• October 8, 2024
Kata pelaku pembakaran eks pemukiman Gafatar

Kata pelaku pembakaran eks pemukiman Gafatar

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pemerintah setempat memindahkan mereka ke wilayah yang dianggap aman. Polisi masih melakukan pendampingan di lokasi kejadian

JAKARTA, Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan berkoordinasi dengan kementerian terkait pembakaran rumah eks kelompok Gafatar di Mempawah, Kalimantan Barat.

Ada komunikasi dari pusat dengan pemerintah daerah setempat.

“Solusi pemerintah sementara adalah merelokasi mereka ke wilayah yang dianggap aman. “Kami juga tidak ingin ada tindakan intoleransi yang dilakukan oleh siapapun,” kata Menteri Kabinet Pramono Anung, Rabu 20 Januari 2016 di Jakarta.

Pramono menyatakan Indonesia adalah negara yang majemuk, negara yang majemuk. Mungkin ada perbedaan, tapi Anda tidak boleh melakukan tindakan kekerasan terhadap siapa pun. “Pergeseran telah terjadi di lapangan. “Apinya sudah padam,” ujarnya.

Pramono meminta aparat segera bergerak mencari tahu siapa dalang peristiwa pembakaran tersebut. Padahal, sebelumnya sudah ada perundingan yang meminta waktu empat hari untuk relokasi. “Empat hari tidak terpenuhi, mereka menyerang,” ujarnya.

Pembakaran kawasan pemukiman eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) terjadi pada Senin, 18 Januari 2016. Namun sehari setelahnya, polisi berhasil menenangkan situasi.

Kemensos menanggung biaya logistik

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sekitar 1.000 eks anggota Gafatar asal Mempawah telah ditampung di barak TNI dan dikarantina. “Mereka akan dipulangkan dengan KRI ke wilayah masing-masing,” kata Mensos di Jakarta, Rabu.

Kemensos akan menanggung logistik mereka selama menjalani karantina. Kemensos juga telah membentuk tim penilaian untuk proses mengidentifikasi apakah mereka membutuhkannya penyembuhan trauma atau konseling trauma.

“Hari ini tim baru datang ke Pontianak agar bisa diketahui, kita tidak bisa menggeneralisasi mereka ikut Gafatar, mungkin karena ada yang ideologis, ada yang ikut, atau ada yang janji-janji misalnya,” tuturnya.

Mengosongkan

Ratusan warga mulai dievakuasi sejak Selasa sore. Bupati Mempawah Ria Norsan mengatakan, berdasarkan rapat koordinasi, pihaknya sepakat mengevakuasi eks Gafatar meninggalkan Mempawah.

Salah satu bekas pemukiman Gafatar berada di Km 12 Moton Asam, Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, sejumlah truk TNI dan anggota dikerahkan untuk mengevakuasi warga eks Gafatar.

“Mereka siap kita evakuasi dan dipulangkan ke daerah asal. Evakuasi dilakukan dengan bantuan sejumlah armada yang telah disiapkan dan selanjutnya akan dibawa ke Pontianak, kata Ria Norsan.

Pemulangan akan dilakukan dengan kapal laut. “Dana repatriasi mereka kami tangani dengan sebaik-baiknya, semua aset mereka juga akan kami urus nanti,” ujarnya.

Situasi terkendali

Kapolres Mempawah AKBP Suharjimantoro mengatakan situasi terkendali, seluruh anggota sudah dikerahkan untuk bersiaga di eks pemukiman Gafatar yang menjadi sasaran amukan massa.

“Semuanya kami sediakan secara maksimal, termasuk pengamanan lokasi. “Kami juga dibantu empat peleton dengan kekuatan 120 personel Brimob Polda Kalimantan Barat untuk mengamankan lokasi eks Gafatar,” ujarnya.

Ratusan warga eks Gafatar yang tercatat Pemkab Mempawah sekitar 749 orang meninggalkan pemukimannya, termasuk dengan membawa berbagai logistik dan peralatan. — Demikian laporan Antara/Rappler.com

BACA JUGA

Data SDY