
Kemacetan tidak mungkin menyebabkan kematian
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Jonan menduga para pemudik tersebut meninggal karena memiliki penyakit bawaan.
JAKARTA, Indonesia – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meragukan pemberitaan yang menyebut sebanyak 12 pemudik meninggal dunia akibat terjebak kemacetan di Tol Pejagan selama berjam-jam. Bahkan, arus kendaraan pun mengular sejauh 18 kilometer hanya untuk bisa melewati gerbang Tol Brebes Timur atau yang dikenal dengan Brexit.
Menurut Jonan, tidak mungkin kemacetan bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia.
“Kalau ada yang menyebut ada yang meninggal karena macet, kenapa seumur hidup saya hanya tahu itu. “Begini, kalau tidak sakit dulu, saya kira tidak akan meninggal,” kata Jonan ditemui di Istana Wakil Presiden, Rabu, 6 Juli.
“Kalau ada yang bilang puasa 12 jam lalu dehidrasi, kalau ada yang puasa berapa jam? Saya kira lebih dari 12 jam, buktinya juga benar. “Hanya duduk-duduk saja,” ucapnya lagi.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan PT Jasa Marga dan kepolisian berupaya mengurangi antrian di gerbang tol Brexit. Dua di antaranya mengerahkan petugas jalan tol yang menjemput bola untuk mendekati mobil yang berhenti untuk transaksi pembayaran masuk tol.
(BACA: 4 hal yang perlu Anda ketahui tentang pintu tol Brexit)
Cara lainnya adalah dengan melakukan rekayasa lalu lintas pada dua jalur yakni dari ruas Pejagan hingga Brexit dengan mengalihkannya ke gerbang Tol Cikopo Lama ruas Jakarta-Cikampek yang mengarah ke Pantura. Sementara ruas Cikopo-Cipali ditutup sementara.
Teknik lainnya, pembagian Palimanan-Kanci diarahkan dari Kanci hingga mengarah ke jalur arteri.
Lantas apa sebenarnya penyebab kemacetan di Tol Pejagan-Pemalang? Menurut mantan Dirut PT KAI itu, hal itu disebabkan terlalu banyaknya kendaraan.
“Masyarakat ingin mencoba jalan tol baru yang panjangnya sangat panjang. Itu saja,” katanya.
Jonan memperkirakan kemacetan akan kembali terjadi saat arus balik mulai Jumat hingga Minggu.
Laporan 12 pemudik yang meninggal dunia saat melintasi Tol Pejagan disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Sri Gunadi Parwoko. Ia juga menduga puluhan pemudik tersebut meninggal akibat penyakit yang tertular saat mudik ke kampung halaman.
“Pulang memang menguras banyak tenaga. Selama ini belum diketahui, mungkin dengan banyaknya tenaga yang dikeluarkan untuk mudik, beberapa penyakit akan kambuh lagi. “Sampai saat ini data yang kami terima,” kata Gunardi media.
Bahkan diperparah ketika petugas kesulitan mengevakuasi jenazah, karena ambulans atau sepeda motor tidak mampu menembus kemacetan. Untuk itu, Dinas Kesehatan Brebes menghimbau agar pemudik membawa obat-obatan pribadi selama perjalanan. – Rappler.com
BACA JUGA: