• November 21, 2024
Kabut asap rokok dapat mempengaruhi kesehatan janin

Kabut asap rokok dapat mempengaruhi kesehatan janin

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

“Asap rokok saja sudah bisa berdampak pada janin, apalagi kabut asap yang banyak mengandung partikel berbahaya.”


JAKARTA, Indonesia—Dampak negatif kabut asap yang kita lihat saat ini sepertinya hanyalah puncak gunung es. Ternyata, kabut asap tidak hanya berbahaya bagi orang dewasa dan anak-anak, tapi juga berbahaya bagi janin.

Pakar penyakit jantung RS Siloam Kebon Jeruk, Prof Dr Ganesja M Harimurti mengatakan, kabut asap dapat mempengaruhi kesehatan janin dan meningkatkan risiko bayi terlahir dengan penyakit jantung bawaan.

“Asap rokok saja sudah bisa berdampak pada janin, apalagi kabut asap yang banyak mengandung partikel berbahaya. Jadi bisa saja anak yang dilahirkan menderita penyakit jantung bawaan, kata Ganesja dalam temu media di Jakarta, Rabu.

Namun, ia mengaku belum pernah meneliti hubungan kabut asap dengan pengaruhnya terhadap janin.

Asap kebakaran hutan mengandung komponen gas yang umumnya bersifat iritasi seperti ozon, SO2, NOx dan gas-gas yang dapat menyesakkan seperti CO dan karbon dioksida (CO2). Asap juga mengandung partikel yang disebut bahan partikulat, seperti PM10, PM2.5 dan ultrafine, enzim, formaldehida, hidrokarbon polisiklik, dan lain-lain. Beberapa zat tersebut bersifat karsinogen.

Ganesja mengatakan, penyakit jantung bawaan merupakan penyakit yang dibawa anak sejak lahir akibat pembentukan jantung yang tidak sempurna saat masih dalam bentuk janin.

Saat jantung janin mengalami proses pertumbuhan di dalam kandungan, ada kemungkinan akan terjadi masalah yang menyebabkan jantung janin tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

“Beberapa faktor risiko penyakit jantung bawaan adalah usia ibu saat hamil lebih dari 40 tahun, ibu menderita campak Jerman saat hamil, terpapar virus herpes, rubella, atau toksoplasmosis,” imbuhnya.

Kemudian faktor risiko lainnya adalah ibu hamil sembarangan mengonsumsi obat-obatan, seperti obat anti mual, obat penenang dan lain sebagainya. Paparan sinar radioaktif, ibu hamil menderita diabetes, ibu hamil merokok atau terpapar polusi rokok dari lingkungan terdekat, serta faktor keturunan.

“Asap rokok saja dapat menyebabkan penyakit jantung bawaan, terutama kabut asap yang berlangsung berbulan-bulan. “Jadi tidak menutup kemungkinan hal itu bisa terjadi,” ujarnya.

40.000 dari 4 juta bayi yang lahir di Indonesia menderita penyakit jantung bawaan. Penderita penyakit jantung bawaan sebaiknya ditindaklanjuti di klinik khusus dengan tim multidisiplin yang dapat mengantisipasi berbagai permasalahan.

Ibu yang memiliki anak penderita penyakit jantung bawaan, Kiki, mengaku saat hamil, kabut asap tebal menyelimuti kota tempat tinggalnya, yakni Pekanbaru.

“Tahun lalu kabut asapnya juga tebal, tapi tidak sepanjang sekarang,” kata Kiki.—Rappler.com dengan laporan dari Antara

BACA JUGA:

Sdy siang ini