• April 7, 2025
Kisah Mutiara, atlet Paralimpiade termuda yang memecahkan rekor ASEAN

Kisah Mutiara, atlet Paralimpiade termuda yang memecahkan rekor ASEAN

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Meski memiliki keterbatasan fisik, Mutiara tidak minder dan terus berprestasi. Saat ini, ia telah mengantongi 3 medali emas di cabang renang

BANDUNG, Indonesia – Usianya masih 12 tahun, namun Mutiara Cantik Harsanto berhasil memecahkan rekor renang gaya dada 50 meter putri pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XV/2016 Jawa Barat. Ia mencatatkan waktu 44 menit 87 detik, melampaui catatan waktu atlet Myanmar Thin Thin Kang di ASEAN Para Games. Thin Thin mencatatkan waktu 50 menit 21 detik saat itu.

Selain memecahkan rekor ASEAN, Mutiara juga berhasil memecahkan dua rekor Peparnas. Saat ini, total ada 3 medali emas yang berhasil diraih siswa kelas 6 SD. Prestasi luar biasa yang diraih Mutiara di multievent nasional meski baru pertama kali ikut serta. Selain itu, ia berhasil meski memiliki keterbatasan fisik.

“Saya senang, terharu sekaligus bangga bisa memuaskan orang tua saya,” kata Mutiara yang ditemui Rappler di Trans Super Mall pekan lalu.

Ia mengaku memulai karirnya sebagai perenang saat berlatih pada usia 8 tahun bersama kakak laki-lakinya di sebuah klub renang di Nganjuk, Jawa Timur. Gadis yang memiliki keterbatasan pada tangan kanannya ini tidak merasa takut saat berolahraga, bahkan saat bertanding melawan teman-temannya yang memiliki kemampuan fisik yang lengkap. Namun Mutiara belum berhasil meraih prestasi apa pun saat itu.

“Yah, aku kalah. “Mereka lebih baik,” katanya sambil tertawa.

Ia mulai mengikuti kejuaraan renang khusus penyandang disabilitas pada tahun 2015 dengan mengikuti kejuaraan antar pelajar di kotanya. Tanpa ragu ia berhasil meraih 3 medali emas.

Mutiara kemudian melaju ke kejuaraan nasional di Solo dan meraih 2 medali emas dan 1 medali perak. Prestasi tersebut kemudian mengantarkannya ke Peparnas 2016.

Keterbatasan fisik terbukti tidak menyurutkan semangat Mutiara untuk berprestasi. Bahkan, bocah ini berhasil mendobrak batasan yang menjadi tagline Peparnas XV/2016 Jawa Barat.

“Dulu aku insecure, tapi sekarang sudah tidak,” ucapnya percaya diri.

Mutiara mengaku akan terus memacu diri agar bisa berprestasi hingga bisa lolos ke Paralimpiade. Ia berpesan kepada teman-teman seusianya untuk terus meraih cita-citanya.

“Tetap semangat yang utama, berdoa dan berlatih terus menerus untuk meraih prestasi,” ujarnya.

Tidak pernah mempertimbangkan sebaliknya

Di balik prestasi gemilang Mutiara, ada sosok ibunya, Eka Hartanti yang terus memberikan dukungan. Meski dukungan yang diberikan Eka sederhana, namun ternyata memberikan dampak psikologis yang luar biasa bagi Mutiara.

Lantas dukungan apa yang Eka berikan kepada Mutiara? Ia mengaku tidak pernah memperlakukan Mutiara dan anak-anaknya yang lain secara berbeda. Hal inilah yang diduga Eka menjadi kunci kepercayaan diri Mutiara saat ini.

“Saya tidak pernah mengira dia berbeda. Saya memperlakukannya sama seperti saya memperlakukan kakak laki-lakinya yang bertubuh normal. Makanya anak jadi percaya diri kan? “Karena saya yakin kepercayaan diri anak datangnya dari orang tuanya,” kata Eka yang didampingi Mutiara.

Namun Eka tak menyangka putrinya bisa meraih prestasi luar biasa tersebut. Eka awalnya tak punya cita-cita saat mendaftarkan Mutiara di klub renang. Yang ada di pikirannya saat itu hanyalah menjaga kesehatan tubuh Mutiara.

“Awalnya saya berpikir berenang akan membuat tangan saya tetap sehat. Saya pikir lengannya akan sepanjang itu. “Sebelumnya tangannya di belakang punggung,” kata perempuan berusia 38 tahun itu.

Eka menceritakan, Mutiara mengalami cacat pada tangan kanannya sejak ia lahir pada 27 Maret 2004. Ibu dua anak ini mengaku belum mengetahui apa penyebab tangan kanan anaknya tidak normal. Ia mengaku hanya bisa pasrah dan menganggapnya sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

“Saya terima saja, ikhlas dari Allah. “Saya kira, tidak sembarang orang diberikan hal seperti itu,” ujarnya.

Makanya Eka dan suaminya menamakannya Mutiara Cantik Harsanto. Karena baginya setiap anak yang dilahirkan tetap cantik seperti gadis lainnya. Pesan serupa juga disampaikan Eka kepada para orang tua lainnya yang memiliki anak dengan keterbatasan fisik. – Rappler.com

Live Result HK