• October 11, 2024
Kesempatan kedua Evan Dimas tampil di Eropa

Kesempatan kedua Evan Dimas tampil di Eropa

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Evan Dimas mendapat kesempatan kedua bermain di kompetisi Liga Spanyol. Setelah sebelumnya sempat menjalani uji coba bersama klub UE Llagostera, kini Evan berkesempatan berlatih bersama tim RCD Espanyol B.

JAKARTA, Indonesia – Suasana di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga mendadak ramai, Selasa 2 Februari. Puluhan awak media memenuhi ruang konferensi pers. Saat yang ditunggu-tunggu selama ini akhirnya tiba. Pemain Indonesia berpeluang memperkuat klub-klub Eropa.

Suasana semakin riuh saat Evan Dimas Darmono keluar lampu dengan Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga. Pemain asal Surabaya itu sengaja menemui Menpora. Tujuannya untuk mendapat persetujuan karena akan segera berangkat ke Spanyol.

Pemain produk akademi sepak bola Mitra Surabaya itu berkesempatan berlatih bersama RCD Espanyol B. Jika klub Spanyol itu puas dengan penampilan Evan, ia akan bermain di Negeri Matador.

Saat acara perpisahan, pemain berusia 20 tahun itu diberi “titipan” khusus oleh Menteri Pemuda dan Olahraga. Bukan uang, bahkan titipan doa pun tidak. Tapi sarung berwarna hijau tua.

“Saya tidak memberi uang jajan kepada Evan, saya memberinya sarung. “Untuk selalu mengingat beliau dan suatu saat nanti ketika beliau kembali ke Indonesia akan menjadi lebih baik lagi,” kata Menpora.

Evan mengaku tersanjung dengan dukungan Menpora. Ia pun optimistis kesempatan keduanya berlatih di Spanyol ini akan membuahkan hasil positif. “Sebelum saya gagal, semoga kali ini saya bisa melanjutkan ke sana,” kata mantan kapten timnas U-19 itu.

Keyakinan pemain asal Surabaya itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, dia punya banyak pengalaman sebelumnya. Ia pernah mengikuti sesi latihan di FC Barcelona, ​​​​dan kemudian bergabung uji coba alias uji kemampuan di UE Llagostera.

Dengan pengalaman tersebut, ia yakin akan ada peningkatan dalam latihan yang dijalaninya bersama Espanyol B. Apalagi ia mulai paham betul dari segi karakteristik permainan, metode latihan dan juga kedisiplinan. “Saya tidak tahu banyak sebelumnya,” katanya.

Apalagi latihan di Spanyol kali ini bukan seminggu atau dua minggu, melainkan empat bulan. Lamanya waktu tersebut menunjukkan keseriusan tim yang mengundangnya. Selain itu, lamanya waktu membuat Evan akan mendapat pelatihan intensif agar bisa beradaptasi secara maksimal.

Apa perbedaan metode pembinaan di sana dan di Indonesia? Evan mengatakan disiplin dasar dan strategi pelaksanaan taktik sangat berbeda dengan di Indonesia.

“Di sana cukup disiplin. Saya harus menggandakan apa yang telah saya lakukan sejauh ini. Main di sini bagus, belum tentu di sana,” ujarnya.

Tips mengatasi stres mental

Latihan keras bukanlah hal yang paling dikhawatirkan Evan. Padahal, faktor psikologis dan spiritual adalah dua hal yang harus ia atasi. “Kalau dibilang begitu, lawan saya bukan hanya pemain lain, cara latihan pelatih, tapi saya sendiri,” kata Evan.

Sebagai pemain muda, Evan pasti akan merindukan keluarga dan pacarnya di Indonesia. Maka dari itu, Evan harus bisa bertahan suasana hatitidak menjatuhkan dan tetap pada performa puncak.

Namun, Evan punya cara tersendiri untuk mengatasi kendala tersebut. Ia akan mengajak teman bermainnya, Puguh, untuk menemaninya di Spanyol selama empat bulan.

“Aku akan punya teman untuk diajak bicara nanti. Jadi jangan bosan. Dia adalah teman sejak kecil, di sampingku. “Jadi kalau kamu mau pergi ke suatu tempat, kamu bisa menemaniku nanti,” ucapnya.—Rappler.com

BACA JUGA:

Sidney siang ini