
Kisah Ahok dan wanita yang berpuasa 100 hari untuknya
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Aku sangat terharu karena Umi begitu memikirkanku dan memperlakukanku seperti anaknya sendiri.”
JAKARTA, Indonesia — Ponsel sutradara sekaligus sineas Andibachtiar Yusuf berdering menembak di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.
“Aku ingin datang ke rumah ibumu,” kata seseorang melalui telepon. Beker adalah sapaan akrab bagi Andibachtiar. Sedangkan ayah yang dimaksud adalah Gubernur DKI “Ahok” Tjahaja Purnama.
Peneleponnya adalah teman Andibachtiar yang bekerja di Ahok. Dalam percakapan telepon tersebut, Andibachtiar kemudian memberikan detail alamat rumah orangtuanya.
Selesaikan dengan posisi pintu yang perlu dipukul dengan keras agar dia (ibu) mengira sayalah yang datang, tulisnya di laman Facebooknya, Selasa malam, 25 April 2017.
Tak hanya itu, Andibachtiar juga berpesan kepada penelepon, jika Ahok memang ingin menjenguk orang tuanya, ia akan meminta untuk membawakan buah kesukaan ibunya: durian. “Sejak remaja hingga saat ini, kami masih sering berebut kunyahannya,” tulis Andibachtiar.
Tak disangka, Ahok ternyata benar-benar datang ke rumahnya. Tak hanya itu, Ahok juga membawa durian pesanannya. Hal itu ia ketahui dari pesan singkat yang dikirimkan ibunya.
“Ahok bawa saur durian lagi, amak mantap! “Pertemuan berjalan lancar dan aman serta kondusif untuk bertemu sayang hahaha!” Demikian tulis ibu Andibachtiar. Tak lama kemudian, ibunya menelepon untuk menceritakan pertemuannya dengan Ahok.
Terima kasih saudara @basukibtp Nyokap, seharian ini aku tertawa-tawa, kita sudah tidak bertemu lagi, tapi nada teks atau suaranya menyampaikan kebahagiaan, pungkas Andibachtiar dalam postingannya di Facebook.
Andibachtiar menyebut ibunya adalah pendukung setia Ahok. Bahkan, dia sangat menyukai Ahok hingga ibunya rela tidak mudik ke Sumbar karena mayoritas masyarakat di sana (keluarganya) tidak menyukai Ahok.
“Saya masih ingat terakhir kali kami ke Payakumbuh dan Nyokap, kami di-bully oleh keluarga kami karena pilihan politik kami yang bertentangan dengan 87,6% bangsa Minangkabau,” tulis Andibachtiar.
Ibunya pun menangis saat mengetahui Ahok dan Djarot Saiful Hidayat kalah di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua melalui penghitungan cepat. “Ibuku menelepon sambil bersenandung sambil terdengar sedikit menangis.”
Kisah Andibachtiar, Ibunya, dan Ahok bisa Anda baca langsung di halaman Facebook Andibachtiar Yusuf di sini.
Ahok pun menceritakan pertemuannya dengan ibu Andibachtiar yang ternyata adalah Umi Nurul. Pertemuan tersebut berlangsung pada Selasa, 25 April 2017, di rumah Umi Nurul di Cempaka Putih.
“Beliau beberapa kali datang ke Rumah Lembang saat kampanye kemarin. Kali ini saya menepati janji datang ke rumah Umi Nurul, tulis Ahok di akun Instagram miliknya, Selasa, 25 April.
Di akun tersebut, Ahok juga mengunggah foto dirinya dan Umi Nurul sedang mengobrol. Sekilas terlihat seikat pisang dan sebotol air mineral di atas meja.
Menurut Ahok, Umi Nurul berpuasa 100 hari untuk mendoakan dirinya dan Djarot. “Saya terharu sekali Umi begitu memikirkan saya dan diperlakukan seperti anak sendiri,” tulis Ahok.
Mata kiri Umi Nurul yang bengkak juga tak luput dari perhatian Ahok. Menurut Umi Nurul, matanya bengkak akibat gedoran pintu. “Semoga lekas sembuh, Umi Nurul. Saya sekarang senang ibu saya menambahkan satu lagi.” —Rappler.com