Keluarga pengemudi JKT48 menolak proses autopsi yang diajukan polisi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Jenazah IJ diserahkan polisi hari ini kepada pihak keluarga.
JAKARTA, Indonesia – Keluarga IJ, manajer band wanita JKT 48 menolak permintaan polisi untuk melakukan otopsi terhadap jenazahnya. Mereka mengaku menerima kematian WN Jepang tersebut.
Kabag Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, polisi menyerahkan jenazah IJ kepada pihak keluarga. Mereka juga menyerahkan administrasi yang diperlukan agar jenazah dapat segera dimakamkan.
(BACA JUGA: Sopir JKT48 ditemukan tewas karena bunuh diri)
“Otopsi (jenazah) tidak dilakukan karena diminta oleh keluarga (yang menolak). Surat keterangan dokter juga menyebutkan ada indikasi bunuh diri, kata Martinus yang dihubungi melalui telepon, Rabu, 22 Maret.
Sementara itu, Clement yang menjabat sebagai GM Operational Hits Record mengaku belum mengetahui penyebab meninggalnya pria berusia 48 tahun tersebut. Ia hanya mengetahui kabar duka IJ telah tiada.
“Kami mengetahui informasi tersebut pada pukul 12.00,” Clement, yang dihubungi melalui telepon hari ini, mengatakan kepada Rappler.
Clement mengatakan kerjasama antara label Hits Records dan IJ sangat bagus. Bahkan, hal itu sudah berlangsung selama lima tahun.
Clement mengaku sudah mengenal IJ setelah berada di Indonesia. Sehingga dia belum mengetahui secara pasti apakah keluarganya akan terbang dari Jepang ke Indonesia untuk menjemput jenazah.
“Saya tidak tahu apa-apa (tentang keluarga). “Tadi siang saya baru mau ke sana (rumah duka),” ujarnya.
Perusahaan rekaman, kata Clement, menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Ia pun berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi kejadian ini.
Kegiatan dibatalkan
Sedangkan sepeninggal IJ, seluruh aktivitas JKT48 dibatalkan hari ini. Termasuk kegiatan yang sedianya akan dilakukan di Bentara Budaya Jakarta. Viny berencana mengubah puisi menjadi musik.
“Hari ini saya tidak datang (JKT48) karena ada (berita sedih), jadi saya tidak datang. Pembatalan itu baru kami informasikan pagi ini setelah pengemudi meninggal dunia, kata Humas Kompas Gramedia, Dion Wisnu melalui telepon.
IJ ditemukan tewas di rumahnya di kawasan Pondok Aren, Tangsel, Selasa pekan lalu. Jenazahnya pertama kali ditemukan oleh istri dan pembantunya tergantung pada kain yang menempel di langit-langit kamar mandi.
IJ sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. Dia meninggal pada usia 48 tahun. – Rappler.com