Ketika pria merawat kumisnya demi kesehatan
- keren989
- 0
Dana yang terkumpul akan disumbangkan untuk pasien anak penderita kanker dan penyakit berisiko tinggi
JAKARTA, Indonesia – November telah usai, namun beberapa hari awal Desember, sejumlah pria berkumis terlihat berkumpul di sebuah restoran di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Sabtu sore tanggal 3 Desember itu merupakan acara penutup Movember, sebuah gerakan penggalangan dana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kanker prostat dan penyakit yang biasa dialami pria.
Movember adalah kombinasi dari “kumis” (kumis) dan bulan November. Selama bulan November setiap tahunnya, Mo Bro (sebutan untuk peserta Movember laki-laki) menumbuhkan dan memelihara kumis selama sebulan penuh.
Caranya, pria harus mencukur kumis dan janggutnya sebelum tanggal 1 November, serta membiarkan bulu di wajah tumbuh dan merawatnya sepanjang bulan. Wajah pria yang tidak terbiasa berkumis akan terlihat berbeda dari biasanya yang kemudian menimbulkan pertanyaan dari orang-orang disekitarnya.
“Ada apa? Kenapa mereka menumbuhkan kumis?” Pertanyaan seperti inilah yang kemudian menjadi pembuka perbincangan seputar kanker prostat dan penyakit pria lainnya.
“Saya harap ada peristiwa “Tidak hanya sekedar mendonasikan dana, tapi juga bisa menjadi relawan,” kata Zack Petersen, pionir Movember di Indonesia. Menurutnya, banyak pria – juga di Indonesia – yang masih malu dan takut untuk memeriksakan kesehatannya.
Dana disumbangkan kepada masyarakat Taufan
Diharapkan dengan adanya kesempatan seperti ini, para pria semakin terpacu untuk memeriksakan kesehatannya.
Bermula di Australia pada tahun 2003, Movember dirintis oleh dua orang Australia yaitu Travis Garone dan Luke Slatter. Secara global, gerakan Movember terdengar di mana-mana, termasuk Indonesia, meski dampaknya tidak terlalu besar di Indonesia.
Indonesia sendiri memang belum terdaftar secara resmi di situs Movember.com, namun hal itu tidak menyurutkan niat Petersen dan kawan-kawan untuk memulai gerakan ini. Movember di Indonesia pertama kali diadakan pada tahun 2012. Dalam acara ini, Petersen berkolaborasi dengan komunitas Taufan untuk mengadakan acara ini.
Pada tahun pertamanya, Movember di Indonesia diikuti oleh kurang lebih 100 peserta dan berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 26 juta.
Pada tahun ketiganya, Movember di Indonesia mulai bermitra dengan situs crowdfunding (penggalangan dana) kitabisa.com. Melalui websitenya, kitabisa.com mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kampanye global Movember dengan mengajak setiap pria baik di keluarga, suami maupun pasangannya untuk memanjangkan kumisnya selama bulan November dan puncaknya akan diadakan lelang seputar kumis tersebut beserta hasilnya. akan diberikan kepada masyarakat Taufan.
“Dana yang terkumpul akan disumbangkan untuk pasien anak penderita kanker dan penyakit berisiko tinggi,” kata Yeni Dewi Mulyaningsih, pendiri komunitas Taufan.
Ia mengatakan, masyarakat Taufan akan berdonasi dengan cara mengunjungi pasien, baik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah.
Kakakmu dan adikmu
Selain Mo Bro, ada juga Mo Sista. Mo Sista bisa ikut serta dengan memotivasi pria yang dikenalnya untuk menumbuhkan kumis atau sekadar menjelaskan tujuan gerakan ini.
Mo Sista juga bisa mendaftar, memberikan donasi atau mengajak orang untuk berdonasi. Pada dasarnya Mo Sista juga melakukan hal yang sama seperti Mo Bro, hanya saja menumbuhkan kumis.
Argi Hulam Habibi, Mo Bro yang baru bergabung tahun ini mengaku mengetahui acara ini dari Twitter.
“Saya tahu Movember dua tahun lalu, tapi saya baru tahu sekarang kalau ada di Jakarta, ya baru tahun ini, jadi tahun ini saya baru bisa ikut,” kata Argi.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, Argi langsung menghubungi Petersen mengenai Movember di Indonesia. Ia berharap meski tidak menumbuhkan janggut, setidaknya para pria bisa lebih sadar akan bahaya kanker bagi pria.
Hingga akhir November, total donasi yang terkumpul sebesar Rp 27 juta. Ada sekitar 50 peserta pada acara Movember tahun ini. Diantaranya, termasuk sekitar 10 orang berkumis. —Rappler.com