Komdis PSSI menyetujui, Manajer Persib mengajukan banding
- keren989
- 0
Komdis PSSI juga menjatuhkan sanksi terhadap Vladimir Vujovic
BANDUNG, Indonesia – Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi terhadap Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. Berdasarkan putusan Nomor 121/L1/SK/KD-PSSI/XI/2017 tanggal 7 November 2017, Umuh divonis larangan kegiatan sepak bola di lingkungan PSSI selama 6 bulan dan denda Rp50 juta. Sanksi tersebut diputuskan setelah Komisi Disiplin PSSI menggelar sidang pada Selasa, 7 November 2017.
Sanksi tersebut dijatuhkan Kompol PSSI dengan mengacu pada Pasal 22 Kode Disiplin PSSI karena Umuh dianggap berperilaku buruk pada laga Persib Bandung vs Persija, di Stadion Manahan Solo, Jumat 3 November 2017.
Tak hanya Umuh, Komdis PSSI juga memberikan sanksi kepada Vladimir Vujovic yang divonis larangan bermain lima pertandingan dan denda Rp30 juta. Sanksi tersebut mengacu pada Pasal 59 Kode Disiplin PSSI.
Menanggapi sanksi yang dijatuhkan padanya, Umuh mengaku kecewa karena merasa diperlakukan tidak adil. Sanksi tersebut, kata Umuh, dijatuhkan tanpa memberinya kesempatan untuk membela diri.
“Itu sangat aneh. Sebenarnya kamu belum dipanggil. Dimanapun pertama kali harus diadili, digugat, ditanya, benar ya, begitu. Pencuri pun pasti akan dipanggil, dimintai keterangan, berdasarkan saksi, berdasarkan pelapor. Ini ya Sayangnya tidak dipanggil, tidak diperiksa, tiba-tiba ada sanksi, dari mana asalnya? Apa kesalahannya? Aku bertanya ada apa?” kata Umuh saat dihubungi Rappler, Kamis 9 November 2017.
Atas ketidakadilan yang dialaminya, pria yang akrab disapa Pak Haji ini berencana mengajukan banding secepatnya. Saat ini, dia dan pengacaranya sedang memproses banding tersebut. Peluang banding terbuka bagi Umuh, mengutip Pasal 118.
“(Saya akan) mengajukan banding. Saya minta dipanggil, semua pemain bisa jadi saksi. “Semuanya sesuai dengan yang saya bicarakan,” kata Umuh.
Sanksi Komdis PSSI berkaitan dengan tindakan Umuh yang memanggil pemainnya ke pinggir lapangan. Umuh diyakini telah menginstruksikan para pemain Persib Bandung untuk tidak melanjutkan pertandingan di 6 menit terakhir. Hingga akhirnya, wasit Shaun Evans meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Umuh membantah anggapan tersebut. Ia mengaku memanggil para pemain, namun bukan untuk memerintahkan walkout (WO). Umuh menjelaskan, tindakannya itu dilakukan untuk memberi arahan kepada pemain, setelah Vladimir Vujovic mendapat kartu merah.
“Semua orang tahu Anda memberi arahan, tanyakan saja kepada semua pemain yang Anda katakan. Saya ada di sana dan memberi arahan karena Vladimir mendapat kartu merah. Kami berkumpul, kami mencoba mengatur strategi, karena kami menghadapi lawan dengan 10 orang dan Vladimir tidak ada di sana, yang mematikan di sana. “Jangan menyerah lagi karena waktu tinggal 6 menit lagi,” jelas Umuh.
Umuh menegaskan, dirinya tidak mungkin memerintahkan para pemainnya untuk berhenti memainkan game tersebut. Dia tahu aturannya dan tahu konsekuensinya.
“Tidak ada yang (memerintahkan berhenti bertanding), kita juga tahu aturannya, ada klausulnya, kalau berhenti berarti kita WO,” ujarnya dengan suara tinggi.
Umuh juga menegaskan, tidak ada aturan yang dilanggar. Dengan arahan, Umuh memastikan dirinya berada di luar garis lapangan, sedangkan seluruh pemain juga tetap berada di dalam garis lapangan.
Pihaknya, kata Umuh, berhak memberikan arahan karena saat itu sedang “istirahat” atas krisis yang sedang terjadi. Namun saat pengarahan dilakukan, Umuh tiba-tiba dikejutkan oleh peluit panjang wasit yang menandakan berakhirnya pertandingan.
Wasit tiba-tiba meniup peluit, kami juga kaget. Dimanapun wasit memanggil duluan, mau lanjut atau tidak, kasih aba-aba dulu, satu menit atau dua menit, begitulah. “Aneh, tidak ada peringatan sama sekali,” ucapnya kesal.
Umuh mengajak semua pihak memutar ulang rekaman pertandingan tersebut agar jelas apa yang terjadi saat itu. Selain itu, Umuh menyayangkan tindakan wasit yang dianggap merugikan timnya. Tak hanya kalah WO, wasit juga tak mengesahkan gol Ezechiel N’Douassel pada menit ke-27. Nyatanya, bola masuk ke garis gawang Persija. Umuh mengatakan seharusnya wasit Shaun Evans dihukum.
“Kenapa wasit yang jelas-jelas salah tidak diberi sanksi? Aneh, bukan? Itu hanya soal gol yang 100 persen masuk, tapi tidak tervalidasi. “Itu tidak lagi benar,” katanya kecewa. —Rappler.com