Ke-16 WNI di Marawi tersebut tidak terlibat dalam tawuran
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Ke-16 WNI tersebut kini meminta dievakuasi dari Kota Marawi
JAKARTA, Indonesia – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan 16 WNI yang saat ini masih berada di Mindanao, Filipina selatan, tidak terlibat perang dengan kelompok militan Maute. Mereka berada di sana karena melakukan tablig dan berkeliling ke masjid-masjid di Mindanao untuk berdakwah.
Mereka di sana untuk bertabligh, kata Retno, ditemui di Istana Bogor usai menggelar buka puasa, Senin malam, 29 Mei.
Kini 16 WNI tersebut meminta segera dievakuasi dari Filipina bagian selatan. Namun proses tersebut tidak mudah untuk dilakukan karena situasi di Kota Marawi masih fluktuatif dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Selain itu, operasi darurat militer masih terus berlangsung sehingga menyulitkan aparat keamanan dalam melakukan pergerakan. Mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda ini menjelaskan, 16 WNI tersebut kini berada di tempat berbeda.
Jamaah Tabligh ada dua kelompok. Sebanyak 10 WNI masih berada di Kota Marawi. Sedangkan 6 WNI lainnya meski sudah berada di luar Kota Marawi, namun masih berada di Pulau Mindanao. Selain itu, ada juga 1 WNI yang menetap di Kota Marawi karena menikah dengan orang Filipina.
Informasi yang kami terima dari pihak berwenang setempat, 16 WNI tersebut kini berada di suatu tempat yang diketahui yakni di masjid. Mereka berada dalam kondisi baik saat ini. Konjen Davao City menghubungi kedua kelompok tersebut, kata Retno.
Ia juga belum bisa memastikan apakah ada satu WNI yang tewas dalam pertempuran tersebut. Menurut informasi, WNI yang meninggal tersebut bernama Syekh Aiman
Angkatan Bersenjata Filipina juga menyebut satu warga negara Indonesia meninggal karena ditemukan paspor Indonesia di sana. Meski demikian, Retno tak mau terburu-buru mengonfirmasi hal tersebut. Sebab, pihaknya masih terus memberikan kejelasan kepada pihak berwenang Filipina.
Informasi mengenai WNI yang meninggal belum dapat dipastikan kebenarannya, ujarnya.
Karena kondisi perang, Presiden Rodrigo Duterte akhirnya mengumumkan keadaan darurat militer. Artinya, bagi WNI yang masih berada di Kota Marawi agar tetap berada di rumah dan siap diperiksa pihak militer jika melewati pos pemeriksaan tersebut. Pada awal pertempuran hari ketujuh di sana, lebih dari 80 orang telah terbunuh. 19 di antaranya adalah warga sipil. – Rappler.com
BACA JUGA: