Kantor Kepresidenan Korea Selatan pesan Viagra dalam jumlah besar, untuk apa?
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Juru bicara Park, Jung Youn-kuk, mengatakan obat itu dipesan untuk mencegah Park mengalami mual saat mengunjungi daerah dataran tinggi.
JAKARTA, Indonesia – Skandal yang menimpa presiden Korea Selatan Park Geun-Hye tampak tak ada habisnya. Setelah terungkapnya hubungan intim Park dengan sebuah sekte agama, ia kini diterpa isu pemesanan Viagra dalam jumlah besar.
Pada Selasa, 22 November, seorang anggota partai oposisi mengungkapkan bahwa kantor pemerintahan Park telah membeli ratusan pil yang dapat mengobati disfungsi ereksi, termasuk Viagra dan obat generik dengan khasiat serupa.
Ini tentu menjadi santapan lezat bagi media lokal yang memberitakannya secara besar-besaran. Park sendiri merupakan seorang wanita yang belum pernah menikah dan saat ini belum memiliki pasangan.
Namun, juru bicara Park Jung Youn-kuk mengatakan obat itu dipesan untuk mencegah Park mual akibat berada di ketinggian saat kunjungan kerja ke negara-negara di Afrika pada Mei lalu.
“Kami membelinya untuk bepergian tetapi tidak menggunakannya,” katanya kepada wartawan. Jung menambahkan, obat ini diketahui efektif mengobati penyakit ketinggian.
Selain Viagra, Park juga diketahui membeli ratusan alat suntik berbahan ekstrak plasenta manusia dan suntikan vitamin. Keduanya diketahui berfungsi sebagai obat detoks dan awet muda.
Jung menjelaskan, pembelian tersebut ditujukan untuk para pekerja di kantor kepresidenan, termasuk pengawal Taman.
Jaksa sedang menyelidiki apakah Park juga memiliki resep suntikan untuk dirinya sendiri, atas nama Choi, di sebuah klinik swasta. Perintah tersebut tentu saja tanpa sepengetahuan staf medis Presiden.
Skandal yang melibatkan Presiden Park dan temannya Choi Soon-sil adalah dugaan pemerasan terhadap perusahaan lokal untuk menyumbangkan puluhan juta dolar ke institusi Choi.
Choi diketahui menggunakan uang tersebut untuk kepentingan pribadi. Park juga dituduh memberikan akses kepada teman-temannya untuk ikut campur dalam urusan negara, seperti menunjuk pejabat dan mengedit pidatonya.
Selain dianggap kriminal, ada dorongan besar di Korea Selatan untuk menggulingkan Park penuntutan. Ratusan ribu warga turun ke jalan dan mendesak Park segera mengundurkan diri.—Rappler.com
