Kapolri janjikan promosi bintang 3 untuk Iriawan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Tito memuji penampilan Iriawan yang dinilainya sangat bagus
JAKARTA, Indonesia – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku dirinya dan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) memberikan pos khusus kepada mantan Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan. Tito berencana mengangkat Iriawan menjadi jenderal bintang tiga.
“Insya Allah akan ada rotasi besar-besaran (jendral) bintang tiga di akhir tahun ini. Mudah-mudahan nanti kita berikan promosi untuk itu (Iriawan), kata Tito, Kamis malam, 20 Juli, di kawasan Jakarta Selatan.
Dia menilai DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Iriawan dinilai kondusif meski banyak dinamika yang terjadi. Ia mengatakan, kinerja Iriawan patut diapresiasi.
“Apresiasi yang sangat tinggi kepada Kapolres Metro M. Iriawan, karena sejak menjabat pada bulan September banyak dinamika yang terjadi. “Saya menilai beliau sangat sukses (menjalankan tugasnya),” kata pria yang juga menjabat Kapolda Metro Jaya itu.
Tito kembali memuji Iriawan karena di bawah kepemimpinannya, Polda Metro Jaya berhasil mengungkap beberapa kasus besar. Terbaru, mereka berhasil mengungkap upaya penyelundupan narkoba seberat 1 ton dari China. Menurut catatan Polri, itu merupakan upaya gagal terbesar sepanjang sejarah.
“Inilah sejarah pengungkapan narkotika terbesar dan terjadi pada masa Pak Iriawan,” ujarnya.
Karena prestasinya, Tito kemudian memikat Iriawan untuk menjadi asisten operasional. Tito pun mengaku sangat membutuhkan bantuan Iriawan. Meski demikian, Tito berjanji ke depannya akan menaikkan pangkat Iriawan menjadi jenderal bintang tiga.
“Kami juga sedang mempersiapkannya untuk posisi yang lebih strategis,” ujarnya.
Rotasi ini terungkap lewat Secret Telegram (TR) yang beredar Kamis pekan lalu. Masyarakat mengira Iriawan dipanggil kembali ke Mabes Polri karena ada beberapa kasus yang belum terselesaikan. Salah satunya mencari dalang penyerangan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Namun Mabes Polri membantah rotasi dilakukan karena Iriawan tak mampu menyelesaikan kasus Novel. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, hal ini merupakan rotasi rutin di lingkungan internal Polri. Artinya, ada atau tidaknya kasus Novel, rotasi tetap terjadi.
“Kami sering menggantinya dengan wajah-wajah yang lebih muda agar lebih agresif dalam bekerja,” kata Setyo yang dikonfirmasi Rappler melalui telepon, Kamis malam, 20 Juli.
Kini, posisi Iriawan sebagai Kapolda Metro Jaya diisi oleh Idham Idris yang pernah bertugas di Propam Mabes Polri dan Densus 88 Anti Teror. – Rappler.com