
Juventus vs Barcelona: Tuan rumah telah meningkat pesat
keren989
- 0
Banyak hal terjadi setelah dua tahun sejak pertemuan terakhir mereka di Liga Champions.
JAKARTA, Indonesia – Banyak hal yang berubah setelah dua tahun berlalu. Juventus bukan lagi tim yang kalah setelah kalah 1-3 pada final memilukan di Olympiastadion, Berlin.
Perubahan masih terjadi Wanita tua. Penyelenggara serangan Andrea Pirlo pindah ke Amerika Serikat. Begitu pula dengan gelandang tangguh Arturo Vidal yang merantau ke Jerman.
Massimiliano Allegri melanjutkan evolusi raksasa Italia itu. Mereka kini lebih leluasa dalam mengeksekusi formasi. Tak lagi kaku dengan format tiga bek 3-5-2 seperti era Pirlo. Jika tak lagi mengandalkan Pirlo, mereka bisa bermain 4-2-3-1 atau juga kembali ke formasi lama.
Serangan yang didominasi umpan-umpan panjang dari belakang kini lebih bervariasi. Kreasi dan skema pun semakin kaya dengan hadirnya Paulo Dybala. Gelandang serang asal Argentina, yang kini dijuluki “Messi baru”, menambahkan apa yang kurang dari Juventus dua tahun lalu: kemampuan menjaga bola di zona akhir.
Statistik pesepakbola berusia 23 tahun itu membuktikannya. Dybala menjadi salah satu kontributornya membantu Juventus terbanyak di level domestik dengan 6 membantusama seperti gelandang jangkar Miralem Pjanic.
Ketajaman lini depan pun semakin meningkat dengan Gonzalo Higuain sebagai sasaran ditambah Juan Cuadrado yang menemukan kembali performanya di bawah asuhan Allegri.
Segala perubahan tersebut membuat laga melawan Barca pada babak perempat final di Juventus Arena, Rabu 12 April pukul 01:45 WIB, akan sangat berbeda dengan laga final dua tahun lalu.
Xavi Hernandez, pemain Barca yang bermain 10 menit pada laga terakhir, mengakui hal tersebut. Menurutnya, perubahan yang terjadi di Juventus bukan main-main. “Mereka telah berubah secara radikal sejak dua tahun lalu. Faktanya, setelah Pirlo pergi, ujarnya seperti dilansir Marca.
Pengalaman Xavi menunjukkan pertahanan Juve sangat sulit ditembus. Dengan format tiga bek, mereka mampu bertahan dari gempuran serangan Barca. Kekuatan mereka ada pada pemain-pemain tua seperti Gianluigi Buffon, Leonardo Bonucci, Andrea Barzagli, dan Gioargio Chiellini, ujarnya.
Meski banyak perubahan, Xavi tak yakin Juve akan bermain berbeda. Mereka kebanyakan akan menunggu di belakang untuk melancarkan serangan balik cepat.
“Tidak menutup kemungkinan kali ini mereka akan lebih tajam karena pilihan ke depan cukup banyak,” ucapnya.
Juve memang punya banyak pilihan ke depan. Selain Higuain, ada juga Mario Mandzukic. Namun, ketergantungan mereka pada penyerang asal Argentina itu bisa jadi menjadi masalah. Higuain menjadi top skorer Juventus dengan 21 gol hingga pekan ke-31 Serie A.
Jumlah gol tersebut terbilang jauh dibandingkan penyerang Juve lainnya. Dybala hanya mencetak 8 gol sedangkan Pjanic hanya mencetak 5 gol.
Situasi ini jelas menyulitkan Juve yang berjanji akan lebih banyak menyerang. Apalagi, Allegri menyebut hasil imbang bukanlah target timnya. Bahkan, empat penyerang akan dikerahkan secara bersamaan.
“Saya tidak akan mengatakan formasi apa yang kami gunakan. Yang jelas empat penyerang (Higuain, Dybala, Cuadrado dan Mandzukic) semuanya akan bermain, ujarnya seperti dilansir Football Italia.
Allegri kemungkinan besar akan menggunakan formasi impiannya saat ini, 4-2-3-1. Formasi ini terbukti membuat tim jauh lebih produktif. Masalahnya, sistem ini membuat Juve lebih mudah ditembus. Skema yang cukup bagus”arus utamaHal itu juga membuat Barca semakin akrab dengan sistem 3-3-5-2 di lini belakang.
Dengan sistem tiga bek, Juventus bisa bertahan cukup lebar karena lima orang bisa berdiri sejajar untuk menjaga pertahanan. Serangan favorit Barca lewat sayap, baik yang dilakukan Lionel Messi atau Neymar, mungkin akan sedikit terhambat.
Bandingkan dengan format 4-2-3-1. Juve memang punya dua pemain jangkar yang bisa langsung menekan lawan sebelum menghadapi pertahanan. Namun mereka hanya akan bertahan dengan 4 pemain saja. Kembali empat Jelas akan sulit, apalagi jika Messi-nya Barca mulai melakukan penetrasi dari sayap.
Xavi yakin bagaimana pun cara Juve bertahan, Barca akan tetap menekan. “Karena filosofi mereka adalah mencetak gol. Dan mereka akan melakukannya,” katanya.
Karena itu, Allegri tahu mustahil bisa menghindari gawang Barcelona. “Tidak ada skenario 0-0. “Kami akan keluar dan menyerang,” tegasnya.—Rappler.com