• July 28, 2025

Kementerian Perhubungan mengklaim angka kecelakaan mudik pada Lebaran 2016 mengalami penurunan

JAKARTA, Indonesia – Kementerian Perhubungan memberikan pemaparan evaluasi pelaksanaan mudik dan balik Lebaran 2016 di kantor Kementerian Perhubungan pada Rabu, 13 Juli. Mereka mengklaim dibandingkan arus mudik tahun lalu, memang ada peningkatan kinerja.

“Secara umum lebih baik,” kata Sugiharjo, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan. Jumlah kecelakaan menurun, sementara berbagai moda transportasi seperti pesawat dan kereta api mengalami lonjakan peminat.

Transportasi kampung mudik

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Puji Hartanto mengatakan angka kecelakaan pada moda transportasi darat mengalami penurunan. Data awal arus mudik yakni 1 Juli hiBelum H+6 tercatat 4.239.043 kecelakaan yang terjadi. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 12,29 persen dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 4.832.879.

Kecelakaan yang melibatkan angkutan umum sendiri mengalami penurunan sebesar 54,58 persen. Hingga H+4 terjadi 109 kecelakaan bus; sedangkan pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 240.

Salah satu pendorongnya adalah masyarakat mulai beralih ke moda transportasi umum seperti kereta api dan pesawat. Sedangkan untuk busnya sendiri, petugas dinas transportasi setempat sangat antusias untuk menerapkannya pemeriksaan jalan.

“Tahun ini kami melakukannya secara keseluruhan, tidak lebih contoh.” kata Puji. Angkanya diperkirakan mencapai 80 persen.

Namun masih terdapat sejumlah kendala, seperti bus yang tidak sesuai sengaja ‘disembunyikan’ saat hendak diperiksa. Puji mengatakan, bus jenis tersebut sengaja tidak dikembalikan ke terminal agar bisa melintas. Begitu petugas berangkat, penumpang kembali dijemput.

Selain itu, permasalahan juga ditemukan pada bus non AKAP. Salah satu yang menarik adalah kecelakaan bus pribadi bersama karyawan di Lembang yang menewaskan 9 orang.

“Dari sini kami akan memperluasnya ke depan pemeriksaan jalan ke bus non-AKAP. “Untuk menghindari kejadian seperti ini,” kata Puji.

Sedangkan untuk mudik gratis tampaknya kuotanya masih belum tercapai. “Untuk sepeda motor hanya 42 persen; Sementara penumpang yang terjangkau hanya 77 persen, ujarnya.

Transportasi udara dan laut

Berikutnya, Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo menjelaskan mengenai arus mudik dengan pesawat. “Terdapat peningkatan penumpang udara dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.

Dari data H-12 hingga H+5 Lebaran yang dihimpun dari 35 bandara se-Indonesia, untuk keberangkatan domestik terjadi peningkatan penumpang sebesar 13,01 persen dibandingkan tahun lalu. Pada periode yang sama tahun lalu, penumpang mencapai 4.283.476 orang, dan tahun ini sebanyak 4.840.741 orang.

Sedangkan penumpang keberangkatan internasional pada periode yang sama tahun lalu mencapai 649.000 orang, dan pada tahun ini meningkat 13,55 persen menjadi 736.942 orang.

Faktor pendorong peningkatan tersebut disinyalir perekonomian masyarakat mulai membaik. Selain itu, perbaikan sarana dan prasarana bandara juga turut berkontribusi. Sedangkan untuk keterlambatan, Suprasetyo mengatakan hanya ada 5, karena alasan operasional.

Sejak H-12 hingga H+5 Idul Fitri, Ditjen Perhubungan Udara melakukan pemeriksaan seluruh pesawat masing-masing sebanyak 3 kali. Sebanyak 580 pesawat diperiksa meskipun hanya 529 yang digunakan, begitu pula penerbangan tambahan. Mereka mengaku selektif dalam menyediakan slot terbang.

“Kami juga menambahkan penerbangan ekstra menjadi 636, namun yang terpakai dan dipenuhi hanya 330,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Tonny Boediono, mengatakan kepada angkutan laut tidak ada kendala berarti. “Paling-paling hanya kelebihan penumpang, tapi kami juga berhasil mencegahnya,” ujarnya.

Brexit dan jalur kereta api

Prasetyo Boeditjahjono, Direktur Jenderal Perkeretaapian, mengatakan perlintasan sebidang menjadi salah satu penyebab kemacetan. “Volume mobil semakin meningkat, waktu penyeberangan kereta api juga semakin meningkat. “Setiap 8 menit barnya tutup,” ujarnya

Berdasarkan data, terdapat sekitar 4.000 perlintasan kereta api di Pulau Jawa dan 500 di Pulau Sumatera. Persimpangan ini, jelasnya, dibangun saat jumlah mobil pribadi belum banyak sehingga tidak menjadi kendala berarti. Namun, situasinya telah berubah dan pemerintah harus segera bertindak.

Puncaknya saat ini ada 4 simpang susun di Jawa Tengah dan Jawa Timur, salah satunya di Madiun yang sudah dipesan. Mereka akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat jembatan layang atau kereta bawah tanah untuk menghindari konfrontasi dengan kereta.

“Sekarang tinggal masalah anggaran. Kalau Kementerian Pekerjaan Umum sudah ada, maka segera dilaksanakan. Kalau tidak, Menteri Perhubungan (Ignasius Jonan) bersedia mengerjakannya, asalkan lahannya pasti siap dibangun, kata Prasetyo. Proyek ini akan selesai secepatnya.

Satu hal lagi yang perlu dipikirkan adalah kemacetan panjang di tolafrithek Oos-Brebes atau ‘Brexit’. Puji mengatakan, kendalanya pintu keluar lebih kecil dan kendaraan harus antri.

“Begitu berangkat langsung menuju jantung utama Kota Brebes ya Bagaimana rekayasa lalu lintas,” ujarnya. Kedepannya, pembangunan infrastruktur di jalan tol akan terus dilakukan, termasuk memperbanyak pintu keluar dan jalur agar distribusi kendaraan semakin merata.

Puji juga menyoroti fasilitas di jalan tol seperti tempat istirahat, SPBU, dan toilet. Harus ada pengaturan aliran pada kawasan ini agar tidak menimbulkan penyumbatan.

“Jangan istirahat terlalu lama, biar bisa bergantian dengan orang lain,” kata Sugiharjo. Kementerian Perhubungan akan melanjutkan rapat evaluasi pada Senin 18 Juli. -Rappler.com

BACA JUGA:

Keluaran SDY