dalam film ini – Lani. Ya, Lani memang sama dengan wanita yang diselingkuhi Agus. Bimo bercerita, perasaannya saat mendekati Lani berbeda dengan perasaannya saat mendekati wanita lain di kampus. Jadi, ketika Bimo memergoki Agus dan Lani berkencan di masjid (Iya, di masjid. Ini salah satu unsur komedi brilian yang ditawarkan Hanung di film ini), Bimo menganggap Agus dianggap pengkhianat.
Latar belakang dan hubungan antar karakter yang berubah ini membuat jalan cerita menjadi lebih kaya. Dan tentu saja, akhir Cerita yang disajikan juga sangat berbeda.
Singkat ceritadrama yang disajikan di Muat ulang JomBlo jauh lebih kompleks dari sebelumnya dan inilah kelebihan film bergenre drama komedi ini.
Bepergian Richard Kyle
Dalam film ini aktor berperan sebagai Richard Kyle Doni. Ia merupakan seorang aktor, model dan bintang iklan asal Australia yang sepertinya belum fasih berbahasa Indonesia. Selagi kamu menonton cuplikan Lajangsosoknya langsung menarik perhatianku.
Bukan karena penampilannya atmosfer Mirip dengan aktor keturunan Australia lainnya – Hamish Daud – namun karena aktingnya yang terkesan mematahkan ritme akting aktor lain, apalagi ekspresinya yang kaku, dan cara bicaranya yang kurang lancar.
Sepanjang film ini saya sangat sadar bahwa (baik disengaja atau tidak) Richard Kyle tidak diberi terlalu banyak garis untuk mengatakan. Kebanyakan adegan yang dilakukan pria kelahiran 15 Desember 1987 di Australia ini fokus pada ekspresinya. Jika ada kalimat yang ingin diucapkan cenderung pendek, atau jika cukup panjang dibuat dalam bahasa Inggris.
Menurutku itu sangat membantu hasil akhir film ini. Richard tampaknya cukup bersatu melemparkan orang lain dan aktingnya sudah cukup terpercayawalaupun masih belum sempurna dan tetap menjadi salah satu titik lemah film ini.
Film Muat ulang JomBlo merupakan karya Hanung Bramantyo, produksi bersama Falcon Pictures dan Dapur Film. Film ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 5 Oktober. —Rappler.com