• November 27, 2024
Kerusuhan Pilkada, Bandara Intan Jaya Papua Dihadang Massa

Kerusuhan Pilkada, Bandara Intan Jaya Papua Dihadang Massa

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Sejumlah kantor pemerintahan dibakar

JAYAPURA, Indonesia – Ribuan orang menyerbu Bandara Bilogai Sugapa pada Kamis, 31 Agustus 2017. Mereka menduduki bandara dengan berbagai spanduk dan mengancam akan membakar kantor dan rumah pemerintah.

Aksi massa ini dipicu oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 29 Agustus lalu yang memenangkan pasangan nomor urut 3 Natalis Tabuni dan Yann Robert Kobogoyauw di Pilkada Kabupaten Intan Jaya.

Putusan MK tersebut juga membatalkan putusan KPU setempat yang sebelumnya menetapkan pasangan nomor urut 2 Ylulius Yapugau dan Yunus Kalabetme sebagai pemenang.

Para pengunjuk rasa menilai bupati yang dipilih berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi itu korup sehingga tidak berhak lagi menjadi bupati. Mereka juga menilai penetapan bupati terpilih menurut putusan MK tidak sah, karena mengabaikan putusan KPU Intan Jaya.

Mereka mengultimatum MK untuk mencabut putusan yang memenangkan pasangan Natalis Tabuni dan Yann Robert Kobogoyauw dalam tiga hari ke depan. Jika tidak, mereka mengancam akan membakar.

Saat ini, mereka telah menutup Bandara Bilogai Sugapa dengan batu, tiang besi listrik, dan ban yang dibakar. Akibatnya, sejumlah penerbangan dari dan ke Sugapa dibatalkan.

Juru Bicara Polda Papua Kombes Ahmad Mustafa Kamal mengatakan hingga Kamis, 31 Agustus, situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Sitkamtibmas) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya masih belum kondusif.

Hampir tidak ada aktivitas masyarakat, kios-kios tutup semua, kelompok massa yang melakukan aksi masih berkumpul di tempatnya masing-masing, kata Ahmad Mustafa.

Bandara Sugapa belum bisa dibuka karena pihak berwenang masih melakukan negosiasi dengan pengunjuk rasa. Saat ini rombongan Kapolres Paniai tiba di Kabupaten Sugapa dengan menggunakan helikopter dari Kabupaten Nabire.

Rombongan tidak bisa mendarat di Bandara Biligai Intan Jaya karena bandara masih dihadang massa. Akhirnya rombongan mendarat di lapangan antara kantor DPR dan kantor PU, ujarnya.

Sementara itu, aparat gabungan TNI/POLRI masih berjaga di titik kumpul massa aksi. Aparat juga melakukan patroli di tempat-tempat rawan konflik seperti Kantor Bupati Intan Jaya dan Bandara Sugapa.

Punya peluang untuk terbakar

Sejumlah pengunjuk rasa menyerbu Kantor Bupati Kabupaten Intan Jaya pada Rabu 30 Agustus 2017. Mereka kemudian dibubarkan oleh pihak berwenang. Saat itu massa bergerak menuju kantor DPRD Kabupaten Intan Jaya.

Diduga ada tiga orang yang masuk ke kantor Inspektorat dan mulai menggunakan solar di sana.

Anggota Sat Intelkam Polres Paniai langsung menuju TKP dan meminta bantuan anggota Polres Paniai lainnya serta anggota Polsek Sugapa untuk membantu memadamkan api.

Namun selang beberapa saat, terlihat kepulan asap di atap Kantor Perhubungan Kabupaten Intan Jaya dan anggota yang berada di lokasi segera menuju kantor untuk kembali memadamkan api dengan menggunakan genangan air di sekitar kantor dan alat apa pun. mereka punya. bisa.

Setelah api di Kantor Perhubungan berhasil dipadamkan, anggota Brimob BKO Polsek Paniai yang berada di Guest House berteriak memberitahukan bahwa terlihat ada asap di Kantor Pelayanan Kesehatan, kemudian anggota langsung menuju kantor untuk memadamkan api.

Sekembalinya dari Dinas Kesehatan, anggota ingin kembali ke Mapolsek Sugapa, namun sesampainya di depan Guest House, anggota kembali melihat asap di Kantor Perhubungan, sehingga anggota kembali ke kantor sekitar kantor. api.

Diduga pelaku melakukan pembakaran dengan bahan bakar bensin dan solar yang sengaja dituangkan ke meja dan tembok kantor agar mudah terbakar. Kantor yang dibakar massa adalah kantor Dinas Bappeda Kabupaten Intan Jaya, Kantor Dinas Kesbangpol Kabupaten Intan Jaya, serta kantornya Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya.

—Rappler.com

SGP Prize