• October 1, 2024
Kebakaran hutan dan pengangguran menghambat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015

Kebakaran hutan dan pengangguran menghambat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sebesar 4,7 persen pada tahun 2015 dan 5,3 persen pada tahun depan

JAKARTA, Indonesia – Bank Dunia mengungkapkan kebakaran hutan dan lahan serta melambatnya penciptaan lapangan kerja baru menghambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015.

Kebakaran hutan dan lahan yang belakangan melanda sejumlah wilayah Tanah Air menimbulkan kerugian sebesar Rp 221 triliun atau setara 1,9 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Sementara itu, jumlah pengangguran terbuka tumbuh sebesar 0,3 persen dari 5,9 persen pada tahun 2014 menjadi 6,2 persen pada tahun 2015.

Data tersebut terungkap saat peluncuran laporan kinerja perekonomian Indonesia “Indonesia Economic Quarterly” edisi Desember Bank Dunia di Jakarta pada Selasa, 15 Desember.

Melihat situasi tersebut, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan oleh Bank Dunia sebesar 4,7 persen pada tahun 2015. Sedangkan proyeksi tahun depan lebih positif yakni 5,3 persen.

Salah satu pendorong yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 adalah dampak dari tujuh paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan selama ini.

“Momentum reformasi telah melahirkan tujuh paket kebijakan ekonomi. “Jika diterapkan secara efektif, paket kebijakan ini dapat mendorong investasi swasta,” kata kepala ekonom Bank Dunia di Indonesia, Ndiame Diop, pada hari Selasa.

Pertumbuhan investasi akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian suatu negara.

Selain itu, perubahan struktur anggaran belanja dan pendapatan negara (APBN) yang ditandai dengan peningkatan nilai belanja pemerintah dan penurunan nilai subsidi juga dinilai positif bagi perekonomian Indonesia. .

Ekonom: Pemerintah harus menjadikan peristiwa tahun 2015 sebagai pelajaran

Dengan semakin dekatnya tahun 2016, pemerintah perlu belajar dari apa yang terjadi pada perekonomian Indonesia di tahun 2015.

“Ibarat kemarau panjang yang memicu kebakaran hutan dan pada akhirnya berdampak negatif terhadap perekonomian, hal ini tidak dapat diprediksi. “BMKG sudah memperkirakannya sejak tahun 2014,” kata Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal kepada Rappler, Selasa.

Terkait dengan meningkatnya jumlah pengangguran, Fithra menyarankan agar pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur sebagai solusinya.

“Masalah pengangguran merupakan gabungan dari faktor eksternal dan internal. Misalnya internal berkaitan dengan biaya produksi perusahaan seperti biaya energi dan biaya input.

“Ke depan, pemerintah harus mendorong pembangunan infrastruktur agar struktur biaya produksi pelaku usaha lebih efisien,” ujarnya.

Rappler.com

BACA JUGA:

Result Sydney