Kementerian Pemuda dan Olahraga mengadakan kompetisi sepak bola pada bulan Agustus tahun ini
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kompetisi yang belum diberi nama ini akan diselenggarakan oleh Tim Transisi
JAKARTA, Indonesia — Kementerian Pemuda dan Olahraga mengadakan kompetisi sepak bola pada bulan Agustus 2016.
Kompetisi yang belum diberi nama ini akan diselenggarakan oleh Tim Transisi.
“Pesertanya adalah klub-klub dari semua divisi. Nantinya mereka akan dibagi menjadi dua kelompok. Jadi belum ada kasta pada kompetisi pertama ini. Namun peserta harus lolos verifikasi, kata anggota tim transisi Cheppy Wartono di sela-sela pertemuan klub di Wisma Kemenpora, Jakarta, Jumat, 11 Maret.
Menurut Cheppy, pihaknya akan menerapkan aturan ketat bagi peserta kontes. Selain harus mematuhi lima aspek aturan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA), mereka juga harus mematuhi lima persyaratan yang ditetapkan Tim Transisi.
Aspek syarat Transition Squad yang harus dipenuhi antara lain semua klub harus mengasuransikan seluruh pemainnya. Selain itu, mereka harus membayar pajak dan setiap klub tidak bisa memindahkan markasnya. Klub harus mengontrak stadion tersebut minimal selama tiga tahun.
“Klub harus mampu bersaing dari mana klub itu berasal. Kami ingin masyarakat juga menikmati permainan ini. Tidak seperti sebelumnya. Misalnya namanya Persitara, tapi pertandingannya di Bekasi, kata Cheppy.
Untuk mempercepat pelaksanaannya, Tim Transisi mulai membuka pendaftaran mulai sekarang hingga April 2016. Pendaftaran tidak hanya untuk klub tetapi juga untuk operator kompetisi. Seluruh pelamar kemudian akan diverifikasi dan diharapkan selesai pada bulan Juni.
Setelah verifikasi diumumkan pada bulan Juni, kompetisi akan diluncurkan mulai Agustus 2016 hingga Mei 2017.
Nantinya, klub-klub yang menduduki puncak klasemen akan naik ke kasta tertinggi. Nantinya, klub-klub peserta dari kasta atas akan mendapatkan bapak angkat dari BUMN atau perusahaan swasta yang berminat menjalankan klub tersebut. “Sekarang sudah banyak yang berminat,” kata Cheppy.
Diakuinya, hingga saat ini banyak perusahaan pelat merah dan swasta yang ingin mendukung sepak bola nasional. Namun hal tersebut masih terkendala masalah transparansi.
Seperti itu cetak biru atau cetak biru sepakbola saat ini, dia optimistis akan ada sinergi antara perusahaan dan klub.
Sosialisasi kompetisi yang dilakukan Tim Transisi ini dihadiri sekitar 40 klub se-Indonesia dari berbagai kasta. Mayoritas klub yang hadir berasal dari Divisi Utama. Sedangkan dari Indonesia Soccer League (ISL) hanya ada satu klub yakni Semen Padang. —Antara Report/Rappler.com
BACA JUGA: