• April 22, 2025
Kembali menjadi sorotan publik, Barack Obama enggan mengomentari kebijakan Trump

Kembali menjadi sorotan publik, Barack Obama enggan mengomentari kebijakan Trump

Obama mengaku sedang mempersiapkan generasi pemimpin masa depan yang mampu membawa perubahan pada dunia.

JAKARTA, Indonesia – “Apa yang terjadi setelah saya pergi”? Demikian komentar pertama Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama, saat pertama kali menjadi sorotan publik di Universitas Chicago pada Senin pagi waktu setempat, 24 April. Selama tiga bulan pertama setelah meninggalkan Gedung Putih, Obama memilih menjauh dari sorotan publik dan pergi berlibur.

Dia terlihat berselancar di Karibia bersama miliarder Inggris Richard Branson. Sementara itu, di kesempatan lain, ia menghabiskan waktu hampir sebulan berlayar bersama maestro media Davin Geffen di kapal pesiar di pulau Polinesia.

Oleh karena itu tidak mengherankan jika kehadirannya sebagai moderator dalam diskusi di Universitas Chicago disambut antusias oleh para mahasiswa dan generasi muda disana. Sekitar 400 siswa sekolah menengah dan perguruan tinggi menunjukkan rasa hormat kepada presiden yang memimpin negara Paman Sam selama delapan tahun itu.

Obama duduk di tengah bersama enam orang pemuda dan mengaku sangat optimis dengan keadaan ke depan. Meski penerusnya kerap melontarkan kebijakan kontroversial.

Tampaknya dia mematuhi protokol kepresidenan, yang menyerukan presiden-presiden sebelumnya untuk tidak mengomentari pemimpin negara saat ini.

“Saya menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan: hal terpenting apa yang dapat saya lakukan untuk pekerjaan saya selanjutnya?” kata Obama dalam kalimat pembukanya di kampus tempatnya pernah mengajar.

Menurutnya, hal terpenting yang bisa dilakukannya adalah mempersiapkan generasi kepemimpinan berikutnya dan melakukan perubahan dunia.

Dalam diskusi ini, Obama lebih memposisikan dirinya untuk mendengarkan aspirasi generasi muda pada acara tersebut. Pria yang pernah menjabat sebagai senator dari negara bagian Illinois ini juga menjawab beberapa pertanyaan dari para peserta.

Saat ditanya bagaimana menghadapi kegagalan, Obama bercanda bahwa kegagalan itu sangat menyedihkan. Namun, terkadang kegagalan itu perlu. Apalagi jika anak muda tersebut sedang mencoba mengubah sesuatu.

“Beberapa dari Anda yang sempat membicarakan bisnis Anda sendiri akan mengalami kegagalan. Menurut saya yang paling penting dan sedikit klise adalah memiliki daya tahan. “Kalau begitu pikirkan kembali pada diri Anda sendiri di mana saya gagal dan bagaimana saya bisa melakukannya dengan lebih baik?” jelas Obama kepada panelis.

Mengundang Anda untuk terlibat dalam kegiatan sosial

Dalam sesi diskusi, Obama juga mengajak generasi muda untuk lebih terlibat dalam kegiatan masyarakat. Sebab, ia mulai khawatir masyarakat modern saat ini cenderung lebih individualistis.

Berdasarkan data statistik yang dilihatnya, masyarakat sebenarnya lebih enggan untuk terlibat dalam masyarakat dibandingkan sebelumnya.

“Mereka tidak lagi terlibat dalam proyek bersama dan semakin menjadi masyarakat yang individualistis,” ujarnya.

Obama juga memberikan saran terkait penggunaan media sosial oleh generasi muda. Obama dengan bercanda mengatakan bahwa jika dia mengambil semua foto aktivitasnya ketika dia masih muda, dia mungkin tidak akan pernah memenangkan kursi di Gedung Putih.

“Saya menyarankan agar Anda semua lebih berhati-hati dalam mengambil foto selfie dan apa yang Anda ambil. Sekadar saran,” ujarnya.

Kemunculan Obama menimbulkan kebahagiaan

Kehadirannya di Universitas Chicago merupakan bagian dari misi Obama Center. Kedepannya, ia akan lebih sering tampil di depan publik dan mengabdikan dirinya di bidang sosial.

Bulan depan, dia akan menerima Profile in Courage Award 2017 dari John F. Kennedy Library Foundation di Boston. Dia juga akan berbicara di acara pribadi di Italia.

Obama juga dijadwalkan berpidato di pertemuan gereja Protestan di Gerbang Bradenburg di Berlin bersama Kanselir Angela Merkel.

Reaksi masyarakat terhadap kemunculan kembali Obama sangat positif. Bahkan banyak yang rindu dan berharap ia tetap menjabat sebagai Presiden AS.

“Saya takut saya tidak dapat mendengar atau melihatnya lagi setelah tahun 2016,” kata mahasiswa Adele Bradley, yang ikut serta dalam diskusi tersebut.

Wanita berusia 25 tahun ini menjadikan Obama sebagai panutan dan sumber inspirasi.

“Saya tidak ingin dia menghilang dari sorotan publik,” ujarnya.

Sementara itu, mahasiswa lainnya, Raquel Navarro, yang turut serta dalam perbincangan tersebut mengaku senang Obama tidak menyinggung apapun tentang kebijakan Trump.

“Saya berharap kami tidak perlu membahas kekonyolan yang dirasakan siswa kami setiap hari di semua berita,” kata Raquel. – dengan pelaporan AFP/Rappler.com

HK Pool