Ketahuan mentransfer minyak, Pertamina memutus kontrak kapal MT Andhika Arsanti
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Perusahaan berusaha mengurangi kerugian minyak sebanyak mungkin. Pasokan BBM dan gas saat lebaran dijamin aman
JAKARTA, Indonesia – PT Pertamina (Persero) dipastikan akan mengakhiri kontrak piagam MT Andhika Arsanti usai kedapatan melakukan pemindahan minyak milik Pertamina ke kapal lain secara ilegal.
Vice President Corporate Communications Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan MT Andhika Arsanti yang disewa perseroan untuk mengangkut minyak mentah ke Refinery Unit (RU) III Plaju ditangkap Polairud dini hari pada Kamis, 23 Juni.
Kapal tersebut ditangkap di sekitar muara Musi, Sumatera Selatan, saat sedang memindahkan muatan secara ilegal ke kapal MT Merlion 2 berbendera Panama. Kapten dan panglima kapal ini ditetapkan sebagai tersangka.
Saat ini, kata Wianda, pemilik kapal sedang memenuhi kewajibannya untuk membongkar minyak yang akan disuplai untuk diolah di RU III Plaju. Sejauh ini potensi kerugian masih akan diketahui setelah kapal membongkar muatannya.
“Begitu sudah dibongkar, kami pastikan segera memutus kontrak kapal tersebut. Selain itu, kami akan memperhitungkan berapa banyak minyak yang mereka transfer secara ilegal ke pihak lain, kata Wianda dalam keterangan yang diterima Rappler, Kamis, 30 Juni.
“Kami berharap ketegasan Pertamina dapat memberikan efek jera bagi siapa pun yang masih berusaha melakukan perbuatan tercela di tengah upaya penindasan yang terus dilakukan Pertamina. kerugian pasokan minyak.”
Wianda menambahkan, “Kami tidak membayar biaya sewa kapal sampai kami selesai menghitung potensi kerugian yang dialami Pertamina. Dengan mekanisme ini, Pertamina terhindar dari kerugian finansial.”
Pertamina, kata Wianda, siap bekerja sama dengan Polairud untuk menyelesaikan kasus penangkapan kapal bermuatan minyak mentah 54.310 barel tersebut.
Polairud meminta kami ikut memantau pengukuran muatan dan kami siap memberikan informasi bila diperlukan, ujarnya.
Wianda mengatakan, Pertamina terus melakukan upaya perbaikan pengelolaan aliran minyak untuk mengurangi jumlah tumpahan atau kerugian kerugian. Hingga Mei 2016, Pertamina mampu menekan tingkat kerugian sebesar 0,19 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni 0,34 persen.
“Kasus ini memperkuat komitmen kami untuk terus menurunkan angka kerugian mencapai titik terendah dengan upaya terbaik yang bisa kami lakukan,” katanya.
Jaminan pasokan bahan bakar dan gas selama Idul Fitri
Pertamina juga menjamin pasokan bahan bakar dan gas aman selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Sekitar H-10 hingga H+10 Idul Fitri, Pertamina membentuk gugus tugas untuk memantau layanan dan ketersediaan bahan bakar dan gas.
Pertamina memprediksi peningkatan penjualan hingga 70 persen mulai H-3. “Kami telah melakukan persiapan tambahan memasok untuk menyediakannya,” kata Wianda.
Meski libur panjang Idul Fitri, masyarakat bisa membeli BBM dan gas elpiji di tempat biasa. Pertamina memerintahkan agen tetap buka.
Berikut kesiapan Pertamina dalam menyuplai BBM dan gas elpiji selama Idul Fitri:
—Rappler.com
BACA JUGA: