• April 12, 2025

Kapolri, tangkap pelaku dan dalang penyerangan Roman Baswedan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Wajah penyidik ​​KPK Novel Baswedan diolesi cairan asam. Dua pelaku melarikan diri. Novel kini tengah mengusut kasus korupsi e-KTP

JAKARTA, Indonesia — Penyidik ​​senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, terlibat kecelakaan pada Selasa pagi, 11 April.

Dua orang tak dikenal menyiramkan cairan asam ke wajah Novel. Pelaku kemudian melarikan diri.

Mata dan dahi novel itu terluka. Peristiwa ini terjadi pada Selasa pagi usai ia menunaikan salat subuh di masjid dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Keponakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan itu langsung dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading dan masih dalam perawatan intensif.

Saat ini, Novel sedang mengusut kasus mega korupsi KTP elektronik (e-KTP) yang diduga melibatkan sejumlah nama besar Tanah Air.

(BACA: Daftar Selebritis yang Diduga Penerima Dana Proyek e-KTP)

Proyek pengadaan e-KTP merupakan kasus korupsi terbesar di Tanah Air. Kementerian Dalam Negeri menganggarkan Rp 5,9 triliun untuk membiayai proyek ini. Belakangan diketahui dana sebesar Rp2,3 triliun itu dikorupsi.

Penyerangan terhadap Roman ini tidak bisa diterima karena saat ini dia sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum. Karena itulah Amnesty International Indonesia memprakarsai petisi tersebut on line di tempat perubahan.orgmeminta agar pelaku penyerangan segera ditangkap dan diadili.

Petisi tersebut ditujukan langsung kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Dalam permohonannya, Amnesty menyebut, menurut keluarga dan kerabat Novel, penyerangan ini merupakan kelanjutan dari upaya menekan Novel agar menghentikan langkahnya mengungkap kasus korupsi besar.

Amnesty yakin respons negara terhadap kasus ini bisa menentukan masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia. Melindungi pelaku pengungkapan kasus korupsi sama pentingnya dengan upaya pemberantasan korupsi itu sendiri.

“Amnesty International menyerukan kepada Presiden Joko Widodo untuk memastikan otoritas hukum dan polisi segera menangkap pelaku dan menjamin keselamatan Novel dan keluarganya,” kata Usman Hamid, direktur Amnesty International Indonesia.

Amnesty berpandangan, respons negara terhadap kasus ini dapat menentukan masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia. Melindungi pelaku pengungkapan kasus korupsi sama pentingnya dengan upaya pemberantasan korupsi itu sendiri.

Jokowi mengutuk pelaku, memerintahkan Kapolri menangkap mereka

Sementara itu, Presiden Jokowi mengecam keras tindakan asam terhadap Novel. Jokowi menilai serangan air keras tersebut merupakan tindakan kejam. Untuk itu, ia memerintahkan Kapolri Tito untuk mencari pelakunya.

Saya perintahkan Kapolri untuk mencari tahu siapa pelakunya, kata Jokowi di Istana Negara, Selasa pagi.

Jokowi menegaskan, orang yang punya prinsip teguh seperti Novel Baswedan tidak boleh dirugikan dengan cara yang tidak beradab.

Ini bukan pertama kalinya Roman diserang. Sebelumnya ia ditabrak mobil saat mengendarai sepeda motor, dan dikriminalisasi saat mengusut kasus simulator SIM.

Masyarakat menyaksikan keberanian dan komitmen Novel dalam melawan korupsi yang luar biasa. Berulang kali ia diintimidasi, dikriminalisasi, diserang, namun ia tetap konsisten, profesional dan tidak pernah mundur dalam pekerjaannya. Sayangnya, menurut Amnesty, negara gagal melindungi mereka.

Hanya dalam beberapa jam peluncurannya, petisi yang mendukung Roman telah ditandatangani oleh lebih dari 13.000 ribu orang dan diperkirakan akan terus bertambah.

Jika Anda setuju dengan Amnesty dan puluhan ribu warga Indonesia lainnya, Anda dapat menandatangani petisi tersebut change.org/kaminovel. —Rappler.com

togel online