• October 14, 2024
Kelompok minoritas meminta Jokowi hadir untuk mereka

Kelompok minoritas meminta Jokowi hadir untuk mereka

Pengungsi Syiah ingin kembali ke Sampang, warga Ahmadiyah ingin diperlakukan sama seperti WNI lainnya. Akankah Jokowi mampu menjawab permintaan mereka?

JAKARTA, Indonesia – Kelompok minoritas, termasuk Jamaah Ahmadiyah dan Syiah Sampang, menyerukan kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk menyelesaikan beberapa kasus yang tertunda selama bertahun-tahun.

“Kami mengirimkan surat dan meminta bertemu dengan Presiden Jokowi. “Kami meminta dua hal, penyelesaian kasus yang tertunda dan pencegahan konflik yang efektif (ke depan),” kata Eva Sundari, anggota Kaukus Pancasila DPR kepada Rappler, 15 Februari.

Menurut Eva, penyelesaian dua hal tersebut menjadi bukti bahwa negara hadir sesuai nawacita nomor 3 Jokowi, yakni toleransi, pada kampanye Pilpres 2014.

Eva menambahkan, pelaku kekerasan terhadap minoritas saat ini tidak hanya kelompok intoleran, tapi juga pemerintah, khususnya pemerintah daerah.

“Tren keseluruhan (kekerasan) memburuk,” katanya.

Apa yang diinginkan kelompok minoritas dari Jokowi?

Eva mengatakan, diperlukan pembinaan bagi pemerintah daerah untuk belajar dari kasus warga Ahmadiyah di Bangka, Bangka Belitung, yang “diusir” dari kediamannya pada 5 Februari oleh bupati karena tekanan kelompok Islam garis keras Hizbut Tahrir Indonesia. untuk mempelajari

“Otonomi harus ada pedomannya agar tidak mengganggu hak konstitusional warga negara, tidak menafsirkan (undang-undang) sembarangan,” kata Eva.

Tidak hanya kelompok agama minoritas, namun juga kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). “Mereka membutuhkan hak untuk hidup dan hak untuk bermasyarakat,” katanya.

Bagaimana aplikasinya? “Misalkan ada seseorang yang mengatakan Darah Ahmadiyah Halal, Seharusnya Ditangkap, tidak “Itu perintah pembunuhan,” kata Eva.

Polisi, kata Eva, seharusnya bisa menggunakan surat edaran Kebencian dikeluarkan oleh Kapolri.

Menurut Eva, saat ini adalah saat yang tepat bagi Jokowi untuk berbenah terhadap acuan konstitusi. Jangan sampai diabaikan oleh peraturan lain seperti fatwa Majelis Ulama Indonesia.

“Kalau fatwanya bagus dan sesuai konstitusi, ambillah, kalau destruktif jangan ambil,” ujarnya.

Penanganan yang sama

Sementara itu, Dakwah Jamaah Ahmadiyah Wilayah NTB Saleh Ahmadi yang ditemui Rappler di acara yang sama mengatakan, Ahmadiyah hanya punya satu permintaan dari Jokowi.

“Kami dari pihak Ahmadiyah hanya menginginkan sikap dan tindakan nyata, yang adil terhadap warga negara kami yang memang warga negara Indonesia, yang tentunya tidak mempunyai cacat hukum, sebagai warga negara yang menjaga konstitusi yang baik dan benar,” ujarnya. .

“Sikap yang adil dan manusiawi terhadap warga negara kita yang sering mengalami diskriminasi dan kekerasan,” ujarnya lagi.

Setidaknya ada 32 kepala keluarga atau 116 jiwa yang masih mengungsi di Wisma Transito di Kelurahan Majeluk, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka harus tinggal di kamar berukuran 3×4 meter untuk satu keluarga tanpa bantuan biaya dari pemerintah.

Ia menambahkan, setidaknya pemerintah bisa membantu warga Transito, selain dukungan moril, juga pangan, sandang, dan papan. Setidaknya memberikan ketenangan dan rasa aman yang hadir pemerintah, sehingga bisa meningkatkan rasa percaya diri mereka, ujarnya.

Syiah masih ingin kembali ke Sampang

Sementara itu, Muhammad Zaini, santri Ustad Tajul Muluk sejak tahun 2006 yang juga menjadi pengungsi, mengatakan, dirinya dan rombongan ingin terus kembali ke kampung halaman.

“Permintaan paling mendasar dan paling diinginkan adalah repatriasi,” katanya kepada Rappler.

Namun hingga saat ini, ia melihat belum ada kemajuan dalam upaya pemerintah untuk memulangkan mereka. “Kenapa tidak ada proses selama tiga tahun? Gambaran repatriasi ini pun sempat ambigu bagi teman-teman di sana. “Saya sendiri tetap atas permintaan teman-teman di sana: Pulang,” ujarnya.

“Sampai saat ini saja kami masih menghormati upaya yang telah dilakukan pemerintah,” ujarnya lagi.

Mampukah pemerintahan Jokowi memenuhi tuntutan kelompok minoritas? —Rappler.com

BACA JUGA

SDy Hari Ini