
Kisah Tatjana Saphira yang memulai karirnya dengan penolakan
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Sebelum tenar seperti sekarang, Tatjana Saphira mengaku tak punya bekal yang cukup untuk menghadapi kritik yang diterimanya.
JAKARTA, Indonesia — Tidak mudah untuk meniti karir di dunia hiburan dan kemudian meraih kesuksesan. Hal inilah yang dirasakan aktris muda Tatjana Saphira. Kini di usianya yang baru menginjak 20 tahun, Tatjana bersyukur bisa meraih kesuksesan dan popularitas di dunia hiburan Tanah Air sebagai seorang aktris.
Terbaru, Tatjana baru saja merilis filmnya yang bertajuk Manis 20. Setelah ini dia siap untuk mulai syuting film tersebut Ayat Cinta 2 yang rencananya akan dimulai pada akhir bulan ini. Satu demi satu prestasi yang diraih Tatjana membuatnya tetap bersyukur. karena karirnya berjalan lancar.
(BACA JUGA: Dua Aktris Baru Terungkap dalam Pemeran ‘Ayat-Ayat Cinta 2’)
“Saya bersyukur atas semua kesempatan yang saya dapatkan tahun ini. Bagi saya, dari tahun ke tahun pasti ada sesuatu yang berharga yang saya rasakan. Ada juga pelajaran yang saya pelajari. “Dan menurut saya yang paling penting adalah dari tahun ke tahun saya berkembang sebagai pribadi dan karir saya,” kata Tatjana saat ditemui usai acara. Prekuel film Ayat-Ayat Cinta 2 di Senayan City, Jakarta, Jumat, 7 Juli lalu.
Satu demi satu proyek film datang dan dikerjakan melalui Tatjana. Namun secara spesifik, aktris kelahiran 21 Mei 1997 ini mengaku belum memiliki target karirnya di dunia entertainment. “Sejak awal, yang saya inginkan di dunia perfilman adalah menjadi aktris yang bisa memainkan berbagai jenis peran. “Iya, aku berdoa semoga setiap mendapat tawaran film, aku mendapat tawaran peran yang menantang, berbeda, yang bisa menunjukkan sisi lain dari Tatjana,” jawabnya bijak.
Tatjana ingat betul bahwa semua kesuksesan yang diraihnya kini bukanlah hasil instan. Bahkan di awal karirnya, Tatjana sudah sangat akrab dengan penolakan. “Banyak hal yang diawali dengan penolakan, saat pertama kali memasuki dunia hiburan atau dunia pertunjukan Itu sebagai pribadi tokoh masyarakat Mau tidak mau harus berinteraksi dengan masyarakat atau netizen. Yah, tidak ada seorangpun yang pernah mengajariku bagaimana harus bereaksi ketika aku menerima komentar yang tidak baik, ketika aku diremehkan oleh orang lain, dihina dan sebagainya. Jadi ya, dukanya lebih seperti itu, belajar bagaimana menjadi kuat menghadapi semuanya.”
“Tapi ya, menurut saya itu bagian dari proses, semua orang pasti pernah merasakan hal itu. Jadi bagiku lebih baik santai saja, mengikuti arus Ayo.”
Sebagai risiko terhadap komitmennya terhadap urusan karir, Tatjana pun untuk sementara mengesampingkan pendidikan. Namun meski tak menjalani pendidikan formal, Tatjana mengaku terus memperkaya diri dengan pendidikan nonformal.
“Yang namanya pendidikan, apalagi di zaman sekarang ini akses informasi sangat mudah. Jadi kalau pendidikan formal, saat ini saya tidak ambil, informal saja pasti ada. Yang penting kita sendiri haus akan ilmu pengetahuan, karena jika kita ingin mempelajari sesuatu kita bisa melakukannya dengan berbagai cara, yaitu dengan membaca buku, Mencari di internet, atau bertemu orang.” —Rappler.com