Kejutan Madura United dan Kemunduran Persib
keren989
- 0
JAKARTA, Indonesia – Putaran pertama Kejuaraan Sepak Bola Indonesia (ISC A ) berakhir dengan keras. Madura United (MU) menyandang status juara tengah musim dengan memuncaki klasemen putaran pertama. Kalahkan tim-tim raksasa seperti Arema Cronus, Persipura, Sriwijaya bahkan Persib Bandung.
Berstatus tim rookie, setelah membeli tiket laga papan atas Persipasi Bandung Raya (PBR), tak ada yang menyangka MU mampu melangkah sejauh ini. Dari 17 pertandingan yang dijalani, Laskar Sape Kerap, julukan MU, mengoleksi 37 poin hasil 11 kali menang, 4 kali seri, dan hanya 2 kali kalah. Mereka pun unggul 5 poin dari Arema. Modal bagus untuk lebih percaya diri pada putaran kedua.
Tim besutan Gomes de Oliveira ini juga menjadi tim paling produktif bersama Sriwijaya dengan koleksi 27 gol. Kehadiran legiun asing seperti Fabiano Beltrame, Pablo Rodriguez, Aracil, Dane Milovanovic dipadukan dengan pemain lokal seperti Bayu Gatra dan Ahmad Maulana menjadi kunci kesuksesan mereka.
Meski hal tersebut tidak diimbangi dengan kekuatan pertahanannya. Mereka kebobolan 17 gol dalam 17 pertandingan.
Bagi Arema Cronus, menyelesaikan kedua, bisa dibilang kegagalan dengan material cast bintang yang dimilikinya. Performa mereka yang tidak konsisten selama tiga pekan terakhir membuat mereka tersingkir dari persaingan papan atas bersama MU. Saat itu, pasukan Milomir Seslija ditahan Persib (0-0), Sriwijaya (1-1) dan kalah dari PBFC (1-2).
Bahkan, Arema punya pertahanan terkuat di antara 17 kontestan lainnya. Mereka hanya kebobolan 8 gol dalam 17 pertandingan. Salah satu kendala Arema adalah absennya penyerang tajam mendampingi Cristian Gonzales yang saat ini baru mencetak 6 gol.
Kejutan lainnya adalah Bhayangkara Surabaya United (BSU). Mereka berhasil finis ketiga. BSU bahkan menyamai perolehan poin Arema dengan 32 poin. BSU juga cukup produktif dengan koleksi 26 gol. Dua kemenangan terakhir atas Persela dan Perseru menjadi kunci penampilan gemilang tim besutan Ibnu Grahan.
Tentu yang paling menyita perhatian adalah kegagalan Persib Bandung menembus empat besar klasemen. Maung Bandung tercecer di peringkat ketujuh klasemen. Tim besutan Djajang Nurjaman itu hanya mampu menang tujuh kali, imbang enam kali, dan kalah empat kali.
Awal Lambatnya awal musim dan inkonsistensi Persib membuat mereka kesulitan bersaing di papan atas. Tercatat Persib belum pernah menang tiga kali berturut-turut.
Sedangkan Persija Jakarta sejatinya menjadi dua tim terbawah klasemen dengan menghuni posisi ke-17 klasemen. Ismed Sofyan dkk hanya mampu menang tiga kali dari 17 pertandingan. Sisanya, mereka hanya mampu bermain imbang sebanyak lima kali dan menderita sembilan kekalahan. Di bawah Persija, Persela menjadi tim terlemah di dasar klasemen dengan total 12 kekalahan dan hanya empat kemenangan.
ISC A sudah panas sejak babak pertama. Sembilan pelatih menjadi “korban”. Mereka dikeluarkan karena tim tidak bisa memenuhi ekspektasi. Dimulai dari Luciano Leandro (PSM), Stefan Hanson (Persela), Eduard Tjong (PS TNI), Dejan Antonic (Persib), Agustiono (Perseru), Subangkit (Mitra Kukar), Jafri Sastra (Persipura), lalu Mitra Kukar, Paulo dilatih. Camargo (Persia), dan yang terbaru Liestiadi (Persegres).
Selain panas secara internal, ISC A juga panas di tribun penonton. Kasus tawuran antara suporter Persegres dan PS TNI dan salah satu yang terparah adalah meninggalnya suporter Persija Muhammad Fahreza yang meninggalkan pekerjaan rumah untuk pengelolaan turnamen berbasis kompetisi ini.
Statistik putaran pertama ISC A:
Jumlah pertandingan: 153 pertandingan
Jumlah gol: 377 gol
Jumlah bantuan: 232
Tembakan ke gawang: 1.196
Umpan sukses: 74.471
Gagal lulus: 22.820
Kartu kuning: 643
Kartu merah: 27
Pelanggaran: 4.220
Tim Paling Produktif: Madura United (27 gol), Sriwijaya (27 gol)
Pemain paling produktif: Luis Carlos Junior (12 gol)
Tim dengan tembakan terbanyak: Bhayangkara United (85 kali)
Pemain dengan tembakan terbanyak: Thiago Furtuoso-BSU (27 kali)
Tim dengan operan terbanyak: Bali United (6.121 kali)
Pemain dengan operan terbanyak: Fadil Sausu-Bali United (988 kali)
Tim dengan penyelamatan terbanyak: Persija (64 kali)
Kiper yang paling banyak melakukan penyelamatan: Andritany (Persija)
Pemain yang paling banyak melakukan tekel: Ricki Fajrin (Bali United)
Tim dengan kemenangan terbanyak: Madura United (11 kali)
Tim dengan kemenangan paling sedikit: Persija, Persegres (3 kali)
Tim tanpa kemenangan beruntun: Persia (11 pertandingan)
Tim yang paling banyak kalah: Persela (12 kali)
Tim yang paling banyak seri: Mitra Kukar (8 kali)
Tim dengan hasil imbang paling sedikit: Persela (1 kali)
Pemain terbanyak tampil: 1.530 menit Yustinus Pae (Persipura), Otavio Dutra (Surabaya United), Shohei Matsunaga (Persiba), Fabiano Beltrame (Madura United), Legimin Raharjo (PS TNI), Hasim Kipuw (Bali United), Hery Prasetyo (Madura Serikat)-Rappler.com