Ketua Barangay bertaruh di Basilan, 3 lainnya tewas di rumahnya sendiri
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Ini dugaan kasus kekerasan pemilu. Militer mengatakan sejauh ini mereka tidak mengaitkan serangan tersebut dengan kelompok Abu Sayyaf.
KOTA ISABELA, Basilan – Calon ketua barangay Barangay Kumambaringan di Ungkaya Pukan, Basilan tewas bersama tiga orang lainnya di rumahnya sendiri pada Minggu, April.
Ini dugaan kasus kekerasan pemilu. Pihak militer mengatakan sejauh ini pihaknya tidak mengaitkan serangan tersebut dengan kelompok Abu Sayyaf, kelompok penculik untuk mendapatkan uang tebusan yang telah lama melanda provinsi tersebut.
Militer mengatakan para saksi melaporkan bahwa orang-orang bersenjata menyerang kediaman mantan kapten barangay Usan Asani pada pukul 5:30 pagi pada hari Minggu.
“Serangan ini sedang diselidiki. Sejauh ini kami belum memiliki indikator yang menghubungkan hal tersebut dengan serangan teroris,” kata Brigjen Juvymax Uy, Komandan Satgas Gabungan Basilan.
Orang-orang bersenjata hanya menargetkan rumah Asani, kata para saksi. Dia baru-baru ini mengajukan pencalonannya sebagai Ketua Barangay. (BACA: Barangay, SK Pemilu 2018: Kalender Kegiatan, Daftar Larangan)
Ketua barangay petahana Hernie Asao bekerja sama dalam penyelidikan ini. Ia dilaporkan tiba di markas besar Batalyon Infanteri ke-18 di Ungkayapukan, di mana senapan M16 dan peluncur granat M203 miliknya disita.
Dia dilaporkan akan menghadapi tuduhan kepemilikan senjata api ilegal dan pelanggaran larangan senjata.
Uy mengatakan mengamankan pemilu di Basilan merupakan sebuah tantangan, namun kerja sama warga sangat membantu. Pemilihan akan diadakan pada 14 Mei.
“Kami mengapresiasi kerja sama warga sekitar dan tindakan cepat aparat keamanan kami. Meskipun kami tidak dapat berkomitmen terhadap insiden terkait pemilu apa pun, pasukan kami dengan berbagai organisasi akan terus bekerja lembur untuk memastikan bahwa insiden yang akan terjadi tetap terisolasi dan terselesaikan,” katanya.
“Kami diarahkan untuk memastikan pemilu yang aman dan kredibel tahun ini 14 Mei,” dia berkata.
Asani dibunuh bersama 3 orang lainnya yang diyakini sebagai keluarganya. Nama mereka belum dirilis ke media.
Uy mengatakan, pasukan dikerahkan untuk mengejar para penyerang. “Setelah mendapat laporan dari warga sekitar, kami langsung mendukung operasi penegakan hukum bersama rekanan kepolisian untuk memburu tersangka pelaku bersenjata,” kata Uy. – Rappler.com