• July 11, 2025

Kabut asap di Indonesia menyelimuti cuaca Singapura

JAKARTA, Indonesia – Rook kembali ke Singapura tahun ini setelah mengomentari kejadian tahun lalu.

Berdasarkan hasil analisa Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) tahun ini, asap tersebut berasal dari kebakaran hutan di Riau.

Indeks kualitas udara Singapura telah mencapai tingkat tidak sehat dan kondisinya semakin memburuk dari waktu ke waktu, menandai situasi kabut asap terburuk di negara kota tersebut sejak tahun 2015.

Kabut asap tahunan, yang terjadi sejak tahun 1997, mencapai puncaknya tahun lalu, mencapai Malaysia, Singapura dan sebagian Thailand.

Kebakaran hutan terjadi karena upaya ilegal untuk membuka lahan. Selanjutnya lahan tersebut ditanami pohon kelapa sawit dan pohon kayu-kayuan yang digunakan sebagai bahan pembuatan kertas (pulpwood).

Indonesia telah dikritik oleh negara-negara tetangga karena kegagalannya mencegah bencana kabut asap tahunan.

Polisi Indonesia mengatakan 463 orang telah ditahan sehubungan dengan kebakaran hutan sepanjang tahun ini. Angka ini dua kali lipat jumlah orang yang ditangkap karena perpeloncoan pada tahun 2015. Namun data menunjukkan bahwa sebagian besar orang yang ditangkap pada tahun 2016 adalah petani yang memiliki lahan kecil.

Udara Singapura ‘sangat tidak sehat’

Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA) mengatakan Indeks Standar Polutan (PSI) mencapai tingkat “sangat tidak sehat” yaitu 215 pada hari ini.

PSI dengan angka di atas 100 dikategorikan tidak sehat dan masyarakat diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.

NEA juga menyebut kabut asap yang melanda Singapura merupakan asap yang tertiup angin akibat kebakaran hutan di Sumatera Tengah.

Tingkat kejelasan penglihatan perkantoran di tempat tinggi dan tempat tinggi lainnya bisa dikatakan nol. Seorang fotografer AFP mengaku kesulitan melihat bahkan dari salah satu titik tertinggi Singapura, yakni Gunung Faber. Sementara itu, perlengkapan perlindungan kabut asap terjual habis di jaringan toko obat pada jam makan siang.

Pelayan Marcus Tan, 28, yang bekerja di restoran tepi sungai dengan tempat duduk di luar ruangan, mengatakan dia khawatir kabut asap akan memicu asma yang dideritanya.

“Saya tahu saya harus memakai masker agar saya tidak terkena serangan asma. Tapi apakah menurut Anda ada orang yang mau makan makanan yang disajikan oleh seseorang yang memakai masker?” Dia bertanya.

Malaysia juga dilanda kabut asap

Kabut asap juga terlihat di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, selama beberapa hari pada pekan lalu, namun tidak mencapai tingkat separah di Singapura.

Pada September tahun lalu, Singapura bahkan harus menutup sekolah dan membagikan masker karena indeks polusi udaranya mencapai level berbahaya karena diselimuti kabut asap selama tiga minggu.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG) menulis dalam situsnya bahwa jumlah “hotspot” di Sumatera meningkat dalam 48 jam terakhir.

Titik panas adalah wilayah dengan panas terik yang terdeteksi oleh satelit, yang menandakan telah terjadi kebakaran atau wilayah tersebut sangat panas dan akan segera terbakar.

Hingga Jumat, terdapat 69 titik api di Pulau Sumatera, atau bertambah 43 titik api dibandingkan dua hari sebelumnya, menurut BMKG.

Sementara di Kalimantan, wilayah lain yang banyak terjadi kebakaran hutan setiap tahunnya, tercatat ada 31 titik api hingga Kamis tengah malam.

Kali ini jumlah kebakaran hutan lebih sedikit dibandingkan puncak krisis kabut asap tahun lalu.

67 titik hotspot di Riau

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) banyak menemukan titik api kebakaran hutan dan lahan di Riau, dengan rincian:

Kabupaten Rokan Hilir, seperti di Pujud dan Bagan Sinembah
orang Bengali
Kampar
Merokok Hulu
Dumai

Sementara itu, Posko Satgas Terpadu Pengendalian Karhutla di Provinsi Riau mencatat, terdapat 67 titik api di Riau pada Jumat pagi (26 Agustus):

44 di Rokan Hilir
17 dalam bahasa Bengali
4 di Siak
2 di Rokan Hulu

Dilaporkan asap cukup tebal mengepul dari lokasi hotspot.

Berdasarkan data BNPB, hasil analisis sebaran asap, titik panas, dan arah angin menunjukkan asap kebakaran hutan dan lahan di Riau, Indonesia, terbawa angin hingga mencapai Singapura.

Berdasarkan pantauan BNPB, konsentrasi asap masih cukup tipis, namun pola pergerakan angin yang ada merupakan pola yang terjadi setiap musim kemarau di Riau dan terdapat kekhawatiran akan hembusan asap dari Riau menuju Singapura, seperti yang terjadi pada tahun 2013, 2014 dan 2015.

Upaya pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau dilakukan melalui pengerahan:

7.200 personel gugus tugas darat dan udara
3 helikopter serangan bom air
2 pesawat Traktor Udara serangan bom air
1 pesawat Casa (untuk hujan buatan)

BNPB menyatakan 21,7 juta air dijatuhkan dari langit untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Riau. Selain itu, 40 ton garam meja ditaburkan di awan agar turun menjadi hujan. Ribuan blok kanal, waduk dan sumur dibangun untuk menangani kebakaran tahunan ini. – dengan pelaporan AFP/Rappler.com

SDy Hari Ini