• April 11, 2025
Kejuaraan Dubai Super Series meninggalkan kenangan berharga bagi Kevin/Marcus

Kejuaraan Dubai Super Series meninggalkan kenangan berharga bagi Kevin/Marcus

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kevin/Marcus berhasil memecahkan rekor tersebut dengan meraih tujuh gelar Super Series pada tahun 2017

JAKARTA, Indonesia – Pesawat Emirates yang membawa juara ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya/Marcus Gideon akhirnya mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang pada Senin malam, 18 Desember 2017. Dua Menteri yakni Wiranto dan Imam Nahrawi sudah menunggu pasangan ganda tersebut. yang kini ada nomor satu dunia di gerbang kedatangan.

Wajar jika Kevin/Marcus mendapat sambutan cukup hangat sekembalinya ke Indonesia. Pasalnya pasangan berjuluk “The Minions” ini berhasil meraih gelar juara pada laga BWF Dubai World Super Series Finals 2017.

Jadi, total Kevin/Marcus memecahkan rekor dengan meraih tujuh gelar Super Series di tahun 2017. Sementara itu, keduanya berhasil mencapai final sebanyak sembilan kali di Super Series. Rekor lama dipegang ganda Korea Selatan Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong yang berhasil meraih enam gelar Super Series.

Lantas bagaimana reaksi Kevin/Marcus terhadap penampilan ini?

“Kami sangat senang bisa menjadi juara di Dubai dan menyelesaikan tahun ini dengan hasil terbaik. “Mudah-mudahan kita bisa berbuat lebih baik dari itu di masa depan,” kata Marcus.

Diakuinya, mencapai final Dubai World Super Series tidaklah mudah. Keduanya kalah dari ganda putra Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda di Grup A. Belum lagi keduanya ikut dalam kondisi kurang fit.

Marcus mengalami masalah pada otot lehernya, sedangkan Kevin terjatuh di sudut lapangan pada awal game pertama. Akibatnya bahu dan lututnya berdarah dan harus dibalut. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat mereka untuk meraih gelar juara.

“Jadi, kita sebenarnya tidak menyangka bisa menang, kan? Ditambah lagi leherku sakit dan ada lakban di sana. Saya juga berpikir untuk mundur saja, namun pada akhirnya saya memutuskan untuk tidak melakukannya dan saya menjadi juara. Akhirnya saya merasa sangat bahagia, kata pemain berusia 26 tahun itu.

Ia menilai salah satu kunci kemenangannya adalah komunikasi yang baik dengan Kevin. Marcus mengatakan, memahami satu sama lain merupakan suntikan semangat agar kita tidak mudah menyerah di titik terendah.

“Kami sudah bermitra selama dua tahun dan sama-sama mempunyai keinginan untuk menjadi juara. “Jadi ya, itu normal,” ujarnya lagi.

Ke depan, Kevin/Marcus akan menghadapi dua turnamen besar 2018, yakni Asian Games dan Thomas-Uber. Adakah target khusus yang ingin dicapai keduanya?

“Setiap diturunkan, kami pasti ingin tampil maksimal dan menang kalau bisa. Jika kami bisa memenangkan lebih dari tujuh gelar Super Series tahun depan, mengapa tidak?” dia berkata.

Atas prestasi tersebut, Menpora Imam memberikan bonus masing-masing kepada Kevin/Macus sebesar Rp150 juta. Bonus juga diberikan kepada pelatih kedua, Aryono Miranat senilai Rp 90 juta.

Lalu bonusnya akan digunakan untuk apa?

“Saya akan menghemat uang ini,” kata Marcus menanggapi pertanyaan Rappler.

Tidak boleh sombong

Sementara itu, Aryono mengingatkan Kevin/Marcus untuk tetap rendah hati di rangkaian kompetisi 2018 ini agar performanya tetap konsisten.

“Tahun depan Kevin/Marcus harus konsisten. “Boleh percaya diri, tapi harus tetap rendah hati,” kata Aryono dalam keterangan tertulis PBSI.

Ia menilai performa Kevin/Marcus pada 2017 konsisten. Dari 11 turnamen yang mereka ikuti, keduanya sukses meraih tujuh gelar juara. Diakui Aryono, hal itu didorong oleh mental juang mereka yang kuat dan tidak mau kalah.

“Mereka selalu bertarung di lapangan,” katanya.

Kita tunggu penampilan terbaik Kevin/Marcus tahun depan! – Rappler.com

BACA JUGA:

Keluaran SGP Hari Ini