• November 26, 2024
Kehilangan kaki kiri tak mematahkan semangat atlet balap motor asuhan Fadli itu

Kehilangan kaki kiri tak mematahkan semangat atlet balap motor asuhan Fadli itu

M. Fadli merupakan mantan pembalap motor yang menjadi pembalap sepeda setelah kehilangan kaki kirinya

JAKARTA, Indonesia — Sejak awal tahun 2017, M. Fadli Immamudin harus melatih ototnya setiap hari untuk mempersiapkan berbagai turnamen yang ia hadapi. Tahun ini Fadli akan fokus di SEA GAMES 2017 sebagai pembalap sepeda.

Senin merupakan jadwal istirahat bagi Fadli. Namun, dia tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang dimilikinya. Ia lebih memilih melatih otot tubuh bagian atas ketimbang hanya beristirahat di rumah.

“Kalau latihan bersepeda, otot yang dilatih adalah otot bagian bawah. Tapi hari ini yang dilatih bagian atasnya,” kata Fadli kepada Rappler saat ditemui di sela-sela latihannya di Fitness First Cibubur Junction.

Pelatih pribadi Fadli di pusat kebugaran Leo Topani mengatakan, keseimbangan yang dimiliki Fadli memerlukan banyak latihan. Setelah Fadli kehilangan kaki kirinya saat bertanding, ia lebih banyak menggunakan kaki kanannya.

“Melatih keseimbangan mungkin sulit bagi Fadli. Tapi saya usahakan ukuran otot kaki kanan dan kiri agak sama karena kalau sama pasti susah. Yang penting Fadli terus melatih kaki kirinya,” kata Leo.

Saat Fadli bertumpu pada kaki kirinya, ia terlihat berusaha menjaga keseimbangan meski masih gemetar. Berbeda dengan saat ia bertumpu pada kaki kanannya yang sangat terlatih dan memiliki otot yang lebih besar.

Tetap positif meski kehilangan kaki kiri Anda

Di telepon menyelesaikan Asia Road Race Championship 2015 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Fadli melontarkan senyum gembira setelah dinobatkan sebagai pemenang. Namun senyumnya harus sirna seketika setelah ia ditabrak dari belakang oleh pembalap asal Thailand, Jakkrit Sawangswat.

Setelah kecelakaan itu, dia dirawat di rumah sakit selama enam bulan tanpa bisa berbuat apa-apa.

“Aku hanya duduk dengan pusing. Berjalan pun tidak bisa,” kata Fadli.

Ia sendiri merasa semua olahraga memang memiliki risikonya masing-masing. Menjadi pembalap motor sebenarnya cukup aman karena dilengkapi dengan helm dan pakaian khusus.

Namun jika terkena, luka yang diakibatkannya memang serius. Sayangnya, kejadian yang menimpa Fadli bisa dibilang jarang terjadi di bidang balap motor. Selain itu, diamputasi.

Meski tak bisa beraktivitas pasca kecelakaan itu, Fadli tetap berpikiran positif dan berusaha semaksimal mungkin.

“Saya tidak jalan atau lari saat itu, tapi bisa naik sepeda,” kata Fadli.

Selama proses penyembuhan, Fadli melakukan hal-hal kecil yang membuat tubuhnya kuat. Sebelum bisa berjalan, Fadli kerap berkendara di sekitar pekarangan rumahnya. Kegiatan inilah yang mengisi hari-hari Fadli.

Ayunkan roda untuk menjadi pembalap sepeda

Meski gemar bersepeda, Fadli ditawari oleh Ketua Persatuan Olahraga Bersepeda Seluruh Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari untuk berlaga di Kejuaraan Bersepeda Asia Para pada awal tahun 2017. Sejak saat itu, Fadli fokus berlatih sebagai pesepeda meski awalnya sulit.

Fadli sudah berlatih rutin setiap hari selama delapan bulan sejak awal tahun ini. Banyak latihan yang harus ia lakukan untuk kejuaraan di masa depan, seperti SEA Games 2017, Asian Games 2018, dan Paralympic Games—Olimpiade untuk penyandang disabilitas. Bahkan, fisik Fadli sudah lebih baik dibandingkan saat kakinya masih utuh.

Beberapa orang mungkin merasa terganggu dan kesal ketika harus kehilangan salah satu kakinya dan harus menggantinya dengan yang baru. Namun perasaan itu tak pernah muncul di hati Fadli, ia merasakan kakinya menjadi bagian dari dirinya yang baru. Tetap semangat dan gigih untuk membawa medali bagi Indonesia.

“Saya pikir itu tergantung pada kita. Sejauh mana seriusnya, meski keadaan sudah tidak memungkinkan lagi, tapi kalau bisa, punya tekad yang kuat, pasti bisa,” kata Fadli.

Meski kehilangan kakinya, Fadli mengaku tidak merasakan trauma. Ia selalu menjaga pikiran positif dan tidak menyesali apa yang terjadi. Hidup akan semakin sulit jika penyesalan selalu dipikirkan.

“Meski kita menghadapi pertandingan besar, tapi kalau dipikir-pikir, itu bagus. Menurutku, itu hanya ada di pikiran. Jadi saya tidak mau pusing memikirkan hal-hal buruk,” kata Fadli riang. —Rappler.com

BACA JUGA:

Togel Singapore