• November 28, 2024
Kisah perjuangan Ariska Putri Pertiwi memperebutkan gelar Miss Grand International 2016

Kisah perjuangan Ariska Putri Pertiwi memperebutkan gelar Miss Grand International 2016

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Ariska Putri Pertiwi berhasil meraih gelar Miss Grand International pada 25 Oktober

JAKARTA, Indonesia — Sakit dulu, nikmati nanti. Pepatah ini sangat tepat menggambarkan perjuangan Ariska Putri Pertiwi, Juara Kedua Puteri Indonesia 2016 yang meraih mahkota Miss Grand International pada 25 Oktober.

Ariska dikenal sebagai wanita yang ambisius. Dia memasuki dunia untuk pertama kalinya kompetisi melalui terpilihnya Puteri Indonesia Sumut pada tahun 2014, namun saat itu ia merasa kurang senang.

Satu tahun kemudian, Ariska langsung kembali mencoba peruntungannya di ajang yang sama. Terakhir, perempuan kelahiran 13 Januari 1995 ini dipercaya mewakili Provinsi Sumatera Utara di ajang tersebut. Putri Indonesia 2016 yang terjadi pada bulan Februari lalu.

Pada kesempatan ini Ariska kembali kecewa. Seperti semua kontestan, ia memiliki keinginan untuk merayakan mahkota utama sebagai Puteri Indonesia.

Dengan segala persiapan dan kerja keras yang dilakukannya, Ariska pada akhirnya hanya berhasil menempati posisi keempat. Meski merasa kecewa, mantan Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira yang juga mentornya memberikan semangat.

Elvira pun membantu mempersiapkan Ariska untuk maju ke acara tersebut Nona Grand Internasionalbersama Yayasan Puteri Indonesia, desainer dan trainer.

Tak hanya ambisi Ariska yang besar, semangat dan konsistensinya juga mendapat pujian dari Elvira. Hal ini meyakinkannya bahwa Ariska mempunyai potensi besar di dunia kompetisi.

“Saya melihat Ika adalah orang yang sangat berdedikasi. Kalau mau A, ya A, Bagaimana Metode. “Kalau orang bilang dia ambisius, itu benar, karena dalam hidup harus punya ambisi,” kata Elvira dalam jumpa pers di Jakarta, Senin 21 November.

Setelah resmi menjadi wakil Indonesia di acara tersebut Nona Grand Internasional, kesulitannya juga tidak berhenti. Padahal, hari-hari pertama masa karantina di Las Vegas, Amerika Serikat merupakan masa-masa tersulit karena banyak hal yang tidak diinginkan terjadi menjelang keberangkatan, salah satunya telepon berjalan Ariska rusak.

“Begitu saya sampai menangis, saya menangis tersedu-sedu, saya tidak tahu kenapa. Mungkin karena saya merasa ingin jalan saja, banyak sekali cobaannya, kata Ariska dalam jumpa pers, Senin.

Namun berbagai kesulitan dan kegagalan yang dialami Ariska akhirnya membuahkan hasil yang manis. Kini Ariska yakin, segala usaha keras yang dilakukan pasti akan membuahkan hasil maksimal.

Bagi Ariska, kegagalan meraih mahkota utama Puteri Indonesia 2016 merupakan jalan terbaik Tuhan karena berhasil membawa pulang mahkota tersebut. kontes kecantikan Internasional pertama bagi Indonesia. —Rappler.com

SDy Hari Ini