• November 24, 2024
Kesalahan yang sering dilakukan kaum milenial saat membuat resume

Kesalahan yang sering dilakukan kaum milenial saat membuat resume

Setelah memperbaiki kesalahan ini, Anda akan siap berkompetisi!

Jakarta, Indonesia – Daftar Riwayat Hidup (CV) ibarat “jendela” yang memperlihatkan latar belakang seorang pencari kerja hingga calon pemberi kerja. Oleh karena itu sudah sepantasnya CV ditulis dengan sepenuh hati.

Apalagi, mencari pekerjaan saat ini bukanlah hal yang mudah. Untuk itu, resume menjadi salah satu kunci utama “menjual” kemampuan yang Anda miliki. Namun terkadang banyak generasi milenial yang menganggap remeh resume ini.

Tahukah Anda, jika sebuah perusahaan membutuhkan pekerja, pasti akan kebanjiran ratusan, bahkan ribuan resume setiap harinya. Dan CV yang dipilih pasti mempunyai keistimewaan tersendiri sehingga bisa terpilih untuk proses seleksi.

Bukan soal apakah CV Anda penuh dengan pengalaman kerja atau banyak prestasi. Meskipun itu penting. Namun sebenarnya banyak sekali hal-hal kecil yang tercantum dalam resume yang terkadang diabaikan oleh para pencari kerja milenial dan mengakibatkan resume mereka tidak diperhatikan sama sekali.

Dengan menghindari kesalahan dalam pembuatan resume di bawah ini, dijamin Anda akan siap bersaing dan mengikuti proses seleksi untuk mendapatkan pekerjaan.

Juga sangat

Bahkan sebelum Anda membaca detail kalimat demi kalimat dalam resume Anda, seorang pencari kerja pasti akan menolak resume yang terlalu “sibuk”. Bayangkan jika CV Anda memiliki terlalu banyak gambar, foto, berkas GIF tidak penting atau malah teks dengan warna berbeda, dipastikan CV Anda akan langsung terlewat.

Sederhana namun penuh informasi berimbang menjadi kunci sukses sebuah CV. Jika perusahaan pencari kerja membutuhkan portofolio daftar lengkapnya, nanti bisa ditindaklanjuti dengan formatnya mengajukan berbeda dan ringkas.

Pastikan semuanya mengajukan CV lengkap Anda dapat diunduh dengan mudah sehingga tidak merepotkan perusahaan pencari kerja.

Terlalu bangga pada diri sendiri

Ingat, yang akan melihat resume Anda adalah para senior yang sudah berkecimpung di dunia kerja. Jadi, bagi sebagian besar dari mereka, generasi milenial adalah “anak-anak” yang belum mengetahui banyak hal. Meski anggapan itu tidak selalu benar.

Namun sebisa mungkin hindari kalimat-kalimat yang terlalu boros, terlalu sombong pada diri sendiri. Langsung saja ke intinya, jangan berbasa-basi juga. CV juga bukan media yang tepat untuk menyisipkan lelucon.

Segala prestasi yang telah Anda raih, berapapun jumlahnya, tidak perlu terlalu dilebih-lebihkan. Hanya sampaikan poin-poin penting saja. Kecuali nanti di sesi wawancara calon pencari kerja bertanya lebih jauh mengenai pencapaian Anda, inilah saat yang tepat untuk menjelaskan lebih detail.

Salah ketik!

Mungkin terdengar sederhana dan sepele, namun ini adalah suatu hal salah ketik alias salah ketik bisa menjadi salah satu faktor penentu apakah kamu seseorang berorientasi pada detail atau sosok yang dapat diandalkan.

Apalagi jika Anda melamar pekerjaan atau perusahaan yang bergerak di bidang produksi konten, media atau apapun yang berhubungan dengan data dan teks. Bebas salah ketik adalah syarat utamanya.

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Jika kamu masih satu lulusan baru, maka wajar untuk menambahkan informasi tentang IPK ke resume Anda. Namun jika Anda sudah memiliki pengalaman kerja lebih dari 3 tahun, Anda tidak perlu lagi mencantumkan IPK. Lebih baik fokus pada pencapaian dan riwayat pekerjaan Anda.

Jangan langsung mengambil kesimpulan

Di akhir CV Anda, sangat disarankan untuk menulis kesimpulan singkat yang menggambarkan diri Anda. Keterampilan apa yang Anda miliki dan apa yang dapat Anda tawarkan kepada perusahaan? Tidak perlu mencantumkan impian dan tujuan hidup. Tidak perlu sejauh itu. Terlalu banyak informasi. Fokus pada kekuatan dan kemampuan Anda secara profesional.

Jangan lupa sampul surat

Seringkali hanya seorang pencari kerja Tiba-tiba kirim resume tanpa informasi apa pun. Hal ini sangat tidak dianjurkan. Jika Anda mengirim melalui email, pastikan Anda menuliskannya subjek jelas di email. Misalnya, “Lamaran untuk posisi Staf Keuangan”. Hal ini akan sangat membantu perusahaan memilah resume yang masuk.

Satu lagi dan mungkin yang paling penting, jangan pernah lupa sampul surat. Tuliskan tujuan Anda mengirimkan CV Anda. Posisi apa yang Anda lamar? Bagaimana Anda mengetahui lowongan tersebut dan apa yang membuat Anda tertarik? Ini akan menjadi pertanda baik “perkenalan”, sebelum pencari kerja membuka resume Anda lebih jauh.

Faktanya, hal terpenting dalam proses pencarian kerja adalah ketika Anda menawarkan apa yang orang lain tidak tawarkan. Menjadi berbeda adalah kunci utama, apalagi bagi generasi milenial yang terkadang berpenampilan dan merasa terlalu “seragam”. Perhatikan kesalahan apa yang mungkin dilakukan pesaing Anda dan pelajari cara menerapkannya.

Tetap semangat! -Rappler.com

unitogel