• March 10, 2025

Kesetaraan mungkin menjadi kunci kemajuan Indonesia

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Indeks Kesetaraan Gender (GEI) Indonesia saat ini berada pada peringkat 105 dunia

JAKARTA, Indonesia – Direktur UNDP Indonesia Christophe Bahuet mengatakan kesetaraan adalah kunci kemajuan bangsa. Saat ini kesetaraan masih menjadi isu di Indonesia.

“Cara terbaik bagi Indonesia untuk meningkatkan pembangunan manusia adalah dengan mengatasi masalah kesetaraan,” kata Christope saat memaparkan Laporan Pembangunan Manusia UNDP 2016 di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu, 22 Maret 2017.

Bahuet mengatakan, kinerja Indonesia dalam pembangunan manusia sebenarnya sangat baik di mata PBB, namun kinerja tersebut masih bisa ditingkatkan.

“Lihatlah indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia selama 25 tahun terakhir, negara ini termasuk salah satu yang mengalami kemajuan terbaik, namun kenyataannya angka tersebut masih di bawah rata-rata regional,” ujarnya.

Indonesia, lanjut Christope, masih bisa berkembang lebih jauh, terutama dari segi angka harapan hidup dan kesehatan, tidak hanya dari segi fasilitas, tapi juga kualitas. “Cara paling efektif adalah memperjuangkan kesetaraan,” ujarnya.

Menurut Indeks Kesetaraan Gender (GEI) yang dilaporkan UNDP, Indonesia saat ini berada di peringkat 105 dunia, hanya tiga peringkat lebih tinggi dibandingkan peringkat keempat pada tahun lalu. Indonesia masih berada diantara negara tetangga seperti Filipina (96).

Ansye Sopacua, Penasihat Pembangunan Berkelanjutan UNDP Indonesia, mengatakan permasalahan kesetaraan di Indonesia dapat ditemukan di berbagai sektor.

Mulai dari rendahnya partisipasi sekolah dasar dan menengah, kurangnya akses terhadap kesehatan, tingginya beban perawatan, hingga kurangnya rasa aman dan perlindungan di hari tua, perempuan Indonesia terus menghadapi ancaman.

PNB per kapita perempuan pada tahun 2016 hanya mencapai 6.668, kurang dari separuh output produksi jasa dan barang laki-laki yang mencapai 13.391.

Ia juga mengatakan, hanya 42,9% perempuan di Indonesia yang mengenyam pendidikan menengah, 50,9% bekerja, dan 17,1% menduduki kursi parlemen.

“Masih ada peluang untuk memperkuat pembangunan manusia, dan isu kesetaraan ini tidak hanya terjadi di Indonesia,” kata Christophe.

—Rappler.com

uni togel